Staf anggota DPR awalnya ragu laporkan penemuan lubang peluru nyasar
Merdeka.com - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengungkap kronologi penemuan lubang bekas tembakan di ruangan kerja anggota DPR Vivi Sumantri Jayabaya dan Totok Daryanto, Rabu (17/10) di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Itu ditemukan pertama kali tahunya kemarin sore tapi baru dilaporkan ke pamdal tadi pagi sekitar 10.30 WIB," kata Roma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).
Dari penemuan bekas tembakan pertama, dalam waktu tak berjauhan, kata Roma, juga ditemukan bekas peluru nyasar. Bekas peluru itu ditemui oleh seorang staf ahli Totok Daryanto.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
"Hampir bersamaan juga ditemukan ada bekas peluru nyasar juga di lantai 20 tepatnya di kamar ruang kerja Totok Daryanto itu ruang kerja 2003, yang ditemukan pertama kali oleh staf ahli, Pak Hari. Tadi juga ditemukan staf ibu Vivi pertama kali dan dilaporkan ke pamdal," ungkapnya.
Ruangan Totok terkena proyektil di bagian kaca. Sedangkan ruangan Vivi di bagian tembok ruangan kerja.
"Ditemukan peluru nyasar di kaca, kalau tadi di dinding. Kalau dinding itu bahannya dari partisi. Jadi memang kalau ada peluru nyasar kita ginikan, bukan tembok dari beton tapi dari partisi di ruang 1008, ruang ibu Vivi," ujarnya.
Polisi, lanjut Roma juga telah menemukan proyektil yang bersarang di ruang. Hal itu dilakukan setelah olah TKP.
"Kenapa baru diketahui sekarang. Ternyata hasil keterangan saksi yang melihat baru kemarin diketahui dan tadi pagi dilaporkan. Hampir bersamaan juga pukul 10.30 Pak Hari Yulianto staf ahli Pak Totok Daryanto, membuka gorden ketemu bekas itu juga," tuturnya.
"Karena dari Senin sampai kemarin memang beliau-beliau tidak di tempat dan baru diketahui ketika staf membuka gorden masing-masing lantai tersebut baru diketemukan bekas peluru nyasar," paparnya.
Bekas tembakan itu diduga berasal dari pistol jenis Glock 17 dengan kaliber 9 milimeter sama dengan peluru nyasar di Senin lalu.
"Sementara hasil dari labfor, pelurunya sama 9 milimeter seperti kemarin, tetapi untuk identik atau tidak, kita akan lakukan scientific investigation, uji balistik untuk pembandingnya apakah sama dan identik dengan kejadian peristiwa senin kemarin," ucapnya.
Sementara itu, salah satu staf Vivi Sumantri Jayabaya, Kartika, menjelaskan, saat kejadian peluru nyasar tidak ada orang dalam ruangan 1008 tersebut.
"Baru kelihatan kemarin, sebenarnya Bu Vivi karena mau rapat ke ruangan dulu, saya kasih tau. Sebelum Bu Vivi rapat biasa saya cek ruangan, lihat-lihat gitu, saya menemukan lobang di tembok dan lemari," ungkap Kartika.
Saat melihat adanya bekas tembakan di ruangan, Kartika mengaku langsung melaporkan hal tersebut kepada atasannya Vivi. Tapi vivi sempat tidak meyakini itu peluru karena tidak berhasil menemukan peluru itu.
"Saya sempat bilang ke Bu Vivi kayanya ruangan kita kena tembak, halah jangan bikin gosip lah kata ibu. Karena ragu saya korek pakai dan tembus, tapi enggak ketemu peluru kan tembus sampai lemari," ungkap dia.
Saat kejadian itu, keduanya sedang bergegas melakukan rapat sehingga tidak mengusut lebih jauh dari mana asal lubang itu.
"Saya ragu juga untuk melapor kemarin, kebetulan rapat banggar sampai sore. Jadi mikirin rapat doang, hari ini ada pengecekan dari pamdal saya bilang kayanya ini ada tembakan," kata dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaTerlihat, AKP Dadang tidak diborgol dan dikawal seperti pejabat
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan masih berlangsung, belum diketahui terkait kasus apa
Baca SelengkapnyaIndra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengecek langsung kondisi perumahan rumah dinas Anggota DPR di Kalibata.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok AKP Ulil Ryanto Anshari
Baca SelengkapnyaMenariknya, dalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang
Baca Selengkapnya