Stasiun MRT ditargetkan tampung 600 ribu penumpang per hari
Merdeka.com - Warga DKI Jakarta tengah menanti pemerintah pusat dan pemerintah provinsi DKI Jakarta menyelesaikan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Proyek MRT ini akan dibangun dalam 2 fase dan diyakini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemacetan Ibu kota yang tak kunjung mendapat titik temu.
PT MRT Jakarta sudah mengoperasikan mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) Antareja kedua, pada Rabu (11/11) lalu. Setelah Antareja 1 ditepikan, Antareja 2 sudah siap melanjutkan tugas melubangi perut Jakarta dari Stasiun Senayan menuju Stasiun Istora kemudian ke Stasiun Bendungan Hilir dan berakhir di Stasiun Setiabudi.
Secara total, ada empat TBM yang direncanakan akan dioperasikan dalam pekerjaan konstruksi proyek MRT Jakarta Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI). Dua TBM lainnya direncanakan akan dioperasikan dari Bundaran HI-Setiabudi.
-
Gimana proses pembangunan BRT di Medan? Salah satu percepatan pembangunan yang akan dilakukan, kata Suhartono, pengadaan infrastruktur terutama konstruksi yang semula akan dilakukan di Januari 2024 sudah dapat dikerjakan di triwulan akhir tahun 2023. Selanjutnya mengenai masalah operasional, ungkap Suhartono, kebutuhan bus untuk Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) sebanyak 551 armada. Dikatakannya, BRT yang akan beroperasi di Mebidang nanti sama dengan di Jakarta.
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Apa yang dibangun di MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Kapan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota segmen pertama selesai? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta yang akan menghubungkan Bundaran HI dengan Kota ini diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama, sementara segmen kedua ditargetkan rampung pada 2029.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Untuk CP 202 Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar, pembangunannya mencapai 36,68 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Pembangunan CP 203 dari Stasiun Glodok-Kota terus berjalan lancar dan sudah mencapai 60,25 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Sementara, proyek CP 205, yang baru dimulai pada April 2024, telah mencapai progres 6,468 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Dono Boestami mengatakan, jika telah rampung dan siap beroperasi, tiap stasiun MRT disebut dapat menampung dan melayani penumpang sekitar 237-300 ribu per hari. Bahkan, bila telah berjalan normal, tiap stasiun dapat melayani sekitar 600 ribu penumpang.
"Per hari tadi kita lihat seluruh sistem itu antara 237-300 ribu tahap awal bahkan bisa sampai 600 ribu penumpang per hari," kata Dono kepada Merdeka.com, di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (6/1).
Selain itu, kata dia, pihak MRT mengklaim saat terjadi hujan, untuk pintu masuk dan stasiun MRT tidak akan terendam banjir. Karena, pintu masuk telah dibangun lebih tinggi dari permukaan jalan disekitarnya, yakni sekitar 1-2 meter. Sedangkan, untuk di dalam stasiun, pihaknya telah menyediakan pompa dan sistem drainase yang memadai.
"Kalau kita lihat desainnya dari stasiun kami entrance itu lebih tinggi dari permukaan jalan naik dulu sekitar 1-2 meter baru turun ke bawah. Kalaupun ada nanti ada rolling door kalaupun masih ada disini sudah disiapkan pompa-pompa dan sistem drainasenya," jelasnya.
Dono juga mengklaim stasiun MRT yang akan dibangun pihaknya akan selevel dengan stasiun yang ada di luar negeri. Lanjut dia, tiap stasiun nantinya akan disediakan berbagai fasilitas bertaraf internasional, semisal area komersial (retail), kantor PT MRT, kantor sistem operasi, pos tiket dan berbagai fasilitas lain.
Untuk area komersil, Dono mengaku akan menunjuk konsultan bisnis. Langkah tersebut dilakukan karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta area bisnis dapat memberikan keuntungan baik bagi pengusaha ataupun pemerintah.
"Seperti stasiun MRT metro luar negeri ada toilet, offices MRT-nya, ticketing office, ada sedikit retail. Untuk retail belum, kami sedang proses untuk menunjuk konsultan bisnisnya karena ini harus pesan dari Gubernur harus menguntungkan bisnis to bisnis. Jadi kami mau menunjuk pihak independen untuk skema bisnis yang tepat itu sudah berjalan," ungkapnya.
Seperti diketahui, proses pengeboran terowongan (tunnel) ini menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM) atau bor raksasa bernama Antareja ini memiliki diameter 6,7 meter dan total panjang 43 meter. Bobot secara keseluruhan mesin ini, mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars) mencapai 323 ton.
Ada empat mesin yang akan dipergunakan oleh PT MRT Jakarta untuk membangun subway. Mesin bor 'Antareja' ini akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOW Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi perusahaan Jepang, Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC). Sementara itu, mesin bor kedua dan ketiga masih dalam proses perakitan. Kedua mesin ini akan segera beroperasi untuk melanjutkan tahapan pembangunan terowongan MRT.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peletakan batu pertama masih belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan LRT Jabodebek dapat melayani sebanyak 69.000 penumpang per harinya pada 2024.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek perluasan Stasiun Tanah Abang ini meliputi pembangunan gedung stasiun baru serta penambahan peron dan jalur kereta.
Baca SelengkapnyaJPM Dukuh Atas ini memiliki panjang 260 meter dan luas bangunan kurang lebih 4.600 meter persegi yang terdiri dari tiga tingkat.
Baca SelengkapnyaHeru berpesan agar proyek dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaProyek MRT Jakarta Fase 2A ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
Baca SelengkapnyaSistem transportasi massal jenis Moda Raya Terpadu (MRT) bakal dibangun di Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaStasiun Tanah Abang akan dibangun dengan bangunan utama seluas 12.000 meter persegi yang dilengkapi area komersil, fasilitas pendukung, & fasilitas disabilitas.
Baca SelengkapnyaPembangunan LRT Jakarta Phase 1B akan memakan waktu tiga tahun dari 2024 hingga 2026. Dengan total dana Rp5,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek LRT Velodrome-Manggarai saat ini baru memasuki pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang.
Baca SelengkapnyaPenambahan peron akan berdampak dengan waktu tunggu relatif cepat.
Baca Selengkapnya