Sopir Taksi Online Asal Makassar Dibegal dan Dibuang di Gorontalo
Merdeka.com - Seorang driver taksi online di Makassar bernama Arman menjadi korban perampokan. Bahkan Arman dibuang oleh para pelaku di perbatasan Manado-Gorontalo.
Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Inspektur Satu Afhi Abrianto mengatakan pihaknya sudah menangkap komplotan yang melakukan perampokan terhadap driver taksi online yang dibuang ke Gorontalo. Afhi mengungkapkan tiga orang tiga orang ditangkap.
"Mereka ini membegal korban dan membuangnya ke perbatasan Gorontalo. Mereka kami bekuk di rumahnya masing-masing di Kecamatan Tamalate, Makassar," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (28/8).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Meski demikian, kata Afhi, saat ini pihaknya masih mengejar pelaku lainnya yang diduga mengakomodir dan memerintah tiga pelaku untuk membuang korban di Gorontalo. Ifha menjelaskan saat menangkap tiga pelaku, pihaknya mengatakan senjata tajam yang digunakan untuk mengancam korban.
"Tiga orang ini punya peran beda-beda. Ada yang jadi eksekutor, menodong korban, dan sopir saat membawa korban ke Gorontalo," bebernya.
Afhi mengungkapkan Arman dirampok dan diculik oleh para pelaku pada 6 Agustus lalu di sebuah rumah makan di Makassar. Pada saat itu, ada beberapa orang mendatangi korban dan mengaku sebagai polisi.
"Berdasarkan interogasi, tiga orang ini ternyata ada yang menyuruh dan menjanjikan mereka uang Rp40 juta. Tiga pelaku sudah terima uang Rp30 juta untuk uang muka dan sisanya diterima setelah berhasil mengeksekusi korban," ungkapnya.
Sementara korban, Arman mengaku sebelum kejadian dirinya mendapatkan pesanan offline dari seseorang dikenalnya. Saat itu, pemesan meminta menjemputnya untuk diantarkan membeli CCTV.
"Tanggal 6 (Agustus) itu ada yang memesan taksi saya secara offline. Saat itu diajak singgah makan Sop Saudara," kata dia.
Saat itulah, dirinya didatangi sejumlah orang dan mengancam Arman dengan senjata tajam jenis badik. Arman sempat bertanya apa masalah sehingga ditodong senjata tajam.
"Mereka bilang mau bawa saya ke kantor (polisi). Saya diancam badik dan tidak tahu apa masalahku," bebernya.
Saat itu, pelaku meminta kunci mobil milik dan memasukkan korban. Arman mengatakan pelaku mengaku mobilnya diamankan sebagai barang bukti karena bermasalah.
"Mereka bilang mobil ku sebagai barang bukti karena bermasalah," tuturnya.
Saat itu pelaku membawa korban ke daerah Tanjung Bayam, Kecamatan Tamalate, Makassar. Di sana korban dipindahkan dan dipukuli oleh pelaku.
"Saya seperti dipindahkan-pindahkan dari mobil satu ke mobil lainnya. Sampai pada tanggal 16 Agustus saya dibuang di sebuah bukit di perbatasan Manado-Gorontalo," tuturnya.
Beruntung saat itu, Arman menemui seorang warga yang sedang live streaming di Facebook. Dari situ dirinya dibantu oleh warga dan bisa mengabari keluarganya.
"Saya lihat ada warga yang sedang siaran langsung di facebook. Saya minta tolong dan akhirnya bisa menghubungi keluarga," ucapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut berawal ketika korban hendak menjual gadgetnya kepada salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar di media sosial WhatsApp adanya tiga orang berseragam loreng hijau yang terlihat mencekik hingga menampar wajah supir mobil.
Baca SelengkapnyaAksi supir ugal-ugalan tersebut membuat geram pengendara lain, sehingga berakhir diamuk massa.
Baca SelengkapnyaPerwira menengah polisi itu dicopot dari jabatan Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku akibat memukul driver taksi online.
Baca SelengkapnyaSelebgram Teyeng Wakatobi diduga menjadi provokator dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan satu orang tersangka baru dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas di Pati.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca Selengkapnya