Stok Surplus, Jateng Tak Butuh Beras Impor
Merdeka.com - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah memastikan mayoritas petani di wilayahnya akan panen pada April 2021. Ketersediaan beras di daerah ini dinyatakan sangat cukup sehingga tidak membutuhkan pasokan impor beras dari negara lain.
"Saat ini wilayah kita mulai panen, jadi tidak perlu impor beras. Intinya ketersediaan cadangan pangan di Jateng sangat cukup," kata Kepala Dishanpan Jawa Tengah Agus Wariyanto di Semarang, Kamis (25/3).
Sepanjang Januari-Maret 2021 stok beras yang tersedia di Jateng telah mencapai 2.542.542 ton, padahal jumlah kebutuhan yang ada saat ini sebanyak 1.022.538 ton.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Kenapa Kementan yakin produksi beras tahun 2023 aman? 'Jadi saya sangat yakin dengan angka produksi ini bahkan kita tidak perlu impor. Kenapa? Karena angka konsumsi beras kita hanya 25,45 juta ton yang artinya kita masih punya surplus 2,43 juta ton,' sambungnya.
-
Siapa yang menegaskan produksi beras di tahun 2023 aman? Komisi IV DPR RI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kompak menegaskan produksi dan ketersediaan beras di tahun 2023 ini aman yakni mampu mencukupi kebutuhan nasional.
-
Kapan Kementan memastikan stok beras aman? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
"Realisasi yang terjadi artinya Jateng mengalami surplus cadangan beras sebanyak 1.519.986 ton," ungkapnya.
Pada Januari 2021 sempat terjadi kekurangan stok beras sekitar 120.693 ton. Meski begitu, saat memasuki Februari stoknya mengalami surplus 823.417 ton, di bulan Maret juga surplus 875.093 ton dan pada April nanti diperkirakan juga surplus sebanyak 712.340 ton.
"Kebutuhan masyarakat cadangan beras kita malah surplus sebesar 60 persen. Kita masih bisa mengandalkan panen dari para petani di 28 kabupaten kota penopang kebutuhan beras, seperti di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Rembang, Pati, Kudus, dan Brebes," tuturnya.
Dalam kondisi saat ini, Dishanpan Jateng berusaha memaksimalkan panen raya dan menstabilkan harga gabah untuk menaikkan kesejahteraan petani. Langkah itu diperlukan karena serapan gabah petani oleh Bulog masih minim, dari target 204.000 ton baru terserap sekitar 22.364 ton, atau 10,96 persen.
"Kita optimalkan menolong petani agar harga gabah tidak jatuh, sehingga nilai tukar petani (NTP) bisa naik, tingkat kesejahteraan petani semakin tinggi, jadi makin sejahtera," ungkap dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), NTP di Jateng pada bulan Februari lalu mengalami penurunan sekitar 0,6 persen.
Penurunan NTP itu disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sekitar 0,20 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayarkan petani naik sekitar 0,41 persen.
Subsektor yang mengalami penurunan NTP antara lain tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Kenaikan terjadi pada sektor hortikultura.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkat dukungan cuaca baik yang bakal mendongkrak tingkat produksi pertanian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ilham Juanda, untuk ketersediaan pangan non beras, saat ini jumlahnya dalam kondisi yang cukup.
Baca SelengkapnyaSebanyak 98 persen pasokan makanan di DKI Jakarta berasal dari luar wilayah,
Baca SelengkapnyaIndonesia akan mengalami defisit neraca produksi-konsumsi beras pada Januari-Februari 2025.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan soal bantuan pangan dan kelangkaan beras.
Baca Selengkapnya