Sriwedari hendak dieksekusi, anak muda Solo pasang bendera kematian
Merdeka.com - Tak hanya kalangan seniman, budayawan atau pemerintah kota, anak muda Solo pun tak bisa menerima jika lahan Sriwedari seluas 9,9 hektar tersebut akan dieksekusi. Mereka tidak bisa merelakan jika lahan yang sebagian besar merupakan kawasan cagar budaya tersebut lepas dan dimiliki perseorangan.
Koordinator aksi, Sony Arendra Fardian, mengatakan, anak muda Solo sangat prihatin dengan lepasnya lahan Sriwedari. Hal ini karena di area tersebut terdapat banyak bangunan bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni Museum Radya Pustaka yang merupakan museum tertua, Stadion Sriwedari, sebagai stadion pertama di Indonesia dan Monumen Pon I, Gedung Wayang Orang dan sejumlah bangunan lainnya.
Tak hanya itu, di Taman Sriwedari juga menjadi tempat ratusan orang menggantungkan nasibnya dengan berbagai profesi dan pekerjaan.
-
Siapa yang mencanangkan Taman Sriksetra? Sri Baginda Sri Jayanasa atau dikenal Dapunta Hyang Srijayanasa sudah mencanangkan konsep Taman Nasional yang diberi nama Taman Sriksetra.
-
Apa yang ditemukan di Taman Purbakala Sriwijaya? Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.
-
Kenapa rumah Ayu Lestari terbengkalai? Rumah yang dulunya dimiliki oleh artis 80-an, Ayu Lestari, telah kosong selama lebih dari 15 tahun. Terletak di Cirebon, rumah itu sekarang menyeramkan.
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Apa yang dibangun di Surakarta oleh Kemenaker? Demi mendukung berkembangnya sektor pariwisata, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
"Kalau Sriwedari ini digusur, ada 5 ribuan orang yang tidak bisa menikmati hiburan yang ada di sini. Di sini ini pusat kesenian, pusat kebudayaan, barometernya kesenian di Solo ya di sini," ujar Sony saat ditemui merdeka.com, di Plasa Sriwedari, Selasa (15/9).
Sebagai wujud keprihatinan tersebut belasan anak muda Solo memasang bendera merah di gapura masuk Taman Sriwedari. Sekitar 40 bendera berbentuk segi tiga yang terbuat dari kertas sampul berukuran 50 cm, memenuhi pintu utama Sriwedari.
"Ini bendera simbol lelayu, sebagai pertanda matinya Sriwedari. Sriwedari ini bukan milik perorangan atau pemkot, tapi milik kita semua, ini tanah leluhur," tandasnya.
Tak hanya memasang bendera kematian, anak muda Solo juga akan melakukan aksi seribu lilin keprihatinan. Seribu anak muda Solo pada 19 September mendatang, menurut rencana akan menyalakan lilin pada malam hari.
"Pagi hari kita akan ada aksi mural atau graviti dengan tema 'save Sriwedari', sorenya ada pengajian akbar dan diakhiri dengan aksi seribu lilin," jelasnya.
Lebih lanjut Sony mengatakan, pihaknya meminta kepada pemkot dan ahli waris agar mencari jalan terbaik untuk menyelamatkan Sriwedari.
"Sriwedari ini ruang publik, kalau hilang berarti tidak ada lagi kesenian. Sriwedari harus menjadi milik masyarakat, bukan milik pemkot atau milik per seorangan," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan siswa SMK Negeri di Semarang berinisial GRO tewas tertembak peluru oleh polisi.
Baca SelengkapnyaSaat dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP Dr Kariadi, korban dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaRemaja tersebut tewas di tempat. Secarik kertas itu ditemukan di dalam topi milik korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaSukarno dan peci tidak pernah terpisahkan. Ia mengenakan peci sebagai simbol kebangsaaan
Baca SelengkapnyaSiswi SMK berinisial SR (18) tewas usai tertimpa baliho caleg saat melintas di Alang-alang Amba, Desa Sidomulyo, Kebumen.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaTerdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya
Baca Selengkapnya