Sopir angkot di Depok demo pekan depan, ojek online pilih libur

Merdeka.com - Sopir angkot se-Depok raya dan sekitarnya akan turun ke jalan menentang angkutan online pada Rabu 29 Maret pekan depan. Saat demo berlangsung, ojek online memilih tidak beroperasi mencegah sweeping yang berujung gesekan.

Seperti yang diungkapkan Suyatmo (40). Dia tidak mau ambil risiko berat jika terjadi gesekan. "Saya off dulu saja nanti. Lihat yang kemarin saja di Bogor kayak gitu, lebih baik menghindari," katanya kepada merdeka.com, Jumat (24/3).

Menyikapi kegaduhan itu, dia meminta agar pemerintah segera membuat regulasi yang jelas. Sehingga dirinya bisa mencari nafkah lewat transportasi daring dengan aman. Dari pembicaraannya dengan penumpang, dia menafsirkan alasan banyak yang memilih ojek online karena dirasa lebih cepat dan efisien.

"Biar semua sama-sama enak. Kami ambil penumpang juga enak, begitu juga temen-temen angkot. Semua jelas kalau udah ada regulasinya. Mereka merasa terbantu terutama dalam hal waktu ya. Sekarang kalau temen-temen angkot mau protes silakan saja. Dan saya harap pemerintah harus segera ambil kebijakan," jelasnya.

Hari ini, dia memilih tetap beraktivitas seperti biasa. Namun dia menghindari jika ada penumpang yang ke arah Bogor. "Memang ada arahan dari korlap supaya nggak ambil penumpang dulu yang arah Raya Bogor. Saya mah ikut aja aturannya," katanya.

Dirinya merasa selama menjadi tukang ojek online banyak hal positif yang diterima nya. Dulu dia hanya ojek konvensional. Dalam sehari dirinya belum tentu mendapat penumpang. Ketika menjadi ojek online dia merasa banyak penghasilan yang didapat.

"Alhamdulillah pas jadi tukang ojek online, ada orderan. Jadi lebih banyak kenal orang, nambah wawasan dan pergaulan," jelasnya.

Deni, driver ojek online lainnya juga santai menanggapi demo 29 Maret nanti. "Saya nunggu arahan aja nanti gimana. Lihat situasi nya nanti. Demi keamanan, saya beberapa hari ini memilih nggak ambil orderan dulu. Kalau temen-temen lain masih ada yang suka ngojek," kata Deni.