Staf kelurahan di Depok lakukan pungli mendadak kembalikan uang
Merdeka.com - Saida (36), warga Kampung Baru Gang Rambutan RT 004/ RW 006, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, akhirnya menerima kembali duit dibayarkan buat mengurus dokumen kependudukan. Uang sebesar Rp 400 ribu itu diminta oleh pegawai kelurahan Pancoran Mas, dengan janji seluruh urusan administrasi bakal kelar dalam 30 hari, tapi tak terbukti.
Menurut Saida, staf Kelurahan Pancoran Mas berinisial MI itu menyerahkan kembali duit diberikannya.
"Tadi datang dadakan berdua dengan temannya. Uang saya dikembalikan oleh ibu itu," kata Ida, Selasa (26/4).
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Mengapa pengemis memberikan uang kembalian lebih banyak? 'Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah.'
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Saida mengaku kaget ketika MI mendatangi rumahnya pagi-pagi. Adik Saida, Susanti, ternyata juga membayar Rp 250 ribu but memperoleh dokumen kependudukan.
"Ini yang dikembalikan Rp 500 ribu. Jadi kurang Rp 150 ribu," ujar Saida.
Saida sempat mempertanyakan proses dokumen kependudukan berupa e-KTP, kartu keluarga, dan akta kelahiran. Namun, menurut dia, MI tidak memberikan penjelasan detil.
"Dia bilang urusannya di kelurahan dan saya disuruh ke kelurahan," ucap Saida.
Saida hari ini mendatangi Kelurahan Pancoran Mas buat meminta kepastian dokumennya. Dia datang bersama Susanti. Di lokasi saat juga hadir Wakil Ketua DPRD Depok, Yetti Wulandari, dan Ketua BKD, Fitri Hariono.
"Harus ditindak tegas karena ini mempermalukan pemerintahan yang memiliki program one day service," kata Fitri.
Menurut Fitri, dia bakal menggeser para pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok. Sebab menurut dia, kebanyakan petugas di kelurahan sudah bertugas terlampau lama dan kemungkinan jenuh.
"Dilakukan rolling. Kepala dinas harus membuka matanya," tutup Fitri. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Kejati NTT berhasil mengembalikan kerugian keuangan daerah senilai Rp1,57 miliar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, keempat orang yang diamankan sedang dalam proses pendataan, klarifikasi serta mengamankan barang bukti.
Baca SelengkapnyaSS adalah kades desa setempat periode 2016-2022. Dia kembali maju untuk periode kedua pada pilkades 2024.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan sejumlah pihak telah dilakukan. Rekomendasi dari Inspektorat juga sudah keluar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota DPRD Palembang terancam dipidanakan
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaDana desa yang hilang itu tetap harus diganti, karena telah dianggarkan untuk keperluan perbaikan jalan
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca SelengkapnyaDuit yang baru diambil dari bank itu dibobol maling saat disimpan di mobil
Baca SelengkapnyaPegugas damkar mengaku terpaksa menelan pil pahit dicemooh warga ketika harus meminta uang bensin.
Baca SelengkapnyaKepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo yang sempat dicopot akibat kasus dugaan pungutan liar berkedok infak, kini dikembalikan ke jabatan semula.
Baca SelengkapnyaPekan depan akan diumumkan sanksi untuk atasan yang paksa PSSU utang ke Pinjol.
Baca Selengkapnya