Solidaritas pengemudi GO-JEK lawan balik ojek pangkalan
Merdeka.com - Sejak muncul sebagai salah satu layanan transportasi umum, GO-JEK sudah digandrungi masyarakat. Selain harga yang dianggap terjangkau, keberadaan GO-JEK dianggap mampu memecah solusi kemacetan Jakarta.
Tak ayal, kian hari layanan jasa antar motor lewat online tersebut makin digandrungi masyarakat. Kian hari peminatnya semakin meningkat.
Bukan cuma konsumen yang merasa diuntungkan, penghasilan yang menggiurkan bikin orang banyak yang berminat menjadi pengendara GO-JEK. Menurut CEO GO-JEK Nadiem Karim, hingga kini pengendara GO-JEK yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sudah mencapai sepuluh ribu orang.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
-
Kapan ojek pertama kali muncul? Ojek sendiri pada mulanya berkembang di pedesaan Jawa Tengah pada tahun 1969.
-
Apa yang dialami ojol saat dikeroyok? Akibat pengeroyok itu, pria lansia tersebut mengalami sejumlah luka di bagian wajah, mata, kening, badan dan dada.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
"Kini driver Go-Jek sudah mencapai 10.000 driver," kata Nadiem Karim di Midtown (Ex Twenty8) di Jalan Tulodong Atas Nomor 28, SCBD, Jakarta, Selasa (30/6).
Namun, tak selamanya cerita manis menghampiri pengendara GO-JEK. Mereka kerap kali mendapatkan teror-teror dari beberapa kalangan yang tak menghendaki keberadaannya, seperti tukang ojek pangkalan.
Rupanya, teror yang kerap dialami pengendara GO-JEK bikin rekannya geram. Alhasil, sejumlah jika melihat rekannya mengalami teror, pengendara GO-JEK pun ikut turun tangan.
Berikut solidaritas pengemudi gojek lawan balik ojek pangkalan saat rekannya mengalami teror:
GO-JEK dan ojek pangkalan ribut di Bintaro
GO-JEK kembali terusik. Pengemudi GO-JEK, Iwan harus berhadapan dengan pengemudi ojek pangkalan di Taman BTC sektor 7 Bintaro.Kapolres AKBP Ayi Supardan membenarkan bahwa pengemudi GO-JEK terusik di wilayahnya. Ayi menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat pengemudi GO-JEK hendak mengambil penumpang di dekat pangkalan ojek tersebut."GO-JEK ambil penumpang, nunggu di dekat pangkalan ojek, tukang ojek pangkalan tidak terima. Terus menghampiri. Kemudian GO-JEK menjelaskan bahwa itu adalah pesanan. Cekcok lah. Oleh pengojek pangkalan diminta menjauh," kata Ayi saat dihubungi, Sabtu (22/8) dini hari. Ayi mengatakan, tidak terjadi baku hantam dalam peristiwa tersebut lantaran pengemudi GO-JEK segera menghubungi rekannya untuk meminta bantuan. Selain itu, aparat kepolisian setempat yang mendapat laporan, segera mendatangi lokasi."Belum sempat baku hantam, karena GO-JEK kemudian memanggil teman-temannya. Petugas pun segera mendatangi dan menjelaskan bahwa keduanya, GO-JEK dan ojek pangkalan itu punya pangsa pasar sendiri. Ya memang sempat ada tawar menawar wilayah," jelasnya.Ayi mengatakan, perselisihan yang melibatkan GO-JEK memang jarang terjadi di wilayahnya. Namun, pihaknya tetap waspada terhadap potensi perselisihan antara pengemudi GO-JEK dengan pengemudi ojek pangkalan. "Kita sudah antisipasi jauh-jauh hari karena banyak dengar di wilayah-wilayah lain banyak kejadian," tutupnya.
Rekan diintimidasi, ratusan pengendara GO-JEK geruduk Polres Bekasi
Ratusan pengemudi GO-JEK menggeruduk Mapolresta Bekasi Kota di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, malam ini. Hal ini menyusul insiden pengeroyokan salah satu pengemudi GO-JEK di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, petang tadi.Asep Sunarya, pengemudi GO-JEK mendapatkan intimidasi dari tiga orang tak dikenal ketika menunggu penumpang di Jalan Agus Salim tepatnya di depan SMA Negeri 1. Namun, diduga tak terima dengan kehadiran GO-JEK, tiba-tiba tiga pelaku datang."Mereka langsung memukul, dan membanting helm," kata seorang pengemudi GO-JEK, Paino (34) di Mapolresta Bekasi Kota, Selasa (25/8) malam.Akibatnya, sempat terjadi cek-cok mulut. Namun, tiga pelaku semakin beringas, kemudian merusak jok sepeda motor menggunakan senjata tajam. Korban pun langsung ketakutan dan melarikan diri.Diantar rekan sesama pengemudi GO-JEK, mereka lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Bekasi Kota untuk ditindak lanjuti. Selain itu, aksi ratusan GO-JEK di kantor polisi ingin meminta perlindungan keamanan."Profesi kami sudah mulai terancam. Banyak yang iri," katanya.Kanit Krimsus Polresta Bekasi Kota, Iptu Harry Gasgari mengatakan, usai mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Penyidik mengidentifikasi pelaku berjumlah tiga orang."Kami sudah mengidentifikasi ciri-cirinya. Petugas sudah melakukan pengejaran," katanya.
Geram teman dipukul, ratusan pengojek GO-JEK datangi pangkalan ojek
Pengemudi Go-Jek diduga menjadi korban intimidasi dan pengerusakan oleh pengojek pangkalan. Edi Rinaldi (40) diberhentikan beberapa tukang ojek pangkalan di sekitar tol Bekasi Timur, pagi tadi."Saya ke Tol Bekasi Timur menjemput penumpang," kata Edi di Mapolresta Bekasi Kota saat membuat laporan polisi, Rabu (9/9).Ketika membawa penumpang, dia diberhentikan seorang diduga ojek pangkalan. Pelaku mengintimidasi agar Go-Jek tak lagi mengambil penumpang di sekitar Tol Bekasi Timur."Jangan ambil sewa di sini," kata dia menirukan pelaku.Kemudian pelaku memukul korban hingga mengenai helm yang dikenakannya. Selanjutnya pelaku juga merusak kendaraan sepeda motor korban jenis Honda Vario B 3737 KHK di bagian depan."Awas kalau mengambil sewa di sini lagi," kata dia menirukan lagi.Setelah peristiwa itu, ratusan pengemudi Go-Jek mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan aksi simpati terhadap sesama pengemudi Go-Jek, namun pelaku tak ada di tempat.Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaDemo tersebut bakal dilaksanakan Istana Negara dan berapa kantor Ojol
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya ojol meminta pihak pemerintah untuk membuat undang-undang perihal hubungan kerja antara pihak ojol dengan perusahaan aplikasi.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca Selengkapnya