Sopir tak antar ke Bir Ali, jemaah haji tertunda umrah wajib 2 hari
Merdeka.com - Rasa haru dan bahagia begitu nampak pada wajah empat puluh dua jemaah haji Indonesia rombongan satu kloter 2 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 02). Sabtu (20/8) mereka tiba di Makkah setelah menjalankan ibadah Arbain di Madinah. Sayang, mereka tidak bisa langsung melaksanakan umrah wajib karena belum mengambil miqat di Bir Ali.
Menurut Ketua Kloter BDJ 02, Khairan Noor, jemaah BDJ 02 berangkat dari Madinah menuju Makkah pada Jumat (19/8) sore, sekitar pukul 16.30 waktu Arab Saudi (WAS). Dengan jumlah anggota 295 jemaah, kloter ini terbagi dalam tujuh rombongan bus.
Rombongan satu berangkat lebih awal dibanding lainnya. Seharusnya, mereka berhenti di Bir Ali, jarak sekitar 15 menit dari Madinah, untuk mengambil miqat, kemudian melanjutkan perjalan ke kota Makkah untuk melaksanakan umrah wajib. Namun, setelah sekian lama, mereka tidak kunjung berhenti hingga para jemaah mulai bertanya.
-
Kapan jemaah haji tersebut berangkat ke Madinah? 'Jemaah haji yang tertinggal paspornya itu jenis kelaminnya laki-laki dan sudah lansia. Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,' ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin (20/5).
-
Bagaimana mereka berencana mencapai Makkah? Mereka akan bersepeda melintasi negara seperti SIngapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Uni Emirat Arab. Mereka akan tiba di Makkah dua bulan sebelum musim haji tahun 2024.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Apa tren unik jemaah haji Indonesia di Arafah? Ada-ada saja kejadian unik dari jemaah Haji Indonesia di tanah suci. tahun ini. Jemaah haji asal Indonesia selalu berhasil mencuri perhatian banyak orang. Jika biasanya dikenal sebagai jemaah paling banyak selfie di tanah suci, kali ini jemaah Indonesia mencuri atensi dengan membawa gendongan ketika akan melakukan wukuf di Arafah.
-
Kapan jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.
-
Bagaimana cara orang berhaji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
Ketua rombongan satu Norfahmi Jawawi sempat menanyakan kepada sopir, "Ayna Bir Ali (di mana Bir Ali)?" namun selalu dijawab, "Hunaka (di sana)." Sadar bahwa Bir Ali sudah terlewati, para jemaah kompak meminta supir untuk berputar kembali ke arah Madinah, namun dia menolak.
"Saat diminta muter balik, supirnya bicara dengan Bahasa Arab yang kita tidak paham dalam nada keras dan menunjuk satu arah ke Makkah. Jadi dia menolak muter balik," terang dr. Laora, petugas kesehatan haji yang juga ikut dalam rombongan bus, Senin (22/8).
"Lalu kita hubungi daker Madinah untuk bicara dengan supir. Tapi supir juga tidak ada niat untuk muter balik arah bus dan terus menuju Makkah," tambahnya.
Akhirnya, bus rombongan satu BDJ 02 tiba di Makkah, tepatnya di Hotel Sura Man Raa Syisyah- Makkah, persis di sebelah kiri Kantor Daker Makkah. Selaku ketua rombongan, Norfahmi segera melaporkan kejadian itu kepada Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat.
Setelah mendapat laporan, rapat segera digelar untuk menentukan langkah yang akan dilakukan. Minggu (21/8) dini hari, rapat antara Kadaker Makkah dan Tim Konsultan Bimbingan Ibadah yang dimotori Tawabuddin dan Prof. Aswadi menemui titik terang. Keputusannya, jemaah BDJ 02 harus dikembalikan ke Bir Ali untuk mengambil Miqat.
Namun ini membutuhkan proses birokrasi yang harus dilewati. Dari sisi dokumen dan administrasi, harus ada izin dari Kementerian Haji Arab Saudi untuk membawa jemaah keluar dari Makkah. Namun lewat upaya keras tim Daker Makkah, para jemaah akhirnya bisa kembali ke Bir Ali.
Selang sehari, tepatnya Senin (22/8) dini hari, kepastian izin dari Kementerian Haji diperoleh. Jemaah BDJ 02 diperkenankan untuk berangkat ke Bir Ali guna mengambil miqat untuk umrah wajib mereka. Perusahaan Bus Rawahil berkenan untuk memfasilitasi bus yang akan mengantarkan mereka dari Makkah ke Bir Ali untuk mengambil miqat, lalu kembali lagi ke Tanah Air.
Informasi kepastian akan diberangatkan ke Bir Ali mmbuat para jemaah lega setelah menunggu dua hari di Makkah dan belum bisa menjalankan umrah. "Alhamdulillah. Kemarin perasaan kami sedih. Rasanya lapang betul. Hati ini sudah terbuka lebar. Yang sakit-sakit, langsung sembuh saat mendengar besok kita berangkat. Semalam kami diberi tahu petugas kloter jam 4 waktu Saudi, kalau pagi ini akan berangkat," papar Saini (47) salah satu jemaah BDJ 02 dengan mata berbinar.
"Ini tidak terlepas dari kesabaran para jemaah untuk tetap berusaha maksimal dan doa. Alhamdulillah semua dimudahkan Allah. Kami sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut menanggulangi masalah yang sedang dihadapi kloter dua rombongan satu ini," tambahnya.
Jemaah lainnya, Muhammad Hilmi, menambahkan kejadian ini baginya ada hikmahnya. Dia pun tak merasa sedih atau kecewa. "Alhamdulillah, yang penting sekarang bisa berangkat. Sudah lillahitaala," imbuhnya.
Kelegaan yang sama dirasakan Laora. Dia merasa lega karena sudah ada kepastian bisa kembali lagi ke Bir Ali. “Jamaah sudah merasa puas, jadi sudah senang lah,” ungkapnya.
Proses keberangkatan jemaah ke Bir Ali tadi pagi dihadiri Kadaker Makkah Arsyad Hidayat dan sejumlah tim pembimbing ibadah. Para jemaah kemudian dilepas dengan doa. Suasana haru dan air mata bercucuran dari para jemaah. Mereka tak kuasa menahan kebahagiaan akhirnya bisa umrah, setelah dua hari menunggu tanpa bisa ke Masjidil Haram.
"Ini menjadi kewajiban kami bagaimana bisa mengembalikan mereka ke tempat miqat semula, yaitu di Bir Ali. Mereka sudah menunggu lama untuk berhaji, ada yang 8 tahun, 10 tahun. Ini ibadah haji pertama yang bagi mereka harus sempurna," jelas Arsyad Hidayat.
Kepada para jemaah, Arsyad mengatakan bahwa keberangkatan mereka ke Bir Ali tidak terlepas dari doa dan harapan yang telah dipanjatkan. Arsyad berharap, kejadian ini menjadikan para jemaah semakin bersungguh-sungguh dalam menjalani ibadah. "Silakan laksanakan niat dengan baik dan jangan terpisah, selalu bersama," pesannya.
Keberangkatan para jemaah ke Bir Ali akan memakan waktu selama 6 jam. Mereka didampingi oleh seorang pembimbing ibadah dari sektor bernama Zaenuri, petugas perlindungan jemaah (linjam), dan petugas pemandu haji. Setelah niat dan berihram di Bir Ali, mereka akan kembali ke pemondokan, lalu baru diberangkatkan ke Masjidil Haram untuk umrah setelah diperiksa kesehatannya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi jemaah haji yang sakit atau lansia disarankan tidak turun sehingga salat sunnah dan niat dilakukan di dalam bus.
Baca SelengkapnyaIa menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan sejumlah persiapan di Bir Ali tempat miqot.
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca SelengkapnyaKemungkinan pergerakan jemaah dari Mina ke hotel akan mengalami keterlambatan.
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan skema Safari Wukuf bagi jemaah haji yang sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 441 jemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar akan diberangkatkan pada Rabu (15/5) besok.
Baca SelengkapnyaEmbarkasi Makassar tidak punya cukup waktu untuk mencari pengganti dua jemaah haji asal Maluku Utara yang sakit.
Baca SelengkapnyaIsak tangis iringi kedatangan jemaah haji karena tak menyangka bisa menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaMeski keberangkatan sempat tertunda, namun jemaah tetap memberikan mengapresiasi layanan yang diberikan para petugas.
Baca SelengkapnyaSemula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaAdapun kelompok terbang (kloter) jemaah yang tiba berasal dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Padang (PDG).
Baca Selengkapnya