Sopir taksi online digetok Rp 100 ribu, pelaku berambut cepak
Merdeka.com - Sopir taksi online berinisial F dipermalukan oleh sejumlah orang di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Minggu (18/6). Dia ditangkap dan dipersekusi lantaran ketahuan mengambil penumpang di area bandara.
Tak hanya itu, F pun dipaksa melakukan beberapa hal nyeleneh oleh seseorang yang menggunakan pakaian preman.
"Saya dipiting, diseret keluar dari mobil, dipukul, diteriaki pencuri oleh orang berambut keriting cepak berpakaian preman. Kamudian saya dipaksa melepaskan pakaian saya. Badan saya dicoret-dicoret. Saya juga disuruh nyanyi lagu Garuda Pancasila oleh orang itu," ucap F saat ditemui merdeka.com, Senin (19/6) malam.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa sopir taksi mencuri tas? Bukannya dikembalikan, malah dibawa pulang oleh pelaku ke rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
F menuturkan bahwa juga dipaksa berteriak-teriak untuk mengaku salah dan tak mengulang perbuatannya. Dia disuruh push up sebanyak 50 kali dan mencium patung di pipi kiridan kanan.
"Yang menyuruh saya orangnya sama. Cuma satu orang itu saja," terang F.
F menuturkan bahwa usai dipermalukan di depan orang banyak, dia pun dibawa ke Pos POM Intel AU untuk membuat surat pernyataan melakukan kesalahan dan tidak akan mengulangi. Surat pernyataan itu ditandatangi F di atas materai seharga Rp 6 ribu.
"Saat itu saya tidak bawa materai, kemudian oleh orang yang memiting dan memaksa saya melakukan hal-hal aneh itu saya disodorkan materai. Dia bilang ada uang pengganti materai. Saya bilang saya tidak ada uang. Saya baru narik lima kali hari ini. Lalu saya diminta buka dompet. Saya buka dompet dan saya tunjukkan isinya cuma Rp 11 ribu. Saya ditanya di ATM ada uang gak. Saya jawab ada sedikit tetapi untuk Lebaran. Ditanya lagi kalau Rp 100 ribu ada gak. Saya bilang ada dan saya pun diantar orang itu ke ATM untuk mengambil uang. Kemudian saya kasih Rp 100 ribu untuk pengganti materai," terang F.
F menyampaikan bahwa dirinya tidak tahu nama orang yang mempermalukan dan menganiaya. F hanya mengaku hanya tahu ciri-ciri orangnya.
"Setelah bikin surat pernyataan saya bersalah dan tak akan mengulangi perbuatan saya lagi, akhirnya saya pun dilepaskan dan dibolehkan pulang," pungkas F.
Usai insiden yang dialami di bandara, F mengalami trauma. Bahkan dia malu untuk bertemu keluarga.
"Saya malu pada istri dan anak saya. Saya juga malu sama mertua dan kedua orang tua saya. Karena saya diperlakukan seperti itu. Saya juga diteriaki pencuri. Padahal saat itu banyak pengunjung Bandara Adisutjipto yang melihat kejadian itu. Saya malu betul diperlakukan seperti itu," ucap F.
F mengaku istrinya akhirnya mengetahui apa yang terjadi. Istri F pun sempat menelepon beberapa kali dan tak diangkat oleh F karena merasa malu.
"Istri tahu subuhnya. Saya ditelepon berulang kali tapi tidak saya angkat. Saya malu pada istri saya. Harga diri saya habis. Saya sudah dipermalukan di depan banyak orang. Akhirnya telepon istri saya angkat sorenya. Begitu saya angkat, istri saya menangis. Dia menanyakan bagaimana keadaan saya. Saya jawab saya baik-baik saja. Tidak ada yang luka dan mobil juga utuh. Saya diminta pulang ke rumah Wonosari. Tapi saya malu. Saya malu mau pulang. Akhirnya karena istri terus menangis saya pun akhirnya mau pulang," ungkap F.
F membantah tak memiliki kelengkapan kendaraan bermotor saat mengemudi. F mengatakan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) A dan memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Tidak benar itu jika saya dibilang tidak punya SIM A. Saya punya SIM A tetapi lagi disita karena saya ditilang oleh polisi," ucapnya.
F mengatakan bahwa saat diminta membuat surat pernyataan, dirinya sudah menunjukkan bukti surat tilang yang dikeluarkan Kepolisiam. Di dalam surat tilang, tertulis bahwa SIM A nya disita karena akan menjalani persidangan.
"Surat-surat saya komplet semuanya. Sudah saya tunjukkan semua saat saya membuat surat pernyataan," papar F.
Sekretaris Jendral (Sekjen) Paguyuban Pengemudi Online Yogyakarta, Yasser Arafat menilai perlakuan yang dialami F merupakan perbuatan yang keterlaluan dan berlebihan.
"Kita semua memang sudah tahu bahwa Bandara Adisutjipto bagi taksi online adalah zona merah. Di zona merah sudah ada kesepakatan bahwa tidak boleh menaikkan penumpang tetapi masih diperbolehkan untuk menurunkan penumpang," jelas Yasser.
Yasser menyampaikan bahwa memang ada resiko jika menaikkan penumpang di zona merah. Resiko ini sudah diketahui para sopir taksi online. Bahkan pihaknya juga terus mensosialiasikan kepada para sopir taksi online lainnya agar jangan menaikkan penumpang di zona merah.
"Kita semua tahu resikonya. Tapi ya tidak perlu sampai ditelanjangi begitu dong. Biasanya cuma disuruh pergi atau didenda saja. Jangan sampai ditelanjangi. Kalau ditelanjangi kan menjatuhkan harkat dan martabat seseorang. Selain itu juga membuat F mengalami trauma," tegas Yasser.
Yasser menerangkan bahwa paguyuban pengemudi online akan terus mendampingi F usai kejadian tersebut. Pasalnya, apa yang terjadi dianggap oleh paguyuban pengemudi online merupakan tindakan kriminal dan juga sudah keterlaluan dan berlebihan.
"Minggu malam kami sempat mendatangi pihak Bandara Adisutjipto untuk meminta klarifikasi atas apa yang dialami oleh F. Sayangnya saat kami datang sudah malam dan pihak yang berwenang di bandara sudah pulang," ungkap Yasser.
Paguyuban telah melakukan koordinasi dengan sopir F. Pihaknya pun saat ini tengah berkonsolidasi untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Hingga malam ini kami masih berkonsolidasi dengan anggota yang lain. Kita akan tentukan langkah selanjutnya seperti apa. Tetapi kami akan terus mendampingi dan membantu F dalam permasalahan yang tengah dihadapinya," pungkas Yasser.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menetapkan sopir taksi online inisial C (29) sebagai tersangka pemerasan penumpang Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu terjadi ketika pelaku mengantar korban ke rumahnya di daerah Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/7) lalu.
Baca SelengkapnyaVideo sopir taksi online dipukul penumpang viral di media sosial. Ternyata, pelaku anggota polisi dan memaksa korban mencabut laporan dengan uang damai.
Baca SelengkapnyaKaca Film Sangat Gelap, Ini Penampakan Mobil Sopir Taksi Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp100 Juta
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan yang dialami oleh sopir taksi online bernama Rizki Fitrianda yang viral di media sosial menjelaskan mendapat order penumpang dari kawasan Sency
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu di alami korban CD (55) di Jalan Gudang Baru Peluru Barat, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini juga Bambang dikatakan Aries masih berada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca Selengkapnya