Solusi Sultan HB X Atasi Permasalahan Rumah Mahal di Yogyakarta
Merdeka.com - Tingginya harga tanah di DIY membuat warga terutama generasi milenial kesulitan untuk menjangkaunya. Untuk mengatasi tingginya harga tanah ini Pemda DIY menawarkan sejumlah solusi.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan jika dirinya mengusulkan Sultan Ground (SG) yang merupakan tanah kepunyaan Keraton Yogyakarta bisa dipakai untuk membangun hunian yang dipakai oleh warga DIY. Dia menerangkan dengan konsep sewa tanah, nantinya biaya pembangunan hunian akan bisa ditekan.
"Gelem ora (mau tidak), neng Bantul sisih kidul (di daerah Kabupaten Bantul sebelah selatan). Kan ada di sana Sultan Ground sehingga bisa murah. Ongkos tanahnya gak beli," kata Sultan, Kamis (6/4).
-
Kenapa Open House Sri Sultan HB X diadakan? 'Hari ini di hari pertama masuk kerja kami menggelar Syawalan open house, menerima semua lapisan masyarakat dari semua penjuru tanpa terkecuali,' kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Benny Suharsono dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa Sri Sultan HB I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Dari mana Sri Sultan HB I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Bagaimana Sultan HB X ingin mengelola sampah di Jogja? Sultan HB X menambahkan, program desentralisasi ini perlu didukung dengan optimalisasi Tempat Pembuangan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R), penggunaan teknologi, pemanfaatan sampah menjadi RDF, dan membangun sinergi dengan pemerintah kalurahan untuk pengelolaan sampah.
-
Sri Sultan HB X nyoblos apa? Sri Sultan HB X pun menjadi pemilih pertama di TPS itu.
-
Kapan Sri Sultan HB I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
Terkait hunian murah ini, Sultan menyebut jika pihaknya tengah mencari solusinya termasuk dengan konsep berbagi kamar atau berbagi hunian untuk beberapa orang. Konsep berbagi hunian ini dinilai Sultan bisa menekan biaya sewa.
Dia menerangkan, kamar kos juga dinilainya memiliki harga sewa yang tinggi. Sultan merinci untuk sewa kamar kos, warga harus mengeluarkan 40 persen dari total penghasilannya.
"Kita di sini (DIY) kalau sewa kos kan mahal. Bisa sampai 40 persen sendiri dari total penghasilan," terang Sultan.
"(Ini) sedang kita upayakan ya. Tapi apakah bisa ya, misalkan satu tempat (hunian) misalnya ditinggali bisa tiga orang. Kalau sebulan (sewa) Rp 300 ribu atau Rp 400 ribu tapi dibagi tiga. Apakah visibel, misalnya gitu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan, harapan besarnya adalah aset kasultanan ini bisa terjaga.
Baca SelengkapnyaHanya saja, Sultan menerangkan bahwa DIY diakui sebagai daerah istimewa karena asal-usul, sejarah dan budayanya.
Baca SelengkapnyaBangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
Baca SelengkapnyaSri Sultan HB X menyiapkan tempat pembuangan sementara, namun kapasitasnya juga sangat terbatas
Baca SelengkapnyaTPA Piyungan ditutup sementara sejak 23 Juli hingga 5 September 2023. Sultan pun menyiapkan lokasi pembuangan sampah sementara,
Baca SelengkapnyaGugatan yang diajukan ini berkaitan dengan administrasi lahan emplasemen Stasiun Tugu Yogyakarta dan lahan di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengku Buwono I adalah pelopor dalam berdirinya Kesultanan Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaApa yang diinginkan Ketua Umum Partai Demokrat ini karena ingin menertibkan aset-aset negara.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku terus berkomunikasi dengan Komisi II DPR RI terkait permasalahan lahan
Baca SelengkapnyaAcara itu digelar pertama kali setelah vakum akibat COVID-19
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaMenurut Hashim, sudah banyak investor yang tertarik untuk membantu buatkan rumah bagi rakyat kecil di Indonesia.
Baca Selengkapnya