Sopir Taksi Online yang Diduga Akan Menculik Berdalih Salah Tekan Tujuan
Merdeka.com - Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya memeriksa sopir taksi online yang diduga hendak menculik penumpangnya berinisial T. Curhatan T viral di media sosial. Pelaku saat ini berada di Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan klarifikasi terhadap pelaku masih berlangsung. Keterangan awal, peristiwa ini terjadi karena adanya kesalahpahaman antara penumpang dan sopir.
"Keterangan awal dari si sopir emang ada salah menekan langsung ke BSD sehingga yang tadinya tujuan ke Gunawarman langsung ke sana (BSD)," kata Yusri, Selasa (11/2).
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Kenapa sopir taksi mencuri tas? Bukannya dikembalikan, malah dibawa pulang oleh pelaku ke rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar.
-
Bagaimana cara driver ojek online melewati jalan tikus? Melintas di jalan tikus tak boleh ugal-ugalan. Sopan santun tetap dijaga. "Kanan kiri rumah orang, ada anak-anak yang main, bapak-bapak duduk pinggir jalan. Harus permisi ."
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
Yusri menerangkan, penumpang saat itu memang menitikkan pada dua tempat yaitu di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan dan ICE BSD.
"Apakah boleh seperti itu," ujar dia.
Yusri menerangkan, korban membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya kemarin sore.Penyidik Dirkrimum Polda Metro Jaya menelaah laporan itu. Nanti akan digelar untuk menentukan unsur pidana.
"Apakah memenuhi unsur atau tidak pidananya di situ. Ini masih dipelajari unsur pidana apa yang dipersangkakan. Kita gunakan asas praduga tak bersalah dulu," ujar dia.
"Sekarang ini masih sama-sama mengeluarkan pendapat ini masih didalami penyidik," dia menandaskan.
Kronologi Korban
Sebelumnya Cerita seorang wanita viral di media sosial. Dia bercerita saat sopir taksi online dari aplikasi Grab Indonesia diduga akan menculik dia selaku penumpang. Kabar ini dibagikan T selaku korban yang nyaris diculik. Dia membagikan pengalaman nahasnya itu langsung lewat akun Instagram pribadinya.
Korban adalah seorang karyawati yang hendak pergi ke salah satu tempat di Jakarta. Kendati saat perjalanan, menurut T pengemudi mengeluarkan gerak gerik aneh dengan kerap menghubungi seseorang lewat sambungan radio komunikasi atau HT menggunakan kode-kode yang mencurigakan.
Kecurigaan T makin kuat, saat arah mobil semakin melenceng dari titik tujuan seperti dipesan via aplikasi. T yang curiga langsung menghubungi orang terdekat untuk meminta bantuan.
Pengemudi yang mengetahui niat jahatnya terendus memacu mobilnya semakin kencang dan sempat melakukan rem mendadak agar T tidak fokus meminta pertolongan.
Menurut keterangan T di Instagramnya, dirinya sempat memencet tombol darurat yang disediakan aplikasi Grab. Dia pun memberitahu hal itu kepada pengemudi, sehingga T langsung diturunkan di tengah jalan karena takut jejaknya terekam aplikasi tersebut.
Grab Indonesia melalui keterangan resminya mengatakan kejadian yang dialami T sudah diproses. Pihaknya langsung memburu pengemudi tersebut dan menonaktifkan akunnya.
"Terkait insiden ini sudah ditangani langsung oleh satgas Grab saat tombol darurat itu diaktifkan, sesuai dengan komitmen kami untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh penumpang," kata Tirza Reinata Munusamy, Deputy Director of Public Affairs, Grab Indonesia, Senin (10/2/2020).
Grab Indonesia sangat berterima kasih atas perhatian seluruh pihak terkait insiden ini dan bersyukur tidak menimbulkan kecemasan lebih lanjut. Hal ini didukung dengan hadirnya emergency button/tombol darurat di platform Grab yang terbukti efektif dalam memberikan keamanan maksimal untuk para pelanggannya.
"Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab," jelas Tirza.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan yang dialami oleh sopir taksi online bernama Rizki Fitrianda yang viral di media sosial menjelaskan mendapat order penumpang dari kawasan Sency
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan sopir taksi online inisial C (29) sebagai tersangka pemerasan penumpang Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaVideo sopir taksi online dipukul penumpang viral di media sosial. Ternyata, pelaku anggota polisi dan memaksa korban mencabut laporan dengan uang damai.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaTotal, dua orang saksi dimintai keterangan terkait kasus ini, termasuk terlapor.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPolda Maluku mencopot jabatan Kompol Muhammad Bambang Surya Wiharga dari posisinya sebagai Kasubdit Gakkum Dirlantas usai pukul sopir taksi online di SCBD
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya