Stasiun MRT akan dibangun 3 tingkat, begini fasilitasnya
Merdeka.com - Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sangat dinantikan khususnya oleh warga Ibu Kota. PT MRT Jakarta sudah mulai mengoperasikan mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) Antareja kedua, pada Rabu (11/11) lalu, dari lokasi Patung Pemuda, di Bundaran Senayan menuju Stasiun Dukuh Atas.
Proyek MRT ini diyakini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemacetan Ibu kota yang kian memprihatinkan. Warga Jakarta sangat menunggu hasil mega proyek yang menghabiskan dana sekitar US$ 1,5 miliar ini, salah satunya adalah fasilitas dan pelayanan yang akan disediakan.
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Dono Boestami mengatakan, semisal di Stasiun Dukuh Atas, pihak PT MRT akan membangun 3 level atau tingkat. Menurut dia, level pertama nantinya akan dibangun concourse atau level tempat area komersil dan aktivitas transaksi tiket perjalanan MRT Jakarta. Kemudian, level 2 akan dibangun sistem operasi dan kantor tiket. Dan pada level ketiga, khusus untuk peron kereta.
-
Bagaimana LRT Jabodetabek membantu mengurangi kemacetan? Sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan sistem transportasi publik, LRT Jabodetabek dirancang agar dapat memberikan layanan yang cepat, efektif, dan efisien. Dengan hadirnya LRT, perjalanan antar titik di wilayah Jabodetabek menjadi lebih praktis dan nyaman.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Bagaimana rencana mengurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Bagaimana cara LRT Jakarta Fase 1B mengurangi kemacetan? 'Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta,' kata dia.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
"Ini bisa dikatakan stasiun kami yang terbesar ini ada 3 level ini kita sekarang berada di level concourse, di bawah kita councorse, level 2 baru yang ketiga di bawahnya kurang lebih kedalamannya itu 33 meter dari permukaan jalan, itu adalah peronnya nanti," kata Dono di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (6/1).
Menurutnya, MRT juga akan berusaha mewujudkan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menggabungkan seluruh transportasi massal ke dalam satu integrasi MRT. Seluruh transportasi massal yang dimaksud seperti, Commuter Line, Transjakarta, dan kereta bandara.
"Jadi keretanya akan berenti di level 3. Ini jadi nanti akan terkoneksi dengan stasiun KRL, Stasiun Sudirman, nanti ada Stasiun Sudirman 2 itu untuk Airport, kereta bandara yang akan dipersiapkan PT KAI," jelasnya.
"Terus untuk diketahui bersama ada koridor halte Transjakarta koridor 4 dan 6 nanti ada juga salah satu ruas dari 6 ruas jalan tol yang akan akan dibangun Pemprov akan melintasi di atas sungai atau banjir kanal barat itu ada 6 ruas jalan tol, itu ada juga jalur khusus juga rencananya MRT," lanjut Dono.
Seperti diketahui, proses pengeboran terowongan (tunnel) ini menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM) atau bor raksasa bernama Antareja ini memiliki diameter 6,7 meter dan total panjang 43 meter. Bobot secara keseluruhan mesin ini, mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars) mencapai 323 ton.
Ada empat mesin yang akan dipergunakan oleh PT MRT Jakarta untuk membangun subway. Mesin bor 'Antareja' ini akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOW Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi perusahaan Jepang, Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC). Sementara itu, mesin bor kedua dan ketiga masih dalam proses perakitan. Kedua mesin ini akan segera beroperasi untuk melanjutkan tahapan pembangunan terowongan MRT.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem transportasi massal jenis Moda Raya Terpadu (MRT) bakal dibangun di Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenambahan peron akan berdampak dengan waktu tunggu relatif cepat.
Baca SelengkapnyaStasiun Tanah Abang akan dibangun dengan bangunan utama seluas 12.000 meter persegi yang dilengkapi area komersil, fasilitas pendukung, & fasilitas disabilitas.
Baca SelengkapnyaPT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana menjadikan kawasan Blok M menjadi berorientasi transit (transit oriented development/TOD).
Baca SelengkapnyaProyek perluasan Stasiun Tanah Abang ini meliputi pembangunan gedung stasiun baru serta penambahan peron dan jalur kereta.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaLRT fase 1B ini akan menjadi percontohan yang baik bagi kota-kota di provinsi lain dalam hal transportasi publik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaPembangunan LRT Jakarta Phase 1B akan memakan waktu tiga tahun dari 2024 hingga 2026. Dengan total dana Rp5,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPembiayaan proyek ini melibatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
Baca SelengkapnyaPeletakan batu pertama masih belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaLRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta.
Baca Selengkapnya