Stok Menipis, Harga Masker di Palembang Tembus Rp85 Ribu per Lembar
Merdeka.com - Penyebaran virus corona berdampak pada penjualan masker di Palembang. Warga pun memburu barang itu namun tidak membuahkan hasil karena stoknya habis.
Pemilik toko alat kesehatan Amifa Medica di Palembang, Desi mengatakan, masker diburu warga sejak sebulan terakhir setelah virus corona merebak. Banyaknya permintaan membuat pasokan semakin menipis dan harganya naik.
"Sejak sebulan ini persediaan masker kosong, walaupun ada tidak terlalu banyak," ungkap Desi, Rabu (4/2).
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
Dikatakan, masker biasa lebih dulu hilang dari pasaran. Terakhir, harganya naik cukup signifikan di kisaran Rp60 ribu-Rp80 ribu per boks namun tetap diburu warga.
"Masker biasa sudah kosong, habis," ujarnya.
Saat ini, di tokonya hanya menyedihkan masker jenis N95 namun stoknya terbatas dan harganya pun naik dari biasanya. Satu boks berisi 20 lembar, kini dihargai Rp1,6 juta atau Rp85 ribu per lembarnya.
"Harga normalnya Rp50 ribu per lembar, sekarang naik dan barangnya juga terbatas. Distributor tak memasok lebih banyak," kata dia.
Tidak hanya masker, harga hand sanitizer atau cairan antiseptik juga mengalami kenaikan dari Rp160 ribu per botol menjadi Rp180 ribu. Warga pun tidak bisa membeli lebih dari dua botol karena menghindari aksi penimbunan.
"Stoknya sedikit jadi kami batasi pembelian, kasihan sama orang-orang butuh juga," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo meminta warga tidak panic buying sehingga berpengaruh terhadap kelangkaan penjualan masker. Terlebih, masker bukan satu-satunya cara mencegah terjangkiti virus itu. Menurut dia, cara yang paling tepat adalah menjaga pola hidup sehat dan rajin beribadah.
"Sebab bukan hanya Corona baru menjaga, setiap penyakit atau wabah lainnya juga. Penyakit itu kalau sudah bersarang di tubuh sangat mengganggu aktivitas," ujarnya.
Harnojoyo juga meminta warga mencari alternatif lain jika masker tak bisa didapatkan. Salah satunya adalah menggunakan kain atau saputangan sebagai pelindung diri.
"Jadi jangan sampai membuat takut diri sendiri, cari cara lain," ujarnya.
Menurut dia, situasi Palembang masih terbilang kondusif dan aman dari virus itu. Namun tidak menutup kemungkinan didirikan posko kesehatan jika sewaktu-waktu kondisi berubah mengkhawatirkan.
"Puskesmas dan rumah sakit sudah aktif, Dinas Kesehatan juga, saya kira sudah cukup," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini kabar kembali diramaikan dengan masyarakat kota Jakarta yang mengeluhkan kualitas udara buruk. Ini pun sesuai dengan laporan situs IQAir yang menunjukkan indeks kualitas udara Jakarta mengandung polutan utama PM 2,5.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya