Warga Pukul Anggota TNI, Kapolres Garut: Sangat Berani
Merdeka.com - Seorang anggota TNI berpangkat Peltu yang bertugas di Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) menjadi korban pemukulan seorang warga berinisial YS (40). Saat aksi penganiayaan terjadi, korban diketahui sedang melaksanakan tugas sosial sambil membawa ambulans.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan bahwa pelaku merupakan warga Kecamatan Banyuresmi, garut, Jawa Barat.
"Kejadian ini terjadi pada Minggu 12 maret 2023, di jalan KH Hasan Arief, Banyuresmi," kata Rio, Kamis (16/3).
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Dia menjelaskan bahwa pada saat kejadian, korban sedang membawa ambulans untuk menjemput pasien yang sakit. Di tengah perjalanan, diketahui ada rombongan pernikahan yang konvoi untuk pergi ke tempat pengantin sehingga perjalanan ambulans pun terhambat.
"Karena penutupan tersebut, ambulans yang seharusnya bisa lewat terhalangi jalannya oleh motor. Anggota TNI yang sedang bertugas itu kemudian meminta kepada warga untuk menggeser motor tersebut agar ambulans yang dikemudikannya bisa melanjutkan perjalanan," jelas Rio.
Ketika korban meminta warga yang ternyata kakak pelaku untuk membuka jalan, YS melihat seolah-olah sedang terjadi perdebatan. YS pun menghampiri korban dan langsung memukulnya menggunakan tangan kanan ke arah pelipis mata korban.
"Korban tidak melawan dan melaporkan apa yang dialami ke Polsek. Saya langsung perintahkan Kasat Reskrim untuk menangkap pelaku. Satu pelaku langsung ditangkap," ungkapnya.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, YS mengaku tidak mengetahui bahwa yang dipukulnya adalah anggota TNI, padahal saat itu korban diketahui sedang menggunakan seragam lengkap dan kendaraan dinas resmi.
"Korban mengaku dalam keadaan sadar saat melakukan aksi penganiayaan tersebut. Saat dianiaya korban membawa ambulans, dan TNI menggunakan seragam. Sangat berani. Saya tidak akan berhenti mengembangkan kasus ini. Kalau pelaku lebih dari satu, akan kami tangkap juga," tegasnya.
Dalam perkara tersebut, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti pakaian, hingga hasil visum.
"Kami terapkan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Ancaman hukuman maksimal 5 tahun 8 bulan. Tersangka kami tahan, saya tidak ingin ada kelompok yang main hakim sendiri, apalagi kepada aparatur pemerintahan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diketahui terjadi di Desa Jaharun B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/5) sore.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaPria berseragam TNI tendang kepala warga karena menabrak istrinya yang lagi hamil.
Baca SelengkapnyaEnteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKorban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Samaritan Palu.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta membenarkan pria bersama istrinya mengintimidasi sopir ambulans adalah anggota TNI.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca Selengkapnya