Status Merapi Masih Siaga, Pengungsi Diminta Bersabar dan Tak Kembali ke Rumah
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten meminta para pengungsi Gunung Merapi agar tetap bersabar dan tidak meninggalkan tempat evakuasi sementara. Hal tersebut karena status Gunung yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut masih berada pada level 3 atau siaga.
"Merapi itu statusnya kan masih tetap level 3, kalau saya menurunkan status kan enggak bisa. Sampai kapan kita kan enggak tahu, jadi ya harus tetap siaga. Untuk pengungsi pun saya imbau tetap sabar, harapan saya seperti itu," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Sip Anwar, Kamis (17/12).
Anwar tak memungkiri, jika saat ini para pengungsi mengalami kejenuhan. Kendati demikian, mereka diminta untuk tidak meninggalkan tempat pengungsian dan tetap berada di lokasi demi keselamatan.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa warga Kampung Teko tetap tinggal di kampung yang tenggelam? Masyarakat di kampung apung disebut tak ingin meninggalkan daerah tersebut karena merupakan tanah kelahiran. Selain itu, alasan lainnya adalah daerah tersebut merupakan tempat mencari nafkah sehingga sulit jika harus pindah ke tempat baru.
-
Bagaimana Dusun Tempel menghadapi erupsi Gunung Merapi? Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi. 'Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,' kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
-
Mengapa warga Demak mengungsi? Tercatat puluhan ribu warga harus mengungsi akibat banjir itu. Mereka harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman karena rumah-rumah mereka terendam air.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
"Ya harus sabar. Kalau di pengungsian itu jenuh ya pasti. Ya bagaimana lagi, keadaannya seperti ini. Yang penting kan mengutamakan keselamatan. Kalau nanti level nya sudah turun, ya kami persilakan untuk kembali ke rumah masing-masing," tandasnya.
Untuk para relawan, khususnya relawan lokal Klaten pihaknya masih terus memonitor perkembangannya. Terutama terkait kondisi kesehatan. Sedangkan untuk relawan dari luar daerah, pihaknya meminta agar tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. Yakni dengan mengutamakan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Untuk relawan dari luar sementara tidak dulu. Bukannya kita mem-blacklist mereka, tapi ini bentuk kehati-hatian, untuk menjaga semua. Orang yang terkonfirmasi kita kan tidak tahu, ini masih masa pandemi. Jadi mereka tetap harus mengedepankan protokol kesehatan," katanya.
Anwar menambahkan, untuk para relawan luar daerah diharapkan membawa surat keterangan bebas Covid-19. Atau harus melalui tes rapid, sebelum memberikan bantuan. Terkait para donatur hingga saat ini masih berjalan. Namun tidak diperbolehkan melakukan kontak langsung dengan para pengungsi.
"Mereka itu tidak boleh langsung ketemu dengan para pengungsi. Mereka juga harus mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak, kemudian juga kita cek suhunya," katanya lagi.
Lebih lanjut Anwar menyampaikan, hingga saat ini jumlah pengungsi di Desa Balerante sebanyak 279 jiwa. Menurutnya tidak terlalu banyak yang kembali ke rumah di kawasan rawan bencana (KRB) III. Sementara untuk para pengungsi yang ada di Desa Tegalmulyo, memang mengalami penurunan. Sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah.
"Pengungsi di Tegalmulyo tinggal 59 kurang lebih. Penurunannya itu juga fluktuatif. Mereka itu kadang ada aktivitas didukuhnya. Ada yang pengajian, sembahyangan atau mungkin keperluan yang lain," jelasnya,
Untuk warga Desa Tegalmulyo, dikatakannya, memang kebanyakan warga tetap lakukan aktivitas dari pagi hingga sore hari di kampungnya masing-masing. Namun mereka akan kembali ke pengungsian setelah malam hari. Namun demikian, pihaknya tetap meminta para pengungsi untuk senantiasa waspada dan melihat perkembangan kondisi Merapi.
"Yang namanya erupsi Merapi itu kan bisa terjadi sewaktu waktu. Jadi kalo pas nyari rumput, harus kadang ndengegek (berdiri) melihat kondisi Merapi. Kalau sekiranya membahayakan, ya saya minta untuk turun kembali ke pengungsian," tandasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 pendaki dilaporkan masih berada di atas Gunung Marapi pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaWarga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (30/5) siang.
Baca Selengkapnya