Sosiolog Sebut Ospek Bukan Ajang Balas Dendam dan Penindasan
Merdeka.com - Sosiolog Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmin menyatakan, kasus mahasiswa baru disuruh minum air ludah saat orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) di Universitas Khairun merupakan bentuk kurangnya pengetahuan keempat pelaku tentang kebersihan. Dia menuturkan, pelaku harus mengetahui mengapa hal itu tidak boleh dilakukan.
"Menurut saya yang paling penting itu pihak pelaku menyadari kenapa mereka tidak boleh melakukan itu, bukan hanya mengapa mereka dihukum," ungkap Daisy kepada merdeka.com, Minggu (1/9).
Dia mengatakan, hal semacam ini bukan hanya menghilangkan nilai-nilai positif dari kegiatan tersebut, namun juga dapat menyebarkan penyakit.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang dilakukan Naura Ayu di hari pertama kuliah? Seperti yang tampak dalam postingan terbaru yang dibagikan oleh Nola di akun Instagramnya, Anda dapat menyaksikan beberapa foto yang menampilkan momen Naura Ayu pada hari pertama memasuki lingkungan kampus.
-
Bagaimana suasana di kampus? Suasana kampus jadi ramai dengan mahasiswa yang ingin foto bareng Arhan dan istrinya.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
"Itu bisa menyebarkan penyakit, kita enggak tahu air liurnya siapa ada penyakit apa. Kesehatan itu harus diperhatikan, tanggung jawabnya gimana itu. Enggak jelas nilai apa yang ingin ditanamkan oleh para senior kepada juniornya, kan harusnya ospek bukan ajang balas dendam atau penindasan," ucapnya.
Ospek seharusnya mengajarkan nilai-nilai di kampus. Hal ini dilakukan untuk mengurangi budaya dominasi, kekerasan dan tidak menghormati.
Menurutnya, kasus itu dapat membuat korban merasa direndahkan, kurang percaya diri, bahkan memiliki keinginan untuk balas dendam ke mahasiswa baru di tahun berikutnya.
"Ini kan bisa saja anaknya (korban) jadi merasa direndahkan, kurang percaya diri, dan bisa jadi membudayakan ini ke junior-juniornya," ujarnya.
Daisy mengatakan, pihak universitas seharusnya bertanggung jawab untuk memberi masukan dan penjelasan mengenai bagaimana seharusnya pelaksanaan ospek dilakukan.
"Pihak universitas juga harus bertanggung jawab untuk memberikan masukan dan penjelasan kepada para senior yang menjadi panitia ospek. Misalnya mengenai tujuan ospek, kan setahu saya ospek yang ada kekerasan itu seharusnya enggak ada lagi," lanjut Daisy.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan ospek atau inforient di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara dilakukan tidak biasa. Dalam video yang beredar luas, sejumlah mahasiswa baru disuruh untuk meminum air ludah yang sudah ditampung di dalam gelas dan berjalan jongkok saat masuk kampus.
Rektor Universitas Khairun Husen Alting menuturkan, pelaksanaan kegiatan sejak tanggal 25 sampai 26 Agustus pada tingkat universitas, dan tanggal 29 dan 30 Agustus pada tingkat fakultas.
Kegiatan di tingkat Universitas diisi dengan kegiatan ceramah meliputi profil dan kebijakan akademik universitas. sistem informasi akademik, konsep wawasan kebangsaan, ancaman radikalisme, ketertiban dan keamanan masyarakat, bahaya narkoba, pengenalan nilai budaya, tata krama dan etika keilmuan, serta organisasi dan kegiatan kemahasiswaan.
Sedangkan pada tingkat fakultas diberikan materi meliputi pengenalan akademik fakultas, kelembagaan di tingkat fakultas serta minat dan bakat.
"Pelaksanaan kegiatan inforient pada Fakultas Perikanan dan Kelautan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus, di mana pada saat waktu istirahat menjelang Salat Asar sekaligus bersamaan pelaksanaan persiapan penutupan acara, terdapat beberapa oknum mahasiswa yang memanfaatkan kesempatan terhadap mahasiswa baru di dalam kelas dan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma akademik, kode etik mahasiswa, dan Panduan Inforient," ujar Husen Alting dalam keterangan tertulis. Dikutip merdeka.com, Minggu (1/9).
Terkait kejadian tersebut, pimpinan universitas menyampaikan permohonan maaf, sekaligus mengutuk keras perbuatan yang dilakukan. Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan telah mengidentifikasi dan memeriksa semua mahasiswa yang terlibat dalam kejadian.
"Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan empat orang mahasiswa senior yang terlibat secara langsung dalam kejadian tersebut yang berinisial AE, FSMA, LM dan NSF yang keseluruhannya berada pada program studi Manajemen Sumberdaya Perairan," lanjutnya.
Para pelaku telah menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan atas tindakan kepada mahasiswa baru. Keempatnya kemudian dikenakan sanksi. AE diberikan sanksi berupa skorsing perkuliahan selama dua semester. FSMA, LM dan NSF masing-masing diberikan sanksi skorsing selama satu semester.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video para mahasiswa diunggah akun Tiktok @mimshw03. Dengan gemetar, mereka mengatakan jika sudah lebih dari tiga kali diberikan makanan basi oleh Ma'had.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaFriderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaHal ini bagian dari tugas OJK dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat selaku konsumen.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca Selengkapnyanformasi yang beredar, aktivitas perpeloncoan itu diduga terjadi di Rumpin, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDosen berinisial RL dan sedang aktif mengajar di dua perguruan tinggi tersebut dilaporkan oleh korban pelecehan seksual ke Polda NTB.
Baca SelengkapnyaKetua BEM UNY Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindakan represif dari salah seorang dosen saat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa baru diarahkan untuk mengunduh dan registrasi pada salah satu aplikasi pinjol oleh DEMA.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara UIN Surakarta Wajibkan Mahasiswa Baru Daftar Pinjol
Baca SelengkapnyaProf Zainul menyayangkan pernyataan Kemenkes yang menyebut iuran sebagai pemalakan.
Baca Selengkapnya