Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Status terdakwa dipermasalahkan, Sekda Sumut curhat ke Kemendagri

Status terdakwa dipermasalahkan, Sekda Sumut curhat ke Kemendagri Sekda Pemprov Sumut Hasban Ritonga di kursi pesakitan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut Hasban Ritonga mengaku sudah mendatangi Kemendagri dan Sekretaris Kabinet (Seskab). Selain sowan, dia mengklarifikasi status terdakwa yang membuat pengangkatannya sebagai pucuk pimpinan PNS di Sumut dipersoalkan.

"Untuk menggali informasi, tadi pagi sebelum pulang (dari Jakarta) kami ke Seskab, kami berjumpa Deputi Seskab Pak Sujatmiko. Di sana kami kembali menjelaskan duduk persoalannya," ucap Hasban dalam konferensi pers di kantor Gubernur Sumut, Rabu (21/1).

Di Seskab, Hasban mengaku mendapatkan informasi bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo belum menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta penerbitan Keppres yang memberhentikan Hasban sebagi Sekda. "Kata mereka belum ada surat itu," jelasnya.

Selain itu, surat pemanggilan kepada Gubernur Sumut untuk memberi klarifikasi kepada Presiden juga belum ada dikirimkan. "Yang ada, kamilah yang membawa surat resmi dari sana, isi untuk meminta keterangan resmi dari gubernur," sebut Hasban.

Sebelum ke Seskab, Hasban mengaku lebih dulu mendatangi Kemendagri. Dia bertemu dengan Sekjen didampingi Irjen, Kepala Biro Hukum dan Kepala Biro Kepegawaian Kemendagri.

Kata dia, pertemuan itu inisiatif mereka, bukan karena panggilan. Kepada Sekjen Kemendagri, Hasban mengaku mohon maaf karena terlambat datang sowan.

"Mereka kemudian meminta semacam klarifikasi soal duduk persoalan hukum yang saya hadapi. Saya ceritakan kasusnya," sebut Hasban.

Dari pertemuan mereka, kata Hasban, Kemendagri menyatakan akan mempelajari persoalan itu. Hasban sendiri yakin dia sama sekali tidak bersalah dan tidak tahu di mana kesalahannya.

Ketika ditanya wartawan, Hasban menyatakan tidak terpikir untuk mengundurkan diri dari jabatan Sekda menyusul polemik pengangkatannya. "Saya belum terpikir mengundurkan diri. Apa pula nanti kata kalian? Lain pula pendapat orang," ucapnya.

Hasban mengaku sama sekali belum berkomunikasi langsung dengan Mendagri Tjahjo Kumolo setelah pelantikannya. Dia hanya pernah dihubungi sebelum pelantikan.

"Dihubungi soal SK pengangkatan. Yang telepon ajudannya. Kemudian dia mengatakan, 'Saudara dipercaya mendapat SK', itu saja," sebut Hasban.

Seperti diberitakan, pelantikan Hasban sebagai Sekda Sumut pada Rabu (14/1) menuai kontroversi. Sebab, dia berstatus terdakwa perkara kejahatan dalam jabatan terkait sengketa lahan sirkuit Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut di Jalan Pancing/Willem Iskandar, Deli Serdang.

Polemik ini bermula ketika Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho mengusulkan nama Hasban sebagai calon Sekda, bersama Randiman Tarigan dan Arsyad Lubis. Padahal saat itu statusnya sudah sebagai tersangka.

Penasihat hukum Hasban, Marasmin Ritonga, mengakui kliennya ditetapkan sebagai tersangka pada Mei 2014. "Pengusulan dilakukan Agustus atau September," ucap Hasban sebelumnya.

Mendagri Tjahjo Kumolo menyalahkan Gubernur Sumut karena mengusulkan nama bermasalah sebagai calon sekda. "Pengusulan tiga nama itu kan harus sudah jelas, yang berhak sebagai Sekda itu kan ada berbagai macam kriterianya. Gubernur harus mengirimkan nama ya harus clear dong, masak mengusulkan nama yang tidak benar kan juga tidak baik," ucap Tjahjo di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (20/1).

Namun, Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho mengklaim sudah berkonsultasi dengan Kemendagri sebelum pelantikan. "Saya usulkan tiga (nama) kan semua mekanisme ada di menteri. Mana mungkin saya interpensi TPA (tim penilai akhir)," jelas Gatot kepada wartawan di Medan (21/1).

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Saksi Ahli Kasus Dugaan Pemerasan, Saut Situmorang akan Kuliti UU dan Peraturan KPK
Jadi Saksi Ahli Kasus Dugaan Pemerasan, Saut Situmorang akan Kuliti UU dan Peraturan KPK

Saut jadi saksi dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Memanasnya Hubungan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewan Pengawas
Duduk Perkara Memanasnya Hubungan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewan Pengawas

Aksi keduanya kemudian berhasil mengundang kegaduhan pada internal KPK dan memicu beberapa kontroversi.

Baca Selengkapnya
Ketika Jenderal Bintang Dua Polri Jadi Sorotan DPR Gara-Gara Kasus Ipda Rudy Soik
Ketika Jenderal Bintang Dua Polri Jadi Sorotan DPR Gara-Gara Kasus Ipda Rudy Soik

Keduanya diminta klarifikasi terkait kasus menonjol yang terjadi di wilayah hukum Sulteng dan NTT sehingga menyedot perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Buat Nota Pembelaan Buntut Bantu Mutasi ASN di Kementan
Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Buat Nota Pembelaan Buntut Bantu Mutasi ASN di Kementan

Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Buat Nota Pembelaan Buntut Bantu Mutasi ASN di Kementan

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Pimpinan KPK yang Problematik, Ini Pembelaan Nurul Ghufron
Disebut Jadi Pimpinan KPK yang Problematik, Ini Pembelaan Nurul Ghufron

"Kita negara hukum, ada masalah, semua masalah sudah dikoridor secara hukum," ujar Ghufron

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kubu Ponakan Prabowo, Kronologi Mafia BBM Dibongkar Rudy Soik: Ada Musuh Dalam Selimut
VIDEO: Kubu Ponakan Prabowo, Kronologi Mafia BBM Dibongkar Rudy Soik: Ada Musuh Dalam Selimut

Romo C Paschalis Pr menjelaskan kronologi penanganan penyelidikan penimbunan BBM bersubsidi di Kupang, yang berujung pemecatan Ipda Rudy Soik

Baca Selengkapnya
Mantan Anak Buah SYL jadi Saksi Sidang Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron Terkait Mutasi ASN Kementan
Mantan Anak Buah SYL jadi Saksi Sidang Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron Terkait Mutasi ASN Kementan

Nurul Ghufron dilaporkan ke Dewas KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang

Baca Selengkapnya
Internal KPK Makin 'Panas', Ini Respons Dewas usai Dilaporkan Nurul Ghufron ke Mabes Polri
Internal KPK Makin 'Panas', Ini Respons Dewas usai Dilaporkan Nurul Ghufron ke Mabes Polri

Tumpak mengaku belum mengetahui lebih detail soal laporan yang dilayangkan oleh Ghufron dengan dugaan pencemaran nama baik.

Baca Selengkapnya
Mahfud soal Kisruh KPK vs TNI: Setop Perdebatan Prosedural, Jangan Sampai Substansi Perkara Kabur
Mahfud soal Kisruh KPK vs TNI: Setop Perdebatan Prosedural, Jangan Sampai Substansi Perkara Kabur

Mahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Bawaslu Imbas Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran, Suswono: Sudah Ditangani Tim Hukum
Dipanggil Bawaslu Imbas Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran, Suswono: Sudah Ditangani Tim Hukum

Suswono dilaporkan ke Bawaslu oleh Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit.

Baca Selengkapnya
Kasat Reskrim dan Narkoba Polres Banyuasin Dimutasi Setelah Dilaporkan Keroyok dan Lecehkan Pengunjung Klub Malam
Kasat Reskrim dan Narkoba Polres Banyuasin Dimutasi Setelah Dilaporkan Keroyok dan Lecehkan Pengunjung Klub Malam

Polda Sumsel merotasi beberapa anggotanya, termasuk dua perwira pertama yang diduga melakukan pengeroyokan dan pelecehan terhadap wanita pengunjung klub malam.

Baca Selengkapnya
Camat Baito Dicopot Imbas Kasus Guru Honorer Supriyani, Begini Penjelasan Bupati Konsel
Camat Baito Dicopot Imbas Kasus Guru Honorer Supriyani, Begini Penjelasan Bupati Konsel

Jabatan Camat Baito sementara dijabat Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Ivan Ardiansyah.

Baca Selengkapnya