'Solo kota asal Jokowi, seluruh aparat dan intelijen harus waspada'
Merdeka.com - Ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah hari Selasa (5/6) pukul 07.40 WIB. Peristiwa bom bunuh diri tersebut dapat menjadi ancaman teror yang lebih buruk di Indonesia ke depannya.
"Jika tidak segera ditangani dan diusut tuntas siapa dalang di balik peledakan ini," ujar Anggota Komisi I DPR Charles Honoris, Jakarta, Selasa (5/7).
Politikus PDIP itu menegaskan, meskipun bom berdaya ledak rendah, namun ini tidak boleh dianggap sepele. Karena lokasi peledakan di jantung kota, dan sepertinya target penyerangan adalah aparat keamanan.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Kenapa bom itu dibiarkan? 'Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,'
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Kenapa bom nuklir bawah tanah sulit dideteksi? Seringkali, gerakan-gerakan bawah tanah malah dianggap terjadinya gempa bumi.
"Simboliknya Solo adalah kota asal Presiden Jokowi. Ini juga dapat dikatakan sebagai ancaman terhadap pertahanan negara kita," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh aparat baik itu intelijen maupun penegak hukum harus melipatgandakan kewaspadaan pasca peristiwa ini. Jangan sampai terjadi lagi di tempat lain.
"Bisa jadi ini sejumlah skenario rangkaian bom. Aparat harus segera mengusut tuntas pelaku di balik teror ini. Telusuri dari mana aliran dananya dan potong di sana. Kita tidak boleh kalah dengan terorisme," tandasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca Selengkapnyapengamanan gudang peluru milik Kodam Jaya aman dari ledakan karena berada di dalam bunker
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan pada Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9)
Baca SelengkapnyaLebih kurang terdapat 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, sifat serpihan proyektil dan selongsong amunisi yang tercecer sangat sensitif jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaMulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim di Jalan Gresik, Krembangan, Surabaya, Senin (4/3), ternyata merupakan bangunan tua.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca Selengkapnya