Stand up soal Gus Dur, Cak Lontong bikin Luhut & Menpora terpingkal
Merdeka.com - Komedian terkenal Lies Hartono atau akrab disapa Cak Lontong hadir dalam acara Haul ke-6 mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Aksi lawak stand up komedian 45 tahun itu berkali-kali mengocok perut Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Budayawan Suwijo Tedjo, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Menpora Imam Nahrawi dan para tamu undangan lainnya.
Di depan Luhut dan tamu lainnya, Cak Lontong menghibur mereka terkait sosok Gus Dur saat masih di Nahdlatul Ulama sampai menjadi Presiden RI ke-4. Salah satu bahan lawakannya terkait keberadaan DPR.
Menurut dia, pernyataan Gus Dur bahwa DPR seperti taman kanak-kanak (TK) memang benar apa adanya. Saat menjadi presiden, hubungan Gus Dur dengan DPR memang pernah memanas.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Bagaimana Cak Imin nilai Gus Dur? 'Artinya,' lanjut Cak Imin, 'Politik telah menjatuhkan Gus Dur, tetapi nama baik Gus Dur yang tidak kriminal, tidak terlibat korupsi, tidak terlibat tindakan-tindakan yang inkonstitusional itu direhabilitasi.'
-
Siapa anak bungsu Gus Dur? Inayah Wulandari Wahid lahir pada 31 Desember 1982. Ia akrab dipanggil dengan nama panggung Inaya Wahid. Nama Wahid ia dapat dari ayahnya yang merupakan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Inaya merupakan anak bungsu dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
-
Apa pendapat Cak Imin tentang penggantian Gus Dur? 'Bahwa proses politik yang menggantikan Gus Dur tidak boleh menjadi beban pribadi sehingga penggantian kekuasaan itu tidak terbebankan kepada pribadi Gus Dur,' kata Cak Imin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Bagaimana Gus Dur ganti nama? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan 'Wahid,' yang diambil dari nama ayahnya.
Candaan Cak Lontong pun mengaitkan persoalan ini. Dia berkelakar pernah melakukan survei ke berbagai TK di Surabaya, Jawa Timur. Survei itu dilakukan untuk membuktikan ungkapan Gus Dur soal DPR seperti TK benar atau salah.
"Saya pernah keliling Surabaya, beneran ini saya keliling TK di Surabaya. Setelah itu, ada 1 TK, saya tanya anak-anaknya soal cita-citanya," kata komedian di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).
Setelah mengadakan survei Cak Lontong mengaku sangat terkejut karena satu persatu anak-anak TK tersebut mengaku tak berminat menjadi anggota DPR. Cita-cita kebanyakan anak-anak TK lebih banyak ingin menjadi dokter, tentara dan insinyur.
"Ternyata benar kata Gus Dur. Ya saya tanya tak ada satu pun anak-anak TK yang ingin menjadi anggota DPR. Mereka ingin kebanyakan ingin jadi dokter, insinyur, polisi, dan tentara," tuturnya yang langsung direspon gelak tawa para undangan.
"Ya, itu saya baru tahu karena mereka saat itu sudah merasa sebagai anggota DPR. Jadi, enggak perlu lagi cita-cita jadi anggota DPR," sambungnya yang disambut tawa geli para hadirin.
Bahan komedi Cak Lontong seperti tak ada habisnya. Salah satu yang membuat Menpora Imam Nahrawi tergelak-gelak adalah kelakar Cak Lontong soal urutan Presiden Gus Dur. Dia menyebut Gus Dur adalah Presiden RI yang ke-9.
"Gus Dur itu Presiden kesembilan ya," ucap dia.
"Presiden ke empat," sela Imam dan tamu lainnya secara serempak.
"Oh bukan. Presiden pertama kan Soekarno, ke dua Soeharto, ketiga Soeharto, keempat Soeharto, ke lima Soeharto, ke enam Soeharto, ke tujuh Soeharto, ke delapan Soeharto. Nah kesembilan baru Gus Dur," jawab dia yang membuat tamu undangan bertepuk tangan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Lontong tiba-tiba berkelakar, bahwa Menko Polhukam Mahfud Md bisa menjadi wakil presiden
Baca SelengkapnyaAdapun tudingan itu berawal saat Ganjar Pranowo menyinggung adanya tiga purnawirawan jenderal yang mencla-mencle.
Baca SelengkapnyaIsu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.
Baca SelengkapnyaLuhut Binsar Pandjaitan menjawab tudingan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyebutnya sebagai jenderal mencla-mencle
Baca SelengkapnyaLukman Edy menceritakan ketika itu dirinya dipecat sebagai Sekjen oleh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca SelengkapnyaSosok budayawan dan kyai kenamaan Indonesia yang pernah ledek Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCak Imin telah berulang kali menepis anggapan kudeta Gus Dur tersebut.
Baca SelengkapnyaHumor memang lekat dengan mantan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, para jenderal ini tidak satu kata antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, penurunan Gus Dur tertuang dalam Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden.
Baca SelengkapnyaCak Imin ditanya soal cerita awal pemeecatannya oleh Gus Dur dari PKB
Baca SelengkapnyaYenny Wahid sempat santer dikabarkan sebagai kandidat cawapres Ganjar
Baca Selengkapnya