SS2 Subsonic, senapan serbu untuk pembebasan sandera dan penyergapan
Merdeka.com - PT Pindad (Persero) baru saja meluncurkan 4 senjata terbarunya guna mendukung fungsi pasukan yang berbeda-beda dengan kualitas akurasi yang maksimal.
Salah satu senjata yang diluncurkan adalah senapan serbu SS2 Subsonic. Senjata ini merupakan varian terbaru dari seri senapan serbu SS2 produksi Pindad.
Senapan ini dirancang khusus untuk penggunaan munisi subsonic 5,56 milimeter dengan peredam di laras untuk operasi senyap oleh prajurit di medan tempur.
-
Bagaimana sejarah PT Pindad? Didirikan Daendels di Surabaya Pada 1808 Mengutip laman resmi Pindad, kehadiran perusahaan tersebut tidak terlepas dari masa berkecamuknya perang kolonial yang terjadi di Indonesia.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa teknologi utama yang digunakan di PDNS 2? 'Sebagian besar pusat data menggunakan virtualisasi,' ujar Alfons.
-
Dimana senjata itu ditemukan? Di lokasi pencarian Schoningen, Lower Saxony, arkeolog menemukan lebih dari 10.000 tulang kuda liar dan tujuh tombak kayu, serpihan tombak lain, dan dua tongkat lempar.
Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmi Karim mengatakan, penggunaan munisi dan peredam membuat SS2 subsonic efektif dalam mendukung kegiatan operasi khusus. "Seperti untuk aksi pembebasan sandera atau aksi penyergapan," kata dia.
Jarak tembak efektif senjata ini mencapai 150 - 200 meter.
Berikut Spesifikasinya :
-Kaliber: 5.56 milimeter
-Panjang: Popor terentang (713 mm), Popor terlipat (975 mm), Laras (200 mm)
-Berat senjata: Magasen isi 30 butir (3.71 kg), Magasen kosong (3.35 kg), Berat silencer (0,75 kg)
-Sistem Kerja: Gas Operated
-Mode Penembakan: Aman, tunggal dan otomatis penuh
-Alat bidik Mekanik: Pisir dan Pejera dapat diatur
-Kecepatan Tembak: 720 - 760 butir per menit
-Kapasitas Magasen: 30 butir
-Kemampuan tembak: 150 meter
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tentara Hamas ternyata mampu memproduksi senapan sendiri yang memiliki kemampuan fantastis, bisa tembus sampai jarak 2 km.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono mendampingi Panglima AB Australia General Angus Campbell saat berkunjung ke PT Pindad pada Rabu (5/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertahanan (Kemhan) RI resmi mengumumkan pembelian dua unit kapal selam Scorpène® Evolved dari perusahaan Prancis Naval Group.
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaProdusen motor asal Inggris ini menjadi kendaraan angkutan bagi masyarakat Pematangsiantar dan motor ikonik.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Lettu Windra Sanur ternyata mantan seorang sniper saat masih di Kopassus.
Baca SelengkapnyaPelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali kedatangan Pesawat C-130J Super Hercules dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca Selengkapnya