Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi cetak sawah, lahan baru buat petani tanam padi

Strategi cetak sawah, lahan baru buat petani tanam padi Ilustrasi sawah. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Pertanian mengungkapkan salah satu kendala peningkatan produksi pertanian yakni masih minimnya sumber daya yang dimiliki. Tak hanya itu, rendahnya kemampuan adaptasi kelompok masyarakat terhadap teknologi juga menjadi kendala.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan masyarakat pedesaan masih banyak bergantung pada sumber daya yang rentan terhadap kondisi lokal.

Dari kondisinya, masyarakat ini memang penghasil produk pertanian. Sayangnya akses terhadap pangan dalam kualitas dan kuantitas yang memadai masih sangat terbatas.

"Hal ini akibat sistem pertanian yang masih subsistem, sistem pangan yang belum dapat dikatakan merata, dan daya beli masyarakat pedesaan yang rendah," ujar Gatot dalam keterangannya, Kamis (8/12).

Dalam keterbatasan ini, menurut dia, perlu ada upaya untuk mendorong pengembangan pertanian yang lebih modern dengan memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian canggih dalam bercocok tanam. Juga dengan aktifitas alih fungsi lahan pertanian.

Untuk itu, lanjut Gatot, Kementan tengah menerapkan cetak di berbagai daerah potensial.

"Terobosan ini tak lain adalah demi memperkuat kedaulatan dan ketahanan pangan nasional," tuturnya.

Nantinya, jelas Gatot, dalam strategi cetak sawah ini akan dibuka gulungan karpet dan membentangkan ribuan hektar sawah di sejumlah wilayah. Kemudian, sawah-sawah yang berhasil dicetak itu tetap harus dipastikan bisa segera dimanfaatkan oleh petani sebagai lahan bertanam padi.

Namun, dalam strategi cetak sawah dibutuhkan pengecekan pengairan oleh petani secara berkala. Pasalnya, lahan sawah baru tersebut umumnya belum terbentuk lapisan kedap air atau karena perubahan sifat-sifat tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Demikian juga dengan mengontrol keberadaan gulma dan tanaman pengganggu lainnya.

"Mengingat ini sawah baru maka kondisi beberapa bagian konstruksi sawahnya belum kokoh, seperti pematang atau batas-batas sawah, saluran dan bangunan-bangunan irigasinya, maka para petani perlu merawat dan menjaganya. Jadi sebaiknya mereka terkoordinir dalam sebuah wadah kelompok tani pencetakan sawah," tutur Gatot.

Lebih jauh, Gatot menjelaskan di tahun 2016, Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Kementan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat berupaya membuka sawah baru seluas 132.129 hektare (ha) di 27 provinsi pada 161 kabupaten. Menurut Gatot, jika program cetak sawah seluas 132.129 ha ini berhasil, maka akan menambah luas baku lahan sawah.

"Minimal akan mampu menambah produksi beras nasional sebanyak 396.387 ton pertahun untuk sekali panen dengan rata-rata produksi 3 ton per hektar. Secara berkesinambungan produksi dan produktivitas tersebut akan bertambah," pungkasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Peningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.

Baca Selengkapnya
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
Kementan Optimasi Lahan Rawa dan Non-irigasi, Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Pangan Sedunia Tarakan Genjot Produksi Pertanian
Peringati Hari Pangan Sedunia Tarakan Genjot Produksi Pertanian

Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, perlu adanya upaya menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Berjalan Lancar
Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Berjalan Lancar

Kementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan

Yeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Kaliki Merauke Bersyukur Harapan Miliki Sawah Sendiri Diwujudkan Pemerintah
Warga Kampung Kaliki Merauke Bersyukur Harapan Miliki Sawah Sendiri Diwujudkan Pemerintah

Keinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan untuk memiliki lahan pertanian padi akhirnya terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Konstruksi Optimasi Lahan Mencapai 90.12%, Kabupaten Wajo Siap Tanam Dua Kali Setahun
Konstruksi Optimasi Lahan Mencapai 90.12%, Kabupaten Wajo Siap Tanam Dua Kali Setahun

Langka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian
Mentan Amran Ajak Petani Bone Revolusi Pertanian

Mentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian modern.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan
Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan

Pemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.

Baca Selengkapnya