Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sorot SBY, Misbakhun 'hidupkan' lagi skandal Century

Sorot SBY, Misbakhun 'hidupkan' lagi skandal Century Buku berjudul Sejumlah Tanya Melawan Lupa karya Mukhamad Misbakhun. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya, divonis Mahkamah Agung (MA) dengan 15 tahun penjara, kasus dugaan korupsi bailout Bank Century pada 2008 seakan jalan di tempat. Belum ada tanda-tanda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengembangkan mega skandal ini ke arah aktor utama.

Di tengah lesunya KPK mengusut korupsi dalam pencairan dana talangan Rp 6,7 triliun ini, mantan anggota Pansus Bank Century DPR Mukhamad Misbakhun, menulis buku 'Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY'.

Lewat buku setebal 190 halaman ini, Misbakhun ingin 'menghidupkan' kembali ingatan publik terhadap kasus ini.

"Bahwa ada persoalan yang serius dalam sebuah episode Bangsa Indonesia yang belum tuntas diselesaikan," kata politikus Golkar ini di Jakarta, kemarin.

Sesuai judulnya, Misbakhun memfokuskan isi buku pada tiga surat yang pernah dituliskan Menkeu atau Ketua KSSK Sri Mulyani kepada Presiden SBY pada 2008. Komunikasi intensif ini, menurut Misbakhun, telah meruntuhkan klaim SBY bahwa dia tidak dilaporkan soal bailout.

"Dengan terkuaknya surat-surat Sri Mulyani tersebut, mengindikasikan kalau selama ini SBY sudah berbohong," tegas Misbakhun yang pernah dipenjara di era SBY, meski kemudian putusan peninjauan kembali (PK) menyatakan dia tidak bersalah.

Berikut 3 bukti yang dibeberkan Misbakhun untuk membantah klaim SBY:

Tiga surat Sri Mulyani untuk Presiden SBY

Menurut Misbakhun, tiga surat yang dikirimkan Sri Mulyani kepada Presiden SBY ketika itu menggugurkan klaim atau argumentasi yang menekankan presiden tidak tahu apa-apa tentang bailout untuk Century. "Jika merujuk surat Sri Mulyani yang ditujukan kepada Presiden SBY memang secara jelas, Sri Mulyani Menteri Keuangan atau Ketua KSSK ketika itu secara intensif melaporkan perkembangan terkini terkait penanganan Bank Century," ujarnya.Surat pertama, papar Misbakhun, tertanggal 25 November 2008 nomor S-01/KSSK.01/2008, perihal: Penyampaian Laporan Pencegahan Krisis. Dalam surat yang tertulis sifatnya Sangat Rahasia/Segera itu Sri Mulyani dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan empat poin. Sri Mulyani juga melampirkan notulen rapat KSSK tanggal 21 November 2008."Surat pertama ini sangat terperinci menjelaskan pokok-pokok persoalan terkait penyelamatan Bank Century. Ditambah lagi dengan lampiran notulen rapat KSSK tanggal 21 November 2008. Jelas semua peta persoalan dan langkah yang diambil KSSK disampaikan dengan detil kepada SBY sebagai presiden ketika itu," kata Misbakhun.Kedua yakni Surat Menkeu atau Ketua KSSK Sri Mulyani kepada Presiden SBY tertanggal 4 Februari 2009 dengan nomor surat SR-02/KSSK.01/II/2009. Surat bersifat sangat rahasia ini perihal Laporan Perkembangan Penanganan PT Bank Century Tbk. Terdapat 15 poin dalam surat ini. Pada poin pertama, Sri Mulyani mengawali dengan tulisan Sebagaimana Bapak Presiden Maklum.Ketiga, lanjut Misbakhun, adalah surat Menkeu Sri Mulyani kepada Presiden SBY tertanggal 29 Agustus 2009 dengan nomor surat SR-37/MK.01/2009. Surat ini sama dengan dua surat sebelumnya bersifat sangat rahasia/sangat segera, perihal Penanganan PT Bank Century. "Sama dengan surat kedua, Sri Mulyani mengawali suratnya dengan kata 'Sebagaimana Bapak Presiden Maklum'," kata Misbakhun.Saat surat ketiga ini ditulis, kata Misbakhun, bailout Bank Century mulai menjadi perhatian publik. Sebab, dua hari sebelum ditulisnya surat ini, yakni 27 Agustus 2009, Komisi XI DPR memanggil Menteri Keuangan, BI dan LPS untuk dimintai keterangan, terutama terkait lonjakan suntikan modal yang diberikan LPS kepada Bank Century."Sampai saat itu, Bank Century mendapat suntikan dana sebesar Rp 6,7 triliun," ujar Misbakhun yang melampirkan salinan 3 surat tersebut dalam bukunya.

BAP Sri Mulyani oleh KPK

Lewat bukunya 'Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY', Misbakhun juga mengungkap isi BAP Sri Mulyani saat diperiksa KPK di Washington DC pada 30 April 2013. Sama dengan surat, BAP juga membuktikan Sri Mulyani (SMI) telah melaporkan penanganan Bank Century kepada SBY.Di halaman 154 buku tersebut, dimuat pertanyaan nomor 15 penyidik KPK kepada Sri Mulyani: "Apakah Sdr melaporkan permasalahan BC ini kepada presiden? Jelaskan!"Kemudian dijawab Sri Mulyani: "Setelah Presiden mendarat saya melaporkan adanya teleconference, melaporkan penanganan Bank Century dan situasi perbankan dan selanjutnya konsentrasi pada G20."Menurut Misbakhun, gambaran situasi ini memperjelas posisi bahwa Presiden SBY mengetahui penanganan Bank Century sebelum dilaksanakannya bailout. "Yang menjadi persoalan dan justru menimbulkan permasalahan baru, adalah mengapa SBY membantah bahwa ia telah mendapat laporan dan mengetahui perihal penyelamatan Century ini? Apakah ada hal lain yang belum terungkap pada public terkait peran SBY?" tulis Misbakhun seperti dikutip merdeka.com dari buku tersebut, Selasa (18/8).Saat dikonfirmasi, Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji menyatakan belum bisa memastikan kebenaran isi BAP tersebut. "Saya belum bisa jawab karena tidak pernah lihat langsung BAP-nya,” kata Indriyanto lewat pesan singkat kepada merdeka.com, kemarin.

Teleconfrence Sri Mulyani

Tidak hanya surat dan BAP, Misbakhun juga menyorot isi teleconference antara Sri Mulyani (SMI) yang tengah berada di Amerika Serikat dan para pejabat Departemen Keuangan ketika itu, serta Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) Marsilam Simanjuntak.Berpegang pada bukti risalah, Misbakhun mengatakan, telekonferensi tersebut khusus diadakan untuk membahas masalah Bank Century. "Mereka mengadakan saat larut malam. Risalah menulis, telekonferensi dimulai pukul 22.05 WIB. Kalender menunjukkan tanggal 13 November 2008 dan berakhir pada pukul 23.59," paparnya.Isi risalah tersebut, beber Misbakhun, di antaranya adalah sebagai berikut: "Sdri Sri Mulyani menginformasikan telah menyampaikan permasalahan ini kepada Presiden RI, namun pada hari ini Presiden RI akan melakukan perjalanan dinas ke San Francisco, USA, yang artinya sampai dengan esok hari, dalam hal diperlukan Presiden belum dapat mengambil keputusan."Menurut politikus Golkar ini, dengan pernyataan SMI yang telah mengatakan telah menginformasikan permasalahan kepada Presiden dan menyatakan Presiden belum bisa mengambil keputusan sampai besok hari (tanggal 14 November 2008), "menunjukkan bahwa Presiden tahu persoalan Bank Century sebelum dilakukan bailout." (mdk/gil)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ceritakan Jejak Kasus Aktivis Orba Hilang Tergerus Zaman
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ceritakan Jejak Kasus Aktivis Orba Hilang Tergerus Zaman

Buku diterbitkan bertepatan gerakan melawan lupa 17 tahun aksi Kamisan terhadap 13 korban aktivis 97-98

Baca Selengkapnya
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ada Cerita Istri Mendiang Munir
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ada Cerita Istri Mendiang Munir

Dalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Temukan Buku Catatan Tahun 1987 di Gedung Terbengkalai di Jakarta, Begini Penampakannya
Wanita Ini Temukan Buku Catatan Tahun 1987 di Gedung Terbengkalai di Jakarta, Begini Penampakannya

Penemuan buku tersebut seakan menyimpan kisah dan kenangan yang tersembunyi di balik halaman-halaman usangnya.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan soal Firli Bahuri Tersangka: Pertama kali Pimpinan KPK Korupsi di Level Tertinggi
Novel Baswedan soal Firli Bahuri Tersangka: Pertama kali Pimpinan KPK Korupsi di Level Tertinggi

Novel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Luncurkan Buku Biografi, Pengalaman 20 Tahun di Keuangan & Gara-Gara Salat Tahajud Pulang ke Indonesia
Sri Mulyani Luncurkan Buku Biografi, Pengalaman 20 Tahun di Keuangan & Gara-Gara Salat Tahajud Pulang ke Indonesia

Sri Mulyani mengatakan, buku ini disusun karena banyak sekali peristiwa yang ingin dia ceritakan dalam 20 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Jenderal Sigit Tegaskan Polri Berkewajiban Mengungkap Dalang Pembunuhan Vina dan Eky Cirebon
Jenderal Sigit Tegaskan Polri Berkewajiban Mengungkap Dalang Pembunuhan Vina dan Eky Cirebon

Sigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.

Baca Selengkapnya
Canda Menko Airlangga, Peluncuran Buku Bawa Sinyal Kuat Sri Mulyani Jadi Menteri di Era Prabowo-Gibran
Canda Menko Airlangga, Peluncuran Buku Bawa Sinyal Kuat Sri Mulyani Jadi Menteri di Era Prabowo-Gibran

Airlangga menilai Sri Mulyani selama ini telah menjabat sebagai menteri keuangan dengan baik, khususnya saat menghadapi krisis pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Sejarawan: Sering Kali Pikiran Bung Karno Dianggap Fosil, Padahal Masih Relevan Diterapkan Saat Ini
Sejarawan: Sering Kali Pikiran Bung Karno Dianggap Fosil, Padahal Masih Relevan Diterapkan Saat Ini

Acara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Momen Bamsoet Luncurkan Dua Buku, Elite PPP dan PKS Jadi Sorotan
Momen Bamsoet Luncurkan Dua Buku, Elite PPP dan PKS Jadi Sorotan

Bamsoet berkelakar, koalisi partai politik menuju Pilpres 2024 bisa berubah-ubah setiap saat.

Baca Selengkapnya
Sidang MKMK, Buku Jimly Asshiddiqie Bertajuk 'Oligarki dan Totalitarianisme Baru' Jadi Bukti Tambahan
Sidang MKMK, Buku Jimly Asshiddiqie Bertajuk 'Oligarki dan Totalitarianisme Baru' Jadi Bukti Tambahan

Dalam buku tersebut dijelaskan soal konflik kepentingan yang mempengaruhi tugas dan tanggung jawab pejabat negara

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

Aktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi

Sebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.

Baca Selengkapnya