Stafsus Presiden: Jabar jadi Percontohan Percepatan Vaksinasi untuk Disabilitas
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia mengapresiasi percepatan vaksinasi untuk warga penyandang disabilitas. Ia mengaku sempat putus asa karena realisasi vaksinasinya sempat tidak masif.
Ia mengakui bahwa sasaran vaksinasi untuk warga disabilitas sangat sulit. Pasalnya, ada sejumlah faktor yang menjadi permasalahan. Di antaranya, aksesibilitas hingga misinformasi yang diterima oleh mereka.
“Jadi jujur awalnya saya sempat hopeless banget,” ucap dia saat meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (25/9).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang cocok menerima vaksin DBD? Vaksin ini terutama direkomendasikan untuk individu yang telah mengalami infeksi dengue sebelumnya, karena efektivitasnya lebih tinggi pada orang-orang yang telah memiliki kekebalan terhadap setidaknya satu serotipe virus dengue.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
"Banyak banget teman disabilitas yang tidak terlalu dapat informasi vaksin dan bingung bagaimana vaksinasi,” kata dia lagi.
Namun, kolaborasi antara pemerintah bersama banyak pihak, semacam perusahaan swasta, akademisi dan relawan membuatnya kembali menemukan optimisme. Dari semula realisasi vaksinasi berada di angka 20 persen, lambat laun terus meningkat.
Jawa Barat Ia sebut menjadi daerah percontohan penyelenggara dan percepatan vaksinasi untuk masyarakat termasuk warga disabilitas.
Provinsi ini diberi target menyasar 60.824 jiwa penyandang disabilitas penerima vaksin termasuk pendampingnya. Jumlah itu membutuhkan sebanyak 121.648 dosis. Hasilnya, dosis satu sudah rampung diberikan. Kini, tinggal menuntaskan pemberian dosis kedua.
“Jabar jadi percontohan seluruh nasional,” terang dia.
Ia meyakini target bisa terealisasi, terlebih Indonesia menerima vaksin Sinopharm hasil hibah dari Kerajaan Uni Emirat Arab untuk warga rentan dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah menugaskan secara khusus vaksinasi dengan sasara warga disabilitas kepada pengurus Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad). Terbaru, organisasi tersebut menyelenggarakan vaksinasi massal di kota dan kabupaten lain.
Di sisi lain, secara umum, angka realisasi vaksinasi di Jawa Barat sudah mencapai 21,5 juta. “Rata-rata harian kita sudah tertinggi di Indonesia yaitu 311 ribu vaksin dosis perhari,” kata dia.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan untuk menjangkau warga penyandang disabilitas, selain menggelar vaksinasi massal, ada pula program dengan cara mendatangi rumah-rumah mereka.
Khusus untuk disabilitas, Jawa Barat mendapatkan jatah dari hibah Raja Arab Saudi sebanyak 121 ribu dosis vaksin untuk sekitar 61 ribu orang. Sedangkan jumlah disabilitas yang menjadi sasaran sebanyak 30 ribu-an jiwa. "Jadi penyuntikannya difabel dengan pendamping," kata dia.
Ketua IKA Unpad, Irawati Hermawan mengatakan vaksinasi terhadap warga disabilitas merupakan upaya membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok bisa tercapai secara maksimal.
Dengan demikian, perbaikan di sektor kesehatan bisa meningkatkan optimisme percepatan pemulihan ekonomi, pariwisata, dan berbagai sektor kehidupan masyarakat secara luas.
“Kesetaraan hak dalam mendapatkan vaksinasi bagi para penyandang disabilitas diwujudkan dalam program gebyar vaksinasi (dosis) kedua serentak di 20 kota dan kabupaten Jawa Barat,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengatakan, sejatinya aturan bagi para disabilitas untuk mendapatkan askes yang merata sudah ada, tinggal pelaksanaan saja diawasi secara baik dan benar
Baca SelengkapnyaAjang ini dijadikan Bupati Ipuk Fiestiandani untuk menyerap aspirasi dari para disabilitas guna pengambilan kebijakan pembangunan inklusif.
Baca SelengkapnyaGanjar memandang pentingnya persiapan sumber daya manusia dari kalangan disabilitas.
Baca SelengkapnyaPrabowo ditanyakan tentang bagaimana memberi konsesi dan data disabilitas
Baca SelengkapnyaIni menguatkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan kaidah keterbukaan informasi publik.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba perhatian Ganjar teralihkan lantaran ada kelompok tuli yang kesulitan mendengarkan orasinya.
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca SelengkapnyaTidak hanya itu, lanjut Saifullah, sebanyak 24 persen penyandang disabilitas belum memiliki asuransi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMendapat serangan dari Pramono Anung, Ridwan Kamil lantas membalas dengan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, sudah saatnya pemerintah provinsi Jakarta turun tangan menangani permasalahan kaum disabilitas.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku banyak kelompok disabilitas belum mendapatkan kartu subsidi atau Kartu Layanan Gratis (KLG) yang ingin naik TransJakarta dan Mikrotrans.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Perintahkan BUMN Beri Kontribusi ke Masyarakat, BKI Ambil Langkah Begini
Baca Selengkapnya