SPBU di Sragen ini punya takaran lebih, konsumen bisa untung
Merdeka.com - Dinas Perdagangan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah memeriksa takaran dispenser di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang jalur mudik Lebaran. Pemeriksaan dilakukan mulai dari Jalan Solo-Sragen, di Kecamatan Masaran hingga Jalan Sragen-Ngawi, Sambungmacan, Rabu (15/6).
Kasi Pembinaan dan Distribusi, Dinas Perdagangan Joko Suranto menjelaskan, pemeriksaan takaran dilakukan sebagai upaya mengantisipasi praktik kecurangan, yang kerap dilakukan saat arus mudik dan balik Lebaran. Pemeriksaan takaran dispenser dilakukan dengan menggunakan bejana alumunium berukuran 10 liter milik SPBU bersangkutan.
"Pemeriksaan takaran kami mulai dari SPBU Jati, SPBU Jetak, SPBU Beloran dan SPBU Nglangon. Saat pemeriksaan kami menemukan takaran dispenser yang melebihi takaran dan kurang dari takaran. Takaran yang berlebih ditandai dengan kode huruf A dan takaran yang kurang ditandai dengan kode huruf B," jelasnya.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk mengatasi over kuota BBM? Perihal potensi over kuota BBM dan LPG subsidi Nicke menjelaskan bahwa hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi positif nasional, 'Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, ada kemungkinan terjadinya over kuota yaitu untuk Solar dan LPG. Walaupun over kuota, serta ada peningkatan dari volume, tetapi dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman,' ujar Nicke.
-
Apa yang BPH Migas cek di SPBU Batam? Harya menyampaikan bahwa kelengkapan berkas dan identitas pada Surat Rekomendasi yang dimiliki konsumen pengguna sangat penting sebagai dasar kesesuaian data.'Tahapan awal yang wajib dilakukan oleh pihak SPBU sebelum menyalurkan BBM subsidi kepada konsumen pengguna adalah melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap data-data yang tertulis di Surat Rekomendasi,' ucapnya, Sabtu (6/7/2024).
-
Gimana cara SPBU mencegah penyalahgunaan BBM subsidi? 'Misalnya, jika ada nelayan membeli BBM dengan jumlah yang lebih besar dari biasanya, ini masuk dalam kelompok yang perlu diperhatikan,' imbuhnya.
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi penyalahgunaan BBM? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Apa itu konsumsi BBM? Untuk pemilik kendaraan konvensional, menghitung konsumsi bahan bakar adalah hal yang sangat krusial, terutama dengan fluktuasi harga bensin yang terjadi setiap bulan. Agar tidak mengalami pengeluaran berlebih akibat penggunaan BBM yang tidak efisien, banyak pengendara yang mulai mencatat konsumsi bahan bakar setiap kali mereka mengisi bensin.
Dia mengatakan, batas toleransi kelebihan dan kekurangan takaran maksimal 60 mililiter. Pada pemeriksaan di SPBU Jati petugas menemukan takaran A1, yang berarti takarannya kelebihan 10 mililiter per 10 liter. Dengan takaran tersebut, artinya konsumen yang diuntungkan. Temuan selanjutnya berupa takaran untuk solar B2. Takaran dispenser solar kurang 20 mililiter per 10 liternya.
"Jika ditemukan takaran yang melebihi batas toleransi, maka kami segera mengirim surat ke Badan Metrologi Legal di Solo untuk perbaikan mesin dispensernya. Dari hasil pemeriksaan di empat SPBU, tim tidak menemukan indikasi kelebihan atau kekurangan takaran yang melebihi batas toleransi. Pemeriksaan takaran akan kami lanjutkan pada sejumlah SPBU lainnya. Militer," lanjutnya.
Sementara itu, supervisor SPBU Beloran, Tri Atmojo menambahkan, pihaknya menyambut baik pemeriksaan takaran dispenser SPBU. Dia menilai pemeriksaan tersebut justru menguntungkan pengelola.
"Teknisi mengaku kesulitan untuk mengatur mesin dispenser agar sesuai dengan takaran, yakni nol. Menjelang Lebaran stok BBM kami aman. Kami memprediksikan peningkatan permintaan pada H-7 hingga H+10 Lebaran. Stok BBM sekarang untuk Premium 14.000 liter, solar 16.000 liter, Pertalite 9.000 liter dan Pertamax 4.000 liter," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai sekarang, Pertamina akan rajin sidak SPBU demi lindungi konsumen.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU tersebut.
Baca SelengkapnyaGas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBanyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaKemendag menemukan sejumlah stasiun pengisian gas elpiji mengurangi takaran 200-700 gram per tabung.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah melakukan pengecekan langsung ke SPBU 54.801.53 dan juga meminta keterangan langsung.
Baca SelengkapnyaTerdapat alat khusus yang dipasang menyerupai soket.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU - SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.
Baca SelengkapnyaKecurangan pengukuran SPBU dapat mengganggu jalannya persiapan mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaPenyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Japek Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaPertalite Bercampur Air di SPBU Bekasi Diduga akibat Kebocoran
Baca Selengkapnya