Stafsus Jokowi gadungan dijerat pasal pemalsuan dokumen negara
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden (Stafus) Jokowi gadungan yang mencoba untuk menipu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo masih di proses Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng).
Pelaku bernama Ir Supardi itu, oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng dijerat atau dikenai dengan pasal tindak pidana tentang memalsukan dokumen negara.
"Setelah diperiksa di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng, kini Supardi ditangani di Dit Res Krimum Polda Jateng. Saat ini lagi diproses di Krimum. Masuknya pemalsuan dokumen," kata Liliek saat dikonfirmasi merdeka.com Rabu (28/1) di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana modus korupsi Bansos Jokowi? 'Modusnya sama sebenernya dengan OTT (Juliari Batubara) itu. (Dikurangi) kualitasnya,' ucap Tessa.
-
Bagaimana modus korupsi menteri Jokowi? Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Liliek menjelaskan, dalam proses penyidikan sementara, belum terbukti adanya unsur penipuan yang dilakukan kepada Ganjar Pranowo. Namun setelah dilakukan proses pemeriksaan secara teliti, dokumen-dokumen yang dibawa berupa kartu pengenal dan surat tugas dipastikan oleh penyidik adalah palsu alias aspal.
"Belum masuk ke pasal penipuan. Tapi mungkin arahnya ke sana tapi sudah ada kecurigaan. Ini pemalsuan dokumen," jelasnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat dikonfirmasi wartawan disela-sela menjelang keberangkatan kunjungan kerja ke Karanganyar, Jawa Tengah, menyatakan supaya polisi tetap memproses yang awalnya tiga orang, akhirnya satu orang diamankan dan diperiksa di Mapolda Jateng.
"Harapan saya sama Polda Jateng ya diroses saja. Ini kan modus yah. Kemudian banyak orang menggunakan modus-modus penipuan menggertak para pejabat di tingkat daerah mengatasnamakan itu. Sehingga kalau saya simple aja karena sudah masuk ke kepolisian ya diproses. Orang seperti ini jangan dibiarkan," jelas Ganjar.
Ganjar tidak lupa juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk tidak mudah terpancing oknum penipuan sejenis. Sehingga, begitu menghadapi persoalan seperti ini harus berani melakukan cek dan ricek dengan keterbukaan informasi dan pemerintah saat ini.
"Dan kita mengingatkan kepada para kepala daerah untuk tidak mudah (terpancing) dan selalu melakukan ricek. Mumpung pemerintahan kali ini sangat terbuka, gampang dihubungi, gampang dikontak, kalau ada yang seperti ini dilaporkan. Sehingga tidak jadi persoalan yang remeh temeh begitu yah. Cenderung menjijikkan dan memalukan ini," paparnya.
Seperti yang diberitakan merdeka.com Selasa (27/1) kemarin Ir Supardi bersama rekannya, sang sopir Sarjono dan kemudian pengurus LSM Komisi Penegak Keadilan (KPK) Rizal menemui Ganjar Pranowo dengan alasan sedang melakukan monitoring dan membahas soal anggaran. Namun Ganjar sadar bahwa dirinya akan menjadi korban penipuan ketiganya.
Akhirnya, Ganjar menangkap tangan ketiga orang yang diduga akan menipunya dan memerintahkan Satpol PP untuk menggelandang ketiganya ke Mapolda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan mengenai identitas dan dugaan penipuannya lebih lanjut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung menyebut sosok high profile atau tokoh penting terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen pertambangan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita dan menggeledah Graha Wismilak di Surabaya, Senin (14/8). Penggeledahan terkait dugaan pemalsuan surat atau akta otentik dan pencucian uang.
Baca SelengkapnyaFebrie dilaporkan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso bersama KSST atas dugaan keterlibatan kesepakatan lelang barang rampasan benda sita korupsi
Baca SelengkapnyaPelapor menilai ada penyalahgunaan wewenang dalam lelang aset rampasan negara di kasus Jiwasraya
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara soal Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi yang ditetapkan tersangka oleh KPK
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur menggeledah sejumlah rumah di Kota Malang. Penggeledahan itu terkait penyelidikan kasus pemalsuan akta Gedung Wismilak Surabaya.
Baca Selengkapnya"Saya justru menunggu namanya siapa ya," kata Kapolri.
Baca SelengkapnyaKejagung mengapresiasi proses pelaporan terhadap seseorang apabila memang membawa fakta bukan karena niatan menjatuhkan nama seseorang.
Baca SelengkapnyaEdy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPeneliti sekaligus Koordinator Klaster Riset Konflik Pertahanan dan Keamanan BRIN Muhamad Haripin menyebut Jokowi terindikasi menyalahgunakan kekuasaan.
Baca Selengkapnya