Sopir truk mengaku sengaja kabur usai lindas polisi di Semarang

Merdeka.com - Penyidik Unit Laka Polrestabes Semarang menetapkan sopir truk Supriyadi (42) warga Kedungsari, Temayang, Bojonegoro sebagai tersangka kasus tabrak lari terhadap anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Jateng Brigadir Nur Rokhim.

"Ya sudah kami tetapkan tersangka dan kami tahan. Sopir kami kenakan pasal 310 ayat (4) dan atau pasal 312 UU RI no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan hukuman 3 tahun dan denda Rp 75 juta," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, Selasa (16/10).

Penangkapan tersangka berdasarkan penyelidikan petugas di lapangan, dengan memeriksa CCTV sekitar yang diduga dilewati truk. Saat kejadian, Supriyadi bersama dua orang mengantar bawang menggunakan truk bernopol S 8241 UB.

"Jadi petugas langsung lakukan penyelidikan CCTV kita tarik lokasi. Saat dicek ternyata diketahui pengemudi dan dua pemilik truk Munahar dan Sutinah melintas di lokasi pasar Johar," ujarnya.

Dari situ petugas menangkap sopir di Bojonegoro, Jumat (12/10) pukul 21.30 WIB dan dua pemilik truk.

"Penangkapan berdasarkan hasil keterangan saksi dan rekaman CCTV tentang ciri-ciri truk. Untuk pemilik diamankan sebagai saksi," jelas Abioso.

Sutinah mengaku saat kejadian sempat menanyakan kepada sopir, dan tidak ada kejadian kecelakaan. "Saya sempat nanya sopir (Supriyadi) tidak ada apa-apa, ya saya suruh lanjutkan perjalanan," kata Sutinah.

Sementara dari pengakuan sopir sengaja melarikan diri usai menabrak korban di Jalan Brigjen Sudiarto Km 11, Semarang, (10/10) lalu, lantaran tidak mau berurusan dengan polisi.

"Sebenarnya sudah kerasa saat nyenggol motor hingga ban belakang melindas kepala korban dari spion. Makanya saya kabur hindari urusan polisi," terang Supriyadi.