Sopir truk luka berat, polisi sulit cari penyebab pasti kecelakaan di Bumiayu
Merdeka.com - Polisi hingga saat ini belum bisa sopir truk kecelakaan maut yang terjadi di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes. Kecelakaan ini menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 9 orang terluka, dan dua rumah rusak.
Kanit Laka Satlantas Polres Brebes Iptu Budi Supartoyo mengatakan, dugaan awal peristiwa terjadi karena truk tronton bernopol H 1996 CZ itu mengalami rem blong.
"Kami akan coba mengupayakan penyelidikan, apa sih sebenarnya faktor yang paling berpengaruh hingga mengakibatkan banyak korban meninggal dunia," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (20/5).
-
Siapa sopir truk penyebab kecelakaan? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.
-
Siapa yang menyebabkan kecelakaan truk? Penetapan tersangka terhadap MI sesuai Pasal 311 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Ditlantas Polda Metro Jaya telah menetapkan pengendara sopir truk inisial MI (17) sebagai tersangka.
-
Bagaimana truk itu bisa kecelakaan? Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan pada Rabu (27/3) pagi.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Penyelidikan yang dimaksud salah satunya dengan menanyai sopir yang saat ini masih dirawat lantaran mengalami luka cukup berat. "Belum bisa kami mintai keterangan," sambungnya.
Selain itu, kepolisian juga masih mendata korban, baik yang meninggal maupun yang luka. Pendataan tersebut untuk kepentingan pengurusan asuransi Jasa Raharja.
"Bagaimana untuk pelayanan bagi mereka yang sudah meninggal dunia agar bisa mendapatkan haknya secepatnya," katanya lagi.
Seperti diberitakan, truk tronton bermuatan barang menghajar mobil, 18 motor dan sejumlah orang hingga menyebabkan 12 tewas di Jalan Raya Tegal-Purwokerto, di sebelah utara TMP Bumiayu, Desa Jatisawit Kecamatan, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Kecelakaan diduga karena truk mengalami rem blong.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triatmaja mengatakan truk yang dikendarai Pratomo Diyanto (46) melaju dari selatan ke utara dengan kecepatan tinggi dan diperkirakan mengalami kerusakan pada rem. Kemudian tidak bisa mengendalikan laju kendaraan sehingga menabrak Toyota Calya.
"Kemudian menabrak beberapa sepeda motor di depannya dan menabrak beberapa orang yang sedang berada di bahu jalan sebelah kiri dan kemudian menabrak rumah yang berada di sebelah barat jalan," kata Agus dalam pesan singkatnya, Minggu (20/5).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi kesulitan menggali informasi karena sopir truk MI (17) terus bicara melantur terkait kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKondisi sopir bus masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSesampainya di KM 41,400 A, bus oleng ke kiri dan menabrak pagar pembatas jalan.
Baca SelengkapnyaAda tujuh kendaraan yang terlibat kecelakaan truk tersebut, yaitu satu kendaraan roda empat, kemudian sisanya enam sepeda motor.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakpus.
Baca SelengkapnyaFakta tersebut didapatkan usai tim Korlantas Polri menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan.
Baca SelengkapnyaMeskipun telah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaUsai kecelakaan terlihat MI yang memakai pakaian hoodie hitam, dan topi
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan diduga akibat sopir lelah dan kurang konsentrasi.
Baca SelengkapnyaTruk mengalami rem blong diduga karena membawa muatan berlebih.
Baca SelengkapnyaPendalaman dilakukan dengan meminta keterangan petugas pos perlintasan dan masinis.
Baca Selengkapnya