Sri melahirkan di mobil yang sedang melaju, semua penumpang menangis

Merdeka.com - Lantaran terkendala biaya, Sri dan Ketut Santika pasutri warga Karangasem, Bali, ‎ini terpaksa melahirkan anak keduanya di pinggir Jalan Sesetan Denpasar.

Bagaimana ini terjadi? Salah seorang rekan pasutri, Gusti Ngurah menuturkan bahwa siang kemarin dirinya diminta tolong Ketut Santika untuk mengantar istrinya ke rumah sakit. Begitu menerima telepon, Gusti langsung meluncur dengan mengendarai mobil APV miliknya, ke wilayah Tanjung Benoa, Kuta Selatan Badung.

"Istri kerja di salah satu spa wilayah Tanjung Benoa. Saat itu teman saya dan anaknya paling sulung sudah menunggu, saya lihat istrinya sudah merintih kesakitan dan air ketuban sudah pecah," cerita Gusti di RSUP Sanglah, Denpasar, Jumat (11/9).

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, dirinya sempat menyarankan agar Sri dibawa ke rumah sakit terdekat karena kondisi yang harus segera dapat pertolongan. Namun Santika berpikiran lain, dia mengaku tak ada biaya, dan hanya bermodalkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) Provinsi Bali untuk Karangasem. Sehingga pasutri ini memutuskan persalinan di rumah sakit program JKBM.

Namun Tuhan berkehendak lain. Saat melintas di Jalan Tol Bali Mandara, Sri berteriak histeris darah bercampur air ketuban sudah membasahi jok mobil dan kain yang dikenakannya. "Saya sudah panik, kalau ke Karangasem harus menempuh tiga jam lagi. Ini tidak mungkin," Kenangnya.

Betul saja, begitu keluar dari jalan tol dan tiba di Jalan Sesetan Denpasar, Sri sudah tidak bisa menahan lagi. Dan, teriakan bayi terdengar keras memecah kepanikan dalam mobil.

"Semua menangis, kawan saya, saya juga anaknya yang pertama nangis. Saya tidak bisa lupa kejadian ini, anak kedua kawan saya lahir di mobil saya. Bayinya perempuan," papar Gusti.

Untuk selanjutnya, Sri beserta jabang bayi dibawa ke RSUP Sanglah yang berjarak hanya sekitar 5 km dari lokasi.

Saat ini, bayi mungil itu sudah mendapat perawatan di RSUP Sanglah. Sementara soal biaya, ternyata Santika baru mengetahui bahwa kartu JKBM yang terdaftar di Kabupaten Karangasem tempat asalnya, juga bisa dijaminkan di wilayah provinsi.