Sopir angkot mogok, Yuni pulang ke rumah jalan kaki 5 km sambil gendong anak
Merdeka.com - Ratusan angkot berbagai trayek di Samarinda, Kalimantan Timur, mogok beroperasi sejak pagi tadi sampai siang ini. Calon penumpang pun terlantar. Tidak terkecuali, Yuni, seorang ibu yang harus menggendong balitanya berjalan kaki sedemikian jauhnya.
Meski sambil menggendong balitanya, langkah kaki Yuni terlihat begitu tegar, berjalan bersama ibunya, Siti Aminah (50) meski cuaca terik, kemudian berganti mendung, saat tadi, jarum jam menunjukkan pukul 12.25 Wita.
Di sekitar Yuni dan Siti Aminah, armada angkot berjejer rapi di tepi Jalan Kesuma Bangsa, sekitar kantor Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur. Sopir angkot, juga terlihat asyik bersenda gurau, bersama sesama rekannya, sambil mengisap tembakau.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Apa yang dilakukan emak-emak di angkot? Hanya saja, ada beberapa yang memiliki tingkah lucu dan aneh saat naik angkot. Tidak masuk akal, ada yang nekat berdiri di pintu atau di belakang angkot.
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
-
Apa yang dilakukan sopir angkot saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
-
Di mana angkot Sumber Rejeki biasa mangkal? Mengutip kanal YouTube Pergi Jauh Naik Bis, Selasa (10/10), angkot Sumber Rejeki sendiri kerap mangkal di area terminal Pasar Induk Kepuh, Kecamatan Kuningan.
-
Bagaimana emak-emak naik angkot? Tidak masuk akal, ada yang nekat berdiri di pintu atau di belakang angkot. Padahal, hal seperti ini sangat berbahaya.
Satu persatu warga, melintas berjalan kaki di hadapan sopir, yang memutuskan mogok beroperasi. Sesekali, sopir angkot hanya menebar senyum tipis, melihat pejalan kaki di hadapannya. Lagi-lagi, sambil menghisap tembakaunya dalam-dalam.
"Iya ini, nggak ada taksi (angkot) katanya mogok. Ya kita jalan kaki," kata Siti Aminah, saat disapa merdeka.com di tengah langkah kakinya berjalan bersama anaknya, Yuni, dan cucunya yang masih balita.
Perjalanan ketiganya, terbilang tidak dekat. Hampir satu jam menunggu angkot, hingga sekitar jam 11.00 Wita tadi, Siti memutuskan untuk berjalan kaki meski begitu melelahkan.
Saat ditemui merdeka.com di Jalan Kesuma Bangsa, itu berarti dia berjalan kaki hampir 5 kilometer. Sementara, menuju rumahnya di kawasan Jalan Tenggiri, Kelurahan Sungai Dama, masih sekitar 1,5 kilometer lagi.
"Saya dan anak tadi dari kantor BPJS (Ketenagakerjaan) di Juanda (Jalan Ir H Juanda). Nggak ada angkot, ditunggui 1 jam. Ya itu tadi, jalan kaki saja. Rumah saya di Tenggiri," sebut Siti.
"Iya tadi nunggu taksi (angkot) kok nggak ada. Ternyata mogok. Jadi mau tidak mau jalan kaki aja. Iya nih, sambil gendong si kecil. Lumayan, kaki pegal," timpal Yuni.
Sementara itu, sopir angkot masih ngeluruk di dalam halaman kantor Dishub Provinsi Kalimantan Timur. Mereka bersikeras, diantaranya meminta agar taksi online mematuhi aturan, dengan memasang pelat kuning sebagai tanda mereka angkutan penumpang resmi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca SelengkapnyaAnies sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Sumatera Barat. Warga antusias menyambut kedatangan Anies.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaThe power of emak-emak, apa pun yang dilakukan pasti buat orang sekitar tak berani menegur. Di angkot pun sama, dunia serasa milik sendiri!
Baca Selengkapnya