Solidaritas Rohingya, pemerintah diminta bersikap tegas ke Myanmar
Merdeka.com - Puluhan masa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta yang mengatasnamakan Solidaritas Muslim Rohingya (SMR) mendatangi Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. Para pengunjuk rasa meminta agar kejahatan kemanusiaan yang menimpa kaum muslim Rohingya untuk segera diakhiri.
Julkifli Ali (24), koordinator aksi, menuntut Kedubes Myanmar di Indonesia untuk mengambil sikap dan tegas atas kejahatan Genosida di Rohingya, Myanmar. Serta mencabut Nobel Perdamaian yang diterima oleh Aung San Suu Kyi.
"Menuntut PBB agar segera mengawal Pemerintah Myanmar terhadap kejahatan kemanusiaan di Myanmar. Dan mencabut Nobel Perdamaian yang diterima Aung San Suu Kyi," ujarnya, Jumat (25/11).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Siapa yang mau bawa Rohingya ke Malaysia? Polisi mencurigai mereka sebagai TKI ilegal yang mau diberangkatkan. 'Informasinya ada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kemudian mereka diperiksa, ternyata ada orang dari etnis Rohingya juga,' jelas Andrian.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
Masih menurut Julkifli, ia bersama dengan rekan-rekannya juga menyuarakan agar Pemerintah Indonesia agar berperan aktif dalam menyelesaikan kejahatan manusia di Myanmar.
"Meminta Pengadilan Internasional mengusut atas kejahatan Genosida yang dilakukan tentara dan Pemerintah Myanmar terhadap masyarakat muslim Rohingya," pungkasnya.
Di tengah mahasiswa yang berdemo ternyata turut hadir Wakil Rektor IV Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Gamari Sutrisna. Mereka kompak meminta pemerintah Indonesia segera memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar.
Menurutnya, pernyataan pihak Kedubes Myanmar menyebutkan bahwa penduduk Rohingya itu teroris adalah ucapan tidak masuk akal.
"Tidak mungkin seorang anak yang berusia puluhan atau belasan tahun adalah teroris. Ini adalah pembantaian luar biasa. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh sebuah negara pada rakyatnya, walaupun dia minoritas. Saya sangat kecewa, bahwa mereka (Rohingya) dianggap teroris. Tidak mungkin anak-anak itu teroris," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan, aksi protes yang masif di seluruh negara termasuk Indonesia akan terjadi jika Pemerintah Myanmar tidak segera menghentikan tindakan pembantaian terhadap penduduk Rohingya.
"Apabila tidak dilakukan (menghentikan pembantaian), maka bukan hanya umat Islam yang ada di Indonesia, tapi umat Islam yang ada di dunia akan melakukan protes terhadap tindakan yang dilakukan Myanmar," ucapnya.
"Kita tidak hanya protes ke Kedutaan saja. Tapi kita juga akan protes kepada pemerintah Indonesia supaya segera melayangkan nota protes ke pemerintah Myanmar. Kalau tidak di gubris juga, Pemerintah Indonesia harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar," pungkas Gamari.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaMenurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca Selengkapnya"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaHingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaDia mendorong negara-negara ASEAN untuk mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik Myanmar
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca Selengkapnya“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.
Baca Selengkapnya