Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soetrisno Bachir: Konsep Ekonomi Arus Baru Ma'ruf Senafas Dengan Nawacita Jokowi

Soetrisno Bachir: Konsep Ekonomi Arus Baru Ma'ruf Senafas Dengan Nawacita Jokowi Buku Arus Baru Ekonomi Ma'ruf. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memberikan sedikit pandangannya terhadap konsep arus ekonomi baru dari Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Pandangannya dituangkan dalam kata pengantar dalam buku Arus Baru Ekonomi Indonesia.

Buku tersebut hasil garapan dari M. Azrul Tanjung, Mukhaer Pakkana, Arditho Bhinadi, Lukmanul Hakim, Sholahudin Al-Aiyub, dan Sutia Budi. Mereka yang mengupas pikiran Ma'ruf Amin tentang ekonomi.

Soetrisno mengatakan buku itu mengulas pemikiran dan implementasi sistem ekonomi syariah dari Ma'ruf demi terwujudnya lembaga keuangan berbasis syariah sejak era 90-an.

"Sebagai seorang ulama dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma'ruf Amin tidak hanya peduli terhadap urusan keagamaan namun juga pemberdayaan ekonomi umat. Saya melihat," tulis Soetrisno.

Sejatinya, dalam pandangan KH. Ma'ruf Amin, kebijakan pembangunan ekonomi di masa lalu yang lebih mengutamakan pemodal besar, justru menjadi perhatian pemikirannya dengan mengangkat ekonomi umat atau ekonomi kerakyatan agar bangkit sebagai pilar utama perekonomian negara. Karenanya tidak menjadi mainstream ekonomi umumnya yang klasikal, maka diistilahkan sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia," sambungnya.

Selain konteks ekonomi syariah, Ma'ruf juga melakukan pembaruan hukum Islam sebagai konsep dasar yang mengkonstruksi pemikiran Arus Baru Ekonomi lndonesia dengan mengikuti perubahan zaman yang dinamis.

Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut, setidaknya arus baru ekonomi didorong oleh 4 faktor. Yang pertama, perubahan sosial, meliputi perubahan budaya, ekonomi dan politik. Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap upaya mencari pendapat yang lebih kuat di antara pendapat-pendapat yang berkembang dalam fikih klasik.

Ketiga, tuntutan perkembangan zaman mengharuskan para ahli hukum Islam (fuqaha) kontemporer untuk mampu melihat kompleksitas masalah kontemporer dan memilih pandangan-pandangan dan fatwa hukum yang lebih memudahkan (taysif) dan menghindari kesulitan (haraj) dalam hukum-hukum cabang (furu), baik dalam masalah ibadah maupun muamalat. Keempat, munculnya kasus-kasus baru dan yang terbarukan mengharuskan adanya ijtihad baru karena masalah-masalah tersebut belum pernah dijawab oIeh para fuqaha klasik.

"Dengan landasan pembaruan hukum Islam itulah, maka dalam melihat dinamika perubahan ekonomi global, KH. Ma'ruf Amin memandang bahwa sistem ekonomi kapitalis dan sosialis memiliki kelemahan yang dapat ditutupi dengan sistem ekonomi syariah. KH. Ma'ruf Amin memiliki keyakinan bahwa lambat laun ekonomi syariah akan menjadi ekonomi alternatif. Landasan itulah yang sesungguhnya mengarahkan konsep khas pemikiran Arus Baru Ekonomi Indonesia," kata Soetrisno.

Dia juga menyebut, Ma'ruf Amin menyoroti konsep ekonomi itu harus diarahkan menciptakan sistem ekonomi yang berkeadilan, mampu menekan ketimpangan dan kesenjangan. Menurutnya, ini senafas dengan Nawacita yang digagas Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Konsep ini kompatibel dengan kebijakan pemerintah tentang program pemerataan ekonomi sebagai proyek strategis nasional dan senafas dengan program Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla," ungkap Soetrisno.

Dia memandang, Arus Baru Ekonomi Indonesia mengandung inisiatif untuk menguatkan kemitraan antara pesantren, UMKM, organisasi-organisasi kemasyarakatan dengan menggandeng pihak swasta nasional, BUMN dan Kementerian serta lembaga.

"Disinilah terlihat semangat gotong royong dan kekeluargaan yang dianut KH. Ma'ruf Amin, yang tentu sejalan dengan Spirit ekonomi Pancasila. Dengan konsep tersebut, akan terjadi kerjasama yang saling menguntungkan. Meningkatkan skala ekonomi yang meningkatkan daya beli masyarakat, serta mengatasi kesenjangan," ucapnya.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia tentunya memiliki potensi. "untuk membangun peradaban ekonomi yang lebih baik, memiliki nilai dan berpihak pada rakyat," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber : Liputan6.com

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BSI Sinergi dengan Pesantren, Perkuat Ekosistem Islam dan Pengembangan Ekonomi Syariah di Aceh
BSI Sinergi dengan Pesantren, Perkuat Ekosistem Islam dan Pengembangan Ekonomi Syariah di Aceh

BSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Strategi Bank DKI Perluas Layanan Perbankan di Lingkungan Pesantren
Strategi Bank DKI Perluas Layanan Perbankan di Lingkungan Pesantren

Kerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS

Erick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.

Baca Selengkapnya
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren

Rasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.

Baca Selengkapnya
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam

Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.

Baca Selengkapnya
Budi Arie dan Maman Abdurrahman Temui Teten Masduki di Kantor Kemenkop UKM, Bahas Apa?
Budi Arie dan Maman Abdurrahman Temui Teten Masduki di Kantor Kemenkop UKM, Bahas Apa?

Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar satu jam.

Baca Selengkapnya
Gelar Pertemuan Tahunan Ijtima Sanawi, OJK Dorong Penguatan Dewan Pengawas Syariah
Gelar Pertemuan Tahunan Ijtima Sanawi, OJK Dorong Penguatan Dewan Pengawas Syariah

OJK bersama DSN-MUI menyelenggarakan Kegiatan Pertemuan Tahunan (Ijtima Sanawi) DPS 2023.

Baca Selengkapnya
Di Depan PM Malaysia, Jokowi Pamer Keberhasilan BUMN era Erick Thohir
Di Depan PM Malaysia, Jokowi Pamer Keberhasilan BUMN era Erick Thohir

PM Malaysia, Anwar Ibrahim menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya
Dukung Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Lewat Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur
Dukung Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Lewat Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur

Sebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023.

Baca Selengkapnya
Kementerian UMKM Kolaborasi Bersama KPPU Wujudkan Konektivitas Usaha Besar
Kementerian UMKM Kolaborasi Bersama KPPU Wujudkan Konektivitas Usaha Besar

Maman Abdurrahman berkolaborasi bersama Komisi Pengawas persaingan Usaha (KPPU) mewujudkan konektivitas antara usaha besar dan UMKM.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Teten Tak Setuju Kementerian Koperasi Dipecah, Ini Alasannya
Anak Buah Teten Tak Setuju Kementerian Koperasi Dipecah, Ini Alasannya

Model pengelolaan wirausaha di negara lain, seperti Korea Selatan, dapat dijadikan contoh.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM

Erick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya