Sore tadi, Kelud masih mengeluarkan batu dan asap tebal
Merdeka.com - Eruspsi Gunung Kelud masih belum berhenti. Sore tadi, gunung setinggi 1.731 meter dari permukaan laut itu kembali batuk. Hanya saja tidak sedahsyat kali pertama meletus pada Kamis malam kemarin (13/2).
"Cuma batuk sekali. Kelud kembali meletus sekitar pukul 17.00 WIB tadi, cuma tidak seperti Kamis malam kemarin, ini tadi ya itu cuma batu sekalai dan mengeluarkan asap," kata Puji Laksono, Plh Lurah Ds Sumber Agunga, Kecamatan Ploso Klaten, Kediri, Jumat (14/2).
Untuk zona bahaya letusan sendiri, berada di radius 10 kilometer. "Di Desa Sumber Agung berada di radius 30 kilometer, jadi berada di titik aman. Antara 20 sampai 30 kilometer itu tidak aman," lanjut dia.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Kenapa rumah itu ambruk? Ternyata bangunan tersebut bukan rumah hunian, melainkan kandang hewan yang sudah tak digunakan.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Kenapa reruntuhan desa ditemukan? “Kami menemukan area yang sangat luas antara Ahlat dan Tatvan. Ada makam di dasar air di sini. Ada tanda salib di kuburan tersebut,“ jelas Birol, dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/8).
Untuk posko pengunsian sendiri, kata Puji, di Desa Sumber Agung ada dua. "Satu di Kantor Desa Sumber Agung dan satu di SD Sumber Agung. Untuk jumlah pengungsi, masih terus bertambah. Di sini (Kantor Desa Sumber Agung) ada 1.000 pengungsi ditambah lagi satu truk yang baru datang tadi. Kalau di SD Sumber Agung ada sekitar 300 pengungsi."
Meski di Desa Sumber Agung tergolong aman, tetap terkena dampak letusan dan terjadi hujan abu dan kerikil. Saat ini, debu masih bertebaran dan mengganggu pandangan dan pernafasan warga sekitar.
Dari pantauan di lapangan, sejak masuk Kabupaten Kediri dari arah masuk Kecamatan Ngoro, Jombang menuju Pare, Kediri, debu vulkanik terlihat memenuhi sepanjang jalan hingga Desa Sumber Agung. Ketebalan debu itu, mencapai sekitar 40 centimeter.
Selain itu, akibat hujan abu dan kerikil, beberapa atap rumah penduduk roboh, karena tak kuat menahan banyaknya debu.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam masih terus berupaya melakukan penyemprotan air ke titik-titik api yang berkobar.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaRepublik Ceko menjadi salah satu negara terparah yang dilanda banjir besar di Eropa.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca Selengkapnya