Stabilitas pangan terjaga saat Lebaran, hadirkan suasana politik yang kondusif
Merdeka.com - Pada momen menjelang hingga pasca perayaan Idul Fitri, harga pangan cenderung terjaga. Kondisi ini dianggap sebagai keberhasilan pemerintah. Sehingga capaian ini diharapkan mampu menciptakan kondisi politik menjadi kondusif sehingga proses pembangunan dapat berjalan lebih baik ke depan.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, memandang stabilitas pangan ini dikarenakan pemerintah telah mengantisipasi kebutuhan masyarakat. Ini bahkan sudah dilakukan sejak lebih dari tiga bulan lalu. Sekaligus didorong Kementerian Perdagangan dibantu Satgas Pangan aktif memantau pendistribusian berbagai barang kebutuhan pokok.
Dengan demikian, kata Sarman, aliran distribusi menjadi lancar dan isu terkait kekurangan bahan pokok bisa diminimalkan. Dampak akhirnya harga pun menjadi tidak bergejolak. "Kita harus mengapresiasi kinerja itu, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan," kata Sarman di Jakarta, Kamis (21/6).
-
Kenapa penting menjaga keseimbangan pola makan di Lebaran? Selama merayakan Lebaran, penting untuk menjaga keseimbangan pola makan.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Kenapa Jenang Krasikan banyak di jual saat Lebaran? Pada musim lebaran, makanan ini banyak dijajakan pada pedagang makanan kecil. Kudapan ini menjadi salah satu makanan yang sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
Pemantauan rutin dilakukan pemerintah diyakini pula menggerus upaya mafia pangan kerap memanfaatkan momentum Lebaran guna mencari untung. Terlebih Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, beserta Bulog gemar melakukan operasi pasar untuk menekan harga.
"Kalau demand dan supply itu seimbang, kita yakin bahwa harga tidak bergejolak. Kita lihat hasilnya saat ini bahwa ketika menjelang Lebaran harga-harga bahan pokok itu pada posisi stabil. Stabil bukan berarti tidak naik," ujar Sarman.
Sarman mengapresiasi pola komunikasi Menteri Perdagangan, Enggatiasto Lukita, beberapa kali memanggil para importir untuk memastikan izin dan penyaluran agar sesuai. Langkah ini dianggap mampu menghilangkan para mafia importir kerap menyalahgunakan izin.
Melalui dialog dengan para importir tersebut, kementerian jadi bisa mengetahui total berapa izin impor didapat para importir. Dari sana, langkah selanjutnya bisa ditanyakan volume pendistribusian barang yang sudah impor kepada masyarakat. Jika ada yang tidak tepat sesuai, bisa segera diketahui dan ditindak. Dikombinasikan dengan pemantauan yang rutin, stok di pasar menjadi kian terjaga.
"Menteri perdagangan itu sering sekali memanggil berbagai asosiasi untuk menjaring para importir. Importir daging sering diundang, importir bawang diundang juga. Importir buah-buahan diundang juga. Jadi, memang ini yang harus selalu dilakukan ke depan," tegas Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) ini.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth, melihat keadaan ini juga membuat stabilitas politik. Sehingga sekarang cukup terjaga sampai proses pembangunan dapat berjalan lebih baik.
Kemajuan di sektor pangan, kata Adriana, mampu meredam gejolak kenaikan harga komoditas pangan, khususnya pada saat menjelang hingga pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri. "Ini merupakan salah satu keberhasilan pembangunan dari pemerintah sekarang. Itu harus diakui adanya," kata Adriana.
Ketersediaan kebutuhan pokok memadai, diakui Adriana, berpengaruh menentukan kualitas sumber daya manusia. Ini sekaligus menjaga stabilitas sosial politik sebagai prasyarat untuk melaksanakan pembangunan. Oleh karena itu, Adriana meminta pemerintah terus konsisten dan lebih baik lagi dari tahun ke tahun.
"Repotnya kalau tahun politik kan biasanya semua bisa digunakan sebagai alat untuk menyerang kebijakan pemerintah. Kekurangannya lebih diungkap daripada keberhasilan," ucapnya.
Mengacu pada indikator harga di hargapangan.id, kisaran harga bahan pokok sehari menjelang Lebaran memang tidak tampak melonjak. Harga cabai merah yang cenderung melambung terpantau masih di kisaran Rp66.450 secara nasional.
Harga beras, meski naik, tidak juga melonjak karena berada di kisaran Rp11.900. Bahkan harga bawang putih yang tahun lalu sempat menyentuh Rp80 ribu menjelang Lebaran, di tahun ini hanya terpatok di Rp32.800 sehari menjelang hari raya. Begitu halnya dengan harga daging, sangat stabil. Bahkan, belakangan mengalami penurunan.
Terhadap fluktuatifnya harga, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, pasokan bahan pangan pasca lebaran tahun ini relatif aman. Abdullah mengatakan, pasokan pangan masih terus disuplai ke pasar-pasar tradisional. Menurutnya, selama ini belum ada kendala untuk ketersediaan bahan pangan, kecuali ayam yang pasokannya tidak banyak.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan, bahan pokok penting tersedia selama bulan suci Ramadan. Harganya juga dipastikan akan stabil.
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menekankan, upaya pengawasan diperlukan untuk memastikan perkembangan harga dan pasokan minyak goreng yang stabil.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca Selengkapnya"Menteri terkait yang bertanggung jawab, itu terlalu sibuk berpolitik. Sehingga tidak mengurusi sektor riil nya. Itu rupanya akan memicu harga naik," kata Tom
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaStok beras di Gudang Bulog Kanwil Sumatera Selatan dan Bangka Belitung sebanyak 10 ribu ton beras Thailand
Baca Selengkapnya