Solar Langka di Sumbar, Berpotensi Terjadi hingga Akhir Tahun
Merdeka.com - Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kembali langka di Sumatera Barat (Sumbar). Kelangkaan berpotensi terjadi hingga akhir tahun 2022 jika tidak ada penambahan kuota untuk daerah ini.
Sales Area Manager Pertamina Sumatera Barat I Made Wira Pramarta mengatakan, penyebab utama dari kelangkaan solar adalah dipotongnya kuota dari BPH Migas. "Hal ini yang menyebabkan ada antrean panjang pada setiap SPBU di Sumbar dalam beberapa hari belakangan," kata Wira di Padang, Rabu (23/2).
Dia menjelaskan, saat ini kuota solar tidak ditentukan Pertamina, melainkan BPH Migas. "Dalam hal ini, kami hanya menyalurkan, dan tidak memiliki kewenangan dalam penambahan kuota," jelasnya.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa saja jenis minyak bumi di Sumut? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan ketersediaan BBM di Sulut? ‘Kami ingin memastikan ketersediaan BBM terutama dalam menghadapi akhir tahun ini, di mana terdapat dua peristiwa penting yaitu Pilkada, serta libur Natal dan Tahun Baru 2025. Mayoritas masyarakat Sulut ini penganut Nasrani yang tentunya mereka akan merayakan Natal dan Tahun Baru, sehingga kita harus pastikan keamanan pasokan BBM, baik BBM subsidi maupun kompensasi,’ ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati disela-sela kunjungan lapangan di IT Bitung.
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina perlu menjamin ketersediaan BBM subsidi? 'Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi disetiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,' tukas Riva.
Wira menerangkan, kebutuhan solar di Indonesia saat ini mencapai 15,1 juta kiloliter setiap tahunnya. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Barat mencapai 411 ribu kiloliter setiap tahunnya.
"Secara global, kuota untuk BBM jenis solar ini terpotong tiga persen, dibandingkan kondisi sebelumnya," katanya.
Pemprov Sumbar Disarankan Minta Tambahan Kuota
Untuk mengantisipasi kelangkaan, pihaknya menyarankan agar Pemprov Sumatera Barat untuk mengusulkan penambahan kuota, berdasarkan kebutuhan wilayah ke BPH Migas.
"(Disarankan) pemerintah daerah meminta penambahan kuota (solar) ke BPH Migas," sarannya.
Apabila hal itu tak dilakukan, pihaknya meragukan akan ketersediaan solar hingga akhir tahun 2022. "Kita (prediksi), kalau hal itu (permintaan penambahan) tidak dilakukan, maka (bisa) saja ketersediaan solar tidak cukup hingga akhir tahun ini (2022)," sebutnya.
Sementara Kasubdit 5 Ditreskrimsus Polda Sumbar Kompol Firdaus mengatakan, pihaknya masih melakukan tindakan preventif terhadap pengendara dan masyarakat.
"Sepanjang 2021, ada enam kasus yang kita ungkap terkait indikasi tindakan menyalahi aturan terkait BBM ini. Untuk tahun 2022, tepatnya Februari 2022 ini, ada dua kasus yang kita ungkap, semuanya kasus modifikasi tangki mobil yang tak sesuai standar dari kendaraan tersebut," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang tahun baru dan liburan Natal, terjadi kelangkaan mendadak bahan bakar minyak solar di Pekanbaru, yang mengakibatkan antrean panjang kendaraan.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memperketat penjualan solar bersubsidi.
Baca SelengkapnyaMeski Riau dikenal sebagai wilayah penghasil minyak, tapi kelangkaan solar sering terjadi.
Baca SelengkapnyaSehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.
Baca SelengkapnyaKonsumsi BBM terus meningkat selepas pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPertamina produksi BBM jenis baru dengan memiliki spesifikasi berupa bahan bakar Solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaErika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaPembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaProduk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
Baca Selengkapnya