Strategi Kominfo Bangun Imunitas Publik dari Bahaya Hoaks
Merdeka.com - Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo RI Devie Rahmawati mengatakan Kominfo berupaya untuk terus mempersempit digital divide di Indonesia dengan pembangunan infrastruktur digital yang membuat seluruh masyarakat Indonesia dapat terkoneksi satu sama lain dengan lancar melalui jaringan internet.
Maka itu, masyarakat harus memiliki kecakapan digital yang memegang teguh etika dan budaya yang berlandaskan Pancasila. Dari sini kehadiran modul literasi digital memiliki peran yang sama krusialnya dengan membangun jaringan internet dari segi infrastruktur.
“4 (empat) modul literasi digital yang diluncurkan Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi dimaksudkan untuk membangun sistem imunitas masyarakat dari berbagai informasi yang tidak sehat, aman dan bermanfaat. Mengingat kecepatan penyebaran hoaks misalnya, melebihi kecepatan untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi," tambah Devie dalam keterangannya, Jumat (23/4).
-
Kenapa Kemkominfo menekankan literasi digital? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Bagaimana cara Kemkominfo meningkatkan literasi digital? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Apa tujuan Kemkominfo dalam literasi digital? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
-
Bagaimana Kemenkominfo menghilangkan kesenjangan digital? 'Saya kira semua berkomitmen menghilangkan yang namanya digital devide sehingga tidak ada yang tertinggal, no one left behind,' tandasnya.
“Pada tahun 2024 mendatang, Kominfo akan memastikan minimal 50 juta masyarakat Indonesia telah teredukasi dan memiliki kecakapan digital melalui empat modul ini. Secara spesifik, tahun ini ditargetkan sebanyak 12,5 juta masyarakat menerima literasi digital,” seru Devie.
Sementara itu Anggota Komisi DPR RI F-PKB Syaiful Bahri Anshori menjelaskan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, juga dibarengi dengan maraknya berita hoax yang membayangi masyarakat
"Hoax menjadi pintu masuk paham fundamentalisme dan radikalisme yang berpotensi merontokkan kohesi sosial masyarakat," tutupnya.
Reporter: Muhammad AliSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program Serba Serbi Literasi Digital ini berkomitmen memberikan wawasan mendalam tentang literasi digital kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaPengetahuan literasi digital menjadi sangat penting bagi semua pengguna internet, utamanya kepada para prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca SelengkapnyaDi tahun politik, semua pihak diajak untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi terutama melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPengembangan dalam bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada pelatihan fisik, melainkan juga digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaTransformasi digital juga tidak sekadar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, namun menjadi langkah strategis memperkuat bangsa di era digital.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaProgram Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca Selengkapnya