Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Status tersangka di KPK: Wawan dapat tiga, Atut dua

Status tersangka di KPK: Wawan dapat tiga, Atut dua Ratu Atut diperiksa KPK. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan adiknya Tubagus Chaeri Wardana (TCW) diduga kompak bermufakat jahat. Keduanya merupakan orang yang mengatur sejumlah proyek di Banten.

Akal bulus saudara kandung itu pun terendus Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ). Satu persatu persekongkolan jahat keduanya terbongkar. Kini, mereka merasakan dinginnya lantai penjara Rutan KPK .

Permainan kotor Dinasti Atut terungkap ketika KPK mengusut perkara suap penanganan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK). Wawan diduga bermain, dengan menyuap Ketua MK non aktif Akil Mochtar .

Ternyata tidak berhenti sampai di situ. Campur tangan Atut juga ada dalam kasus tersebut. Tanpa ragu KPK menetapkan Atut sebagai tersangka, mengikuti jejak Wawan. Politikus Golkar itu pun langsung ditahan.

Selanjutnya, Wawan juga menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan. Di kota itu istri Wawan, Airin Rachmi Diany menjabat sebagai wali kota.

Kebersamaan kakak beradik ini juga berjalan dalam kasus berbeda. Kini, keduanya juga jadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Dinkes Banten. Jika dihitung Wawan sudah tiga, Atut dua menyandang status tersangka.

Selesai sampai di situ? Sepertinya tidak. KPK sendiri mengaku begitu banyak menerima laporan soal penyimpanan di Banten. Bahkan, Ketua KPK Abraham Samad mengaku sampai lupa dengan kasus-kasus di sana.

"Korupsi di Banten itu banyak, saking banyaknya saya lupa itu ada beberapa poin," ujar Abraham beberapa waktu lalu.

Abraham sempat mengatakan indikasi kejahatan korupsi yang terjadi di Provinsi Banten merupakan kejahatan keluarga. Ditambah, lanjutnya, menggunakan praktik politik dinasti atau dinasti kekuasaan.

"Kita melihat beberapa daerah itu mempraktikkan politik dinasti, dinasti kekuasaan. dan kita lihat itu sebenarnya sangat rentan dengan perilaku dan kejahatan korupsi. Makanya kita selalu memberi warning tentang adanya praktik politik dinasti dan dinasti kekuasaan," papar Abraham.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kejanggalan pengelolaan dana bantuan Bansos Provinsi Banten 2011-2012. Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan sekitar Rp 391 miliar dana Bansos dan hibah dianggarkan pada APBD tahun 2011. Namun sekitar 30 persen tidak jelas arahnya. Sebaliknya dari 151 lembaga penerima hibah , ditemukan lembaga dan forum fiktif penerima bansos dan hibah.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibu ini Sukses Besarkan 3 Anak Laki-Laki jadi Abdi Negara, Dua Jenderal TNI Polri, Satu Perwira Polisi
Ibu ini Sukses Besarkan 3 Anak Laki-Laki jadi Abdi Negara, Dua Jenderal TNI Polri, Satu Perwira Polisi

Ini sosok di balik suksesnya tiga perwira TNI-Polri saat ini hingga mampu menjabat posisi strategis. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya
Sama-Sama Masuk Akpol, Taruna Kembar Punya Kisah Berbeda saat Daftar, Kakaknya Dua Kali Sempat Gagal
Sama-Sama Masuk Akpol, Taruna Kembar Punya Kisah Berbeda saat Daftar, Kakaknya Dua Kali Sempat Gagal

Meski lahir sebagai saudara kembar, dua taruna Akpol ini mempunyai kisah berbeda saat daftar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tangan Diborgol, Ini Tampang Vigit Waluyo Aktor Intelektual Pengaturan Skor Liga 2
VIDEO: Tangan Diborgol, Ini Tampang Vigit Waluyo Aktor Intelektual Pengaturan Skor Liga 2

Satgas Anti Mafia Bola Polri menahan Vigit Waluyo aktor intelektual dalam kasus dugaan match fixing atau pengaturan hasil pertandingan Liga 2 pada tahun 2018

Baca Selengkapnya
Tersangka Kasus Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang Bertambah Jadi Tiga Orang
Tersangka Kasus Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang Bertambah Jadi Tiga Orang

Polisi kembali menetapkan tersangka kasus duel dua remaja putri menggunakan celurit hingga viral di media sosial. Jumlah tersangka kini menjadi tiga orang.

Baca Selengkapnya
Tangan Diborgol, Ini Tampang Vigit Waluyo Aktor Intelektual Kasus Match Fixing Ditahan Polisi
Tangan Diborgol, Ini Tampang Vigit Waluyo Aktor Intelektual Kasus Match Fixing Ditahan Polisi

Satgas Anti Mafia Bola Polri menahan Vigit Waluyo aktor intelektual dalam kasus dugaan match fixing.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Mbak Ita dan Suaminya Usut Dugaan Korupsi Pemkot Semarang
KPK Periksa Mbak Ita dan Suaminya Usut Dugaan Korupsi Pemkot Semarang

Pemeriksaan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi dugaan gratifikasi hingga pemerasan pada Pemkot Semarang.

Baca Selengkapnya
Dua Mafia Bola Kembali jadi Tersangka Kasus Match Fixing, Salah Satunya Pemilik Klub
Dua Mafia Bola Kembali jadi Tersangka Kasus Match Fixing, Salah Satunya Pemilik Klub

Satgas Anti Mafia Bola menetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus match fixing.

Baca Selengkapnya
Momen Haru 'Adikku Komandanku', 3 Saudara Kandung jadi Polisi Kakak Bintara Hormat ke Adik Perwira
Momen Haru 'Adikku Komandanku', 3 Saudara Kandung jadi Polisi Kakak Bintara Hormat ke Adik Perwira

Rasa bangga selayaknya dirasakan oleh tiga orang bersaudara yang berhasil menjadi seorang polisi dengan pangkat yang berbeda

Baca Selengkapnya
Akhir Pelarian Pelaku Pembegal Pensiunan TNI
Akhir Pelarian Pelaku Pembegal Pensiunan TNI

Ade Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.

Baca Selengkapnya
Berkas Lengkap, Tujuh Tersangka Match Fixing Diserahkan ke Kejari Sleman
Berkas Lengkap, Tujuh Tersangka Match Fixing Diserahkan ke Kejari Sleman

Satgas Anti Mafia Bola Polri telah melengkapi berkas perkara pengaturan skor pertandingan di Liga 2 pada tahun 2018

Baca Selengkapnya
Pura-Pura Jadi Polisi, Kakak Beradik Kuras Rekening Nasabah Bank hingga Ratusan Juta
Pura-Pura Jadi Polisi, Kakak Beradik Kuras Rekening Nasabah Bank hingga Ratusan Juta

Keduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.

Baca Selengkapnya
Terungkap Komplotan Begal Casis Bintara Polri Ternyata Sudah Berulang Kali Beraksi
Terungkap Komplotan Begal Casis Bintara Polri Ternyata Sudah Berulang Kali Beraksi

"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan

Baca Selengkapnya