Stok Vaksin Covid-19 pada Sejumlah Puskesmas di Garut Kosong
Merdeka.com - Sejumlah puskesmas di Kabupaten Garut mengalami kekosongan stok vaksin Covid-19. Kondisi itu terjadi karena tingginya angka permintaan masyarakat untuk divaksin, namun tidak sejalan dengan dropping dari pemerintah pusat.
"Sekarang memang sejumlah puskesmas vaksin Covid-19 kosong. Karena banyak yang mau divaksin, vaksinnya kurang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, Selasa (27/7).
Leli mengungkapkan, meski masih ada masyarakat yang menolak vaksinasi Covid-19, secara umum kebanyakan masyarakat dalam hal vaksinasi animonya sangat besar.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
"Saya dapat laporan puskesmas, sekarang itu kalau targetnya 100 yang datang lebih. Sekarang sering dapat laporan vaksin sudah habis, padahal masyarakat banyak yang belum tervaksin karena sudah melebihi kuota vaksin. Saya biasanya menyuruh untuk pinjam ke TNI atau puskesmas lain, sebetulnya mah masyarakat itu sudah antusias walau masih ada yang menolak," ungkap Leli.
Menurut Leli masyarakat juga lebih aktif meminta untuk divaksinasi. Hal itu terjadi karena banyaknya kasus yang terpapar Covid-19 dan banyak yang meninggal, sehingga ada ketakutan dan mau segera divaksinasi.
Di Kabupaten Garut, dijelaskan Leli, jumlah warga yang terpapar Covid-19 setelah divaksinasi relatif sangat kecil atau di kisaran angka 0,01 persen.
"Yang sudah divaksinasi terpapar Covid-19 sangat sedikit, dan yang terpapar juga tidak dengan gejala berat. Kebanyak sedang dan tanpa gejala," jelas Leli.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaNurdin mengungkapkan, kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca Selengkapnya