Stafsus Milenial Jokowi: Pandemi Corona Bukan Waktunya Saling Bully
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara meminta seluruh elemen masyarakat dapat saling membantu menangani penyebaran virus corona atau Covid-19. Bukan malah saling bully.
"Ini adalah pandemi di seluruh dunia. Jadi bukan saatnya untuk saling serang, saling bully, saling menjatuhkan. Fokuskan untuk menolong sesama," tutur Belva di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3).
Menurut Belva, ini saatnya anak muda menjalankan peran besarnya. Salah satunya meneruskan informasi positif ke masyarakat dan menahan berita bohong alias hoaks.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab mencegah bullying? Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Mereka dapat menghindari masalah dengan menciptakan suasana rumah yang harmonis, memberikan perhatian penuh, dan mengajarkan nilai empati sejak usia dini.
-
Siapa yang harusnya saling peduli? Sebuah hubungan percintaan pasti dilakukan oleh dua insan yang saling menyayangi dan memberi perhatian.
"Anak milenial punya akses informasi lebih mudah, lebih banyak, lebih mengerti teknologi, enggak gaptek. Tapi informasi ini jangan stopnya di Anda. Kalau ada informasi baik, sebarkan. Kalau ada informasi yang tidak terpercaya, stop di anda. Jangan sudah sumbernya enggak jelas, dishare di grup," imbuhnya.
Selain itu, Belva membeberkan beberapa kontribusi anak muda di tengah pandemi Covid-19. Mereka membuat portal online informasi virus corona, menggalang donasi, hingga sekedar mengajak beri tips atau makan siang gratis bagi para pekerja ojek online.
"Intinya kamu mau atau enggak," kata Belva.
Milenial Penyebar Covid-19 Terbesar
Belva juga meminta seluruh anak muda di Indonesia dapat bekerja sama melawan pandemi virus corona. Sebab generasi milenial nyatanya menjadi penyebar terbesar virus tersebut.
"Generasi milenial ini generasi penular terbesar," tukas Belva.
Belva membeberkan data tes Covid-19 di Korea Selatan. Dari 250 sampai 300 ribu orang yang menjalani pemeriksaan medis, 30 persen kasus positif terjadi pada warga usia 20 hingga 29 tahun.
"Ini tiga kali lebih besar dari age group selanjutnya dan dua kali lebih besar dari usia 40 sampai 49. Jadi mayoritas yang sakit ini orang muda," jelas dia.
Belva meminta anak muda memahami penting membatasi interaksi sosial atau social distancing. Menahan diri untuk melakukan mobilitas tinggi. Pasalnya, anak muda adalah kunci penyebaran Covid-19.
"Banyak anak muda yang meremehkan. Mungkin tidak berbahaya untuk anda, tapi berbahaya untuk orang tua anda, kakek nenek anda, orang tua saya, kakek nenek saya. Jadi semua harus tau, kita semua punya peran penting menghentikan penyebaran kasus ini," tandas Belva.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyauntuk menyebarkan pesan positifnya, Anda dapat berbagi kata-kata bijak stop bullying di media sosial.
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, menang dan kalah adalah bagian dari kehidupan. Menurutnya, bangsa Indonesia mesti punya jiwa yang besar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaPemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaAnies menanggapi momen kebersamaan Prabowo dengan Jokowi.
Baca Selengkapnya