Sopir Honda City hindari razia karena STNK mati dan tak punya SIM
Merdeka.com - Sopir Honda City warna hitam nomor polisi BG 1488 ON, Diki (30) dikabarkan menghindari razia polisi karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan belum membayar pajak kendaraan bermotor yang menunggak. Alhasil mobilnya diberondong peluru oleh polisi yang menyebabkan satu penumpang tewas dan lima luka-luka.
Dari informasi yang diperoleh, Diki memilih menancap gas karena takut ditilang polisi. Di dalam mobil, dia mengajak tujuh penumpang yang masih keluarganya.
"Saya dengar Diki itu tidak punya SIM sama pajak mati. Makanya lari, takut kena razia, bukan karena apa-apa," ungkap Wawan Triatno (35), istri salah satu korban, Novianti (30) di RS Sobirin Lubuk Linggau, Rabu (19/4).
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Bagaimana keluarga itu mengubur mobil mereka? Untuk pemakaman, mereka menggali lubang kuburan sedalam 15 kaki atau sekitar 4,5 meter di tanah mereka, lalu dengan hati-hati menurunkan mobil tersebut ke dalamnya.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kenapa keluarga ini mengubur mobil mereka? Keluarga Polara yang tinggal di Desa Padarshinga, Gujarat, menguburkan mobil berusia 18 tahun tersebut. Mereka percaya bahwa mobil itu membawa keberuntungan bagi mereka, sehingga mereka ingin mengucapkan terima kasih sekaligus perpisahan dengan cara yang layak.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
Meski demikian, kata Wawan, tak seharusnya polisi secara membabi buta menembak tanpa terlebih dahulu mengetahui penyebabnya.
"Tidak begitu juga, diberondong peluru segitu, tidak tahu ada anak kecil di dalamnya, ibu-ibu juga," kata dia.
Sementara itu, korban Novianti mengaku telah beberapa kali menasihati sopir Diki untuk berhenti agar tidak ditembak polisi. Namun Diki menjawab tidak semudah itu penembakan dilakukan.
"Kami sudah teriak biar setop, enggak tahunya kami memang ditembaki polisi," ujar Novi.
Dia menjelaskan, Diki adalah saudara angkatnya dan bersedia mengantar keluarganya untuk menghadiri hajatan di Musi Rawas. Selama ini, Diki dikenal pemuda yang baik dan belum pernah terlibat aksi kejahatan.
"Sehari-hari jualan buku, kayak buku PAUD, orangnya juga baik," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video tersebut, awalnya polisi ingin menghentikan laju pengendara mobil merek Honda warna abu-abu.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan sebuah mobil Innova hitam mendadak berhenti di lajur tiga jalan Tol KM. 06. 400. A, Setelah Gt Kuningan 1, Mampang Prapatan
Baca SelengkapnyaSontak mereka berteriak yang memicu warga berkerumun dan mengejar para pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, seorang pengendara berusaha menghindari razia polisi.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaKorban penembakan kawanan pencuri kendaraan bermotor di depan mini market di Jayanti pada Kamis (5/9), meninggal dunia
Baca SelengkapnyaPengemudi mencoba melarikan diri saat hendak ditilang dari Tol Pasar Rebo hingga traffic light (TL) Ragunan
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap TS (43), pelaku penjambretan di Pekanbaru. Dia diburu setelah aksinya menyebabkan seorang wanita, Siswati (61) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal mengalami luka memar pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca Selengkapnya