Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Solidaritas Rohingya, pemerintah diminta bersikap tegas ke Myanmar

Solidaritas Rohingya, pemerintah diminta bersikap tegas ke Myanmar Aksi solidaritas untuk Rohingya. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan masa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta yang mengatasnamakan Solidaritas Muslim Rohingya (SMR) mendatangi Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. Para pengunjuk rasa meminta agar kejahatan kemanusiaan yang menimpa kaum muslim Rohingya untuk segera diakhiri.

Julkifli Ali (24), koordinator aksi, menuntut Kedubes Myanmar di Indonesia untuk mengambil sikap dan tegas atas kejahatan Genosida di Rohingya, Myanmar. Serta mencabut Nobel Perdamaian yang diterima oleh Aung San Suu Kyi.

"Menuntut PBB agar segera mengawal Pemerintah Myanmar terhadap kejahatan kemanusiaan di Myanmar. Dan mencabut Nobel Perdamaian yang diterima Aung San Suu Kyi," ujarnya, Jumat (25/11).

Masih menurut Julkifli, ia bersama dengan rekan-rekannya juga menyuarakan agar Pemerintah Indonesia agar berperan aktif dalam menyelesaikan kejahatan manusia di Myanmar.

"Meminta Pengadilan Internasional mengusut atas kejahatan Genosida yang dilakukan tentara dan Pemerintah Myanmar terhadap masyarakat muslim Rohingya," pungkasnya.

Di tengah mahasiswa yang berdemo ternyata turut hadir Wakil Rektor IV Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Gamari Sutrisna. Mereka kompak meminta pemerintah Indonesia segera memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar.

Menurutnya, pernyataan pihak Kedubes Myanmar menyebutkan bahwa penduduk Rohingya itu teroris adalah ucapan tidak masuk akal.

"Tidak mungkin seorang anak yang berusia puluhan atau belasan tahun adalah teroris. Ini adalah pembantaian luar biasa. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh sebuah negara pada rakyatnya, walaupun dia minoritas. Saya sangat kecewa, bahwa mereka (Rohingya) dianggap teroris. Tidak mungkin anak-anak itu teroris," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, aksi protes yang masif di seluruh negara termasuk Indonesia akan terjadi jika Pemerintah Myanmar tidak segera menghentikan tindakan pembantaian terhadap penduduk Rohingya.

"Apabila tidak dilakukan (menghentikan pembantaian), maka bukan hanya umat Islam yang ada di Indonesia, tapi umat Islam yang ada di dunia akan melakukan protes terhadap tindakan yang dilakukan Myanmar," ucapnya.

"Kita tidak hanya protes ke Kedutaan saja. Tapi kita juga akan protes kepada pemerintah Indonesia supaya segera melayangkan nota protes ke pemerintah Myanmar. Kalau tidak di gubris juga, Pemerintah Indonesia harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar," pungkas Gamari.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras
VIDEO: Mahfud MD Keras "Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya"

Menko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara

"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya

Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Bantuan Kemanusiaan Sementara untuk Pengungsi Rohingya
Jokowi Beri Bantuan Kemanusiaan Sementara untuk Pengungsi Rohingya

Jokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dorong Negara ASEAN untuk Ciptakan Solusi Konkret Atas Konflik Myanmar
Prabowo Dorong Negara ASEAN untuk Ciptakan Solusi Konkret Atas Konflik Myanmar

Dia mendorong negara-negara ASEAN untuk mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik Myanmar

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya
Aksi Lantang Menlu Retno Menyuarakan 'Bela Palestina' di Forum Internasional
Aksi Lantang Menlu Retno Menyuarakan 'Bela Palestina' di Forum Internasional

“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.

Baca Selengkapnya