Strategi DVI Polri Identifikasi Korban SJ-182 Tanpa Timbulkan Klaster Baru Covid-19
Merdeka.com - Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan proses identifikasi jenazah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mengalami kendala di masa pandemi Covid-19. Hery menuturkan, ada penyesuaian kapasitas jenazah yang akan diperiksa dalam satu ruangan.
"Karena kita menghindari kerumunan jadi kemampuan kami melakukan pemeriksaan tidak kami laksanakan secara full," ucap Hery, Selasa (19/1).
Hery menjelaskan penyesuaian kapasitas autopsi yaitu, jika sebelum pandemi 1 ruangan berisi 20 meja untuk jenazah, maka saat ini hanya empat meja saja yang dipakai. Satu meja, kata Hery, terdiri dari lima orang yang akan mengautopsi.
-
Bagaimana Kemnaker menerapkan K3 di tempat kerja? Salah satu upaya K3, yaitu penerapan faktor ergonomi di tempat kerja. Berdasarkan Permenaker Nomor 5 Tahun 2018, bahwa Syarat K3 Lingkungan Kerja salah satunya yaitu Pengendalian Faktor Ergonomi di tempat kerja.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Bagaimana cara rombongan jenazah masuk makam? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas K3? 'Tanggung jawab menerapkan K3, selain melalui regulasi (Kemnaker), juga aktor-aktor di tempat kerja, ' katanya.
-
Kenapa orang-orang dimakamkan dalam posisi ganjil? Kerangka juga ditemukan dalam posisi ganjil, mengundang pertanyaan. Ada yang telentang, ada pula yang dibaringkan miring, dan ada yang dikubur dalam posisi berjongkok dengan lutut menempel di dada.
-
Bagaimana kloset itu bisa berfungsi seperti biasanya? Menariknya, saat gas mulai ditarik, kloset itu justru berfungsi sebagaimana mestinya. Air pun seketika keluar dan seakan-akan menyiram sesuatu.
Namun, ia menegaskan proses autopsi tetap dilakukan optimal meski ada penyesuaian kapasitas jenazah.
"Kami tidak mau ada klaster di kamar jenazah. Kami juga melaksanakan 3 M. Kemudian kami melaksanakan sistem shift, sehingga dengan sistem shift tersebut setiap hari personel yang melakukan pemeriksaan itu relatif berganti," jelasnya.
Menurut Hery, adanya shift kerja autopsi jenazah dengan jumlah banyak membantu konsentrasi para tim dokter dalam melaksanakan tugasnya.
"Pemeriksaan di kamar jenazah itu memerlukan waktu sehingga kami harus refreshing untuk timnya," tuturnya.
Sementara itu, di hari ke-11 proses identifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengaku telah mengidentifikasi 34 korban. Sebanyak 23 korban telah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Sampai hari ini kami sudah berhasil mengidentifikasi 34 korban dan 23 korban sudah diserahkan kepada keluarga," kata Hery.
Hery menerangkan saat ini pihaknya lebih mengutamakan pemeriksaan menggunakan DNA. Pasalnya menurut Hery seiring dengan berjalannya waktu pemeriksaan menggunakan sidik jari kurang efektif lantaran rusaknya jaringan tubuh korban.
"Pemeriksaan yang saat ini digunakan, kami lebih menitikberatkan pada pemeriksaan DNA forensik karena semakin lama semakin ada keterbatasan untuk pemeriksaan yang lain termasuk sidik jari," tutur dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPJS Kesehatan siap untuk mengoptimalkan layanan skrining kesehatan bagi seluruh anggota panitia.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSyahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur, namun tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaTerkait rekayasa lalu lintas, terdapat tiga skema yang disiapkan.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca Selengkapnya