Soerjo, gubernur pertama Jatim, meninggal di tangan PKI
Merdeka.com - Hari ini warga Jawa Timur (Jatim) menggelar pesta demokrasi. Mereka akan menentukan siapa yang akan menjabat sebagai orang nomor satu Jatim.
Pesta demokrasi ini mengingatkan akan sosok RMTA Soerjo. Dia adalah Gubernur Jatim pertama usai republik ini meraih kemerdekaan.
Usai dilantik secara resmi, Gubernur Soerjo langsung berhadapan dengan situasi yang genting setelah terbunuhnya Jenderal Mallaby pada 31 Oktober 1945.
-
Kenapa Gubernur Suryo berjuang untuk rakyat Jawa Timur? Ia dikenal sebagai pelindung rakyat. Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang dikenal dengan Gubernur Suryo punya rekam jejak panjang di dunia pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi gubernur pertama Jawa Timur, ia pernah menjabat Bupati Magetan dan Su Cho Kan Bojonegoro.
-
Siapa yang memimpin BKR Surabaya melawan tentara sekutu? Pada peristiwa 10 November 1945 tak bisa dilepaskan dari sosok Sungkono. Ia merupakan Komandan Angkatan Perang Surabaya. Ia memimpin para prajurit Badan Keamanan Rakyat (BKR) dari Mojokerto menuju Surabaya untuk melawan tentara sekutu.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Siapa yang bertempur di Surabaya? Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Bagaimana Soekarno menggambarkan semangat juang bangsa Indonesia? Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, 'Merdeka, merdeka atau mati'!
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjadi Gubernur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
Hal itu menyulut kemarahan tentara Inggris yang kemudian mengeluarkan ultimatum agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata sampai batas waktu 10 November 1945. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, tentara Inggris mengancam akan membumihanguskan Surabaya.
Menghadapi situasi seperti itu, Gubernur Soerjo berusaha untuk tetap berkepala dingin. Dia kemudian mengadakan rapat dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pada 9 November 1945, malam hari sekitar pukul 23.00 WIB, Gubernur Soerjo berpidato menggunakan siaran radio untuk menggugah semangat arek-arek Surabaya.
Pidato yang sama juga digelorakan Bung Tomo, hingga keesokan harinya pecahlah pertempuran 10 November 1945. Meski tidak seimbang karena sebagian besar rakyat hanya bersenjatakan bambu runcing, tetapi pertempuran yang kemudian dikenal dengan Pertempuran Surabaya mampu memukul mundur kekuatan Inggris.
Hal itu membuat tentara Inggris semakin geram dan terus melancarkan serangan ke Surabaya. Gubernur Soerjo terpaksa harus berpindah tempat ke Sepanjang, Sidoarjo, kemudian ke Mojokerto, Kediri, dan Malang.
Tahun 1947, tugas Gubernur Soerjo digantikan oleh Dr Moerdjani. Gubernur Soerjo kemudian mendapat tugas sebagai Wakil Ketua DPA di Yogyakarta yang waktu itu menjadi ibu kota.
Tanggal 10 November 1948, Gubernur Soerjo pergi ke Madiun untuk menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya sang adik, RM Sarjuno. Sarjuno menjadi korban pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun.
Tetapi, saat melintas di desa Bago, Kedunggalar, Ngawi, dia dicegat oleh gerombolan PKI di bawah pimpinan Amir Sjarifuddin dan Muhammad Yusuf. Bersama Kombes Pol M Doerjat dan Kompol Soeroko, dia ditangkap dan dibawa ke Hutan Sonde untuk dibunuh dengan sangat kejam.
Ketiganya dibunuh di dekat sungat Klakah. Mayat mereka dikubur secara sembarangan.
Jenazah Gubernur Soerjo ditemukan empat hari setelah pembunuhan. Jenazah itu kemudian dimakamkan di Sasono Mulyo yang terletak di Sawahan, Kabupaten Magetan.
Pemerintah lalu menggelari Gubernur Soerjo sebagai Pahlawan Nasional Pembela Kemerdekaan. Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 294 tanggal 17 Nopember 1964. (mdk/bai)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaGubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.
Baca SelengkapnyaIa juga merupakan salah satu tokoh dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaIndonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.
Baca SelengkapnyaKeterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaKerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaMerupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca Selengkapnya