Stok Oksigen dan Obat di Alor Masih Aman, Polisi Minta Warga Laporkan Penimbunan

Merdeka.com - Polres Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mengawasi peredaran oksigen dan obat-obatan di masa pandemi Covid-19. Mereka meminta masyarakat melapor jika menemukan pihak yang melakukan penimbunan atau menaikkan harga di atas kewajaran.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas langsung turun memantau ketersediaan dan distribusi oksigen dan obat-obatan di sejumlah rumah sakit, serta toko obat di Kabupaten Alor.

"Hasil pantauan, bahwa ketersediaan oksigen saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan oksigen untuk berbagai keperluan," jelas Agustinus Christmas, Senin (2/8).

Namun, antisipasi perlu disiapkan karena stok oksigen di sejumlah daerah pemasok terbatas. Langkah-langkahnya sudah dibahas Satgas Covid-19 Kabupaten Alor.

Saat ini terdapat satu generator oksigen di RSUD Kalabahi, Alor, yang menjalin kerja sama operasional dengan pihak ketiga. Sebagai langkah antisipasi, produksinya pun ditingkatkan dari 244 menjadi 344 tabung per bulan. Fasilitas ini diperkirakan dapat memproduksi oksigen sekitar 360 tabung per bulan.

Agustinus mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sidak ke sejumlah pedagang yang melayani pembelian oksigen di Kabupaten Alor. Harga jual oksigen di daerah itu masih berkisar antara Rp400.000 hingga Rp450.000 per tabung. Jika pelanggan tidak memiliki tabung, maka harga tabung perdana Rp1.750.000 hingga Rp2.500.000 beserta isi oksigen.

Dalam pelaksanaan sidak, Polres Alor belum menemukan kenaikan harga yang tidak wajar. Namun Agustinus berharap ada informasi dari masyarakat apabila menemukan oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan obat, vitamin atau oksigen, atau menaikkan harga tidak wajar.

"Masyarakat agar melaporkan sehingga Polres Alor dapat menelusuri informasi tersebut dan melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap perilaku oknum tersebut," tutupnya.