Stres ditinggal cewek, pria ini cabuli siswa kelas 3 SMP
Merdeka.com - Ditinggal sang kekasih membuat GNA (23) mengalami kelainan seksual, dia mulai melirik lelaki ABG untuk memenuhi hasratnya. Korban terakhir adalah seorang siswa sebuah SMP di Mataram, Nusa Tenggara Timur. Atas perbuatannya, kini pelaku meringkuk di balik sel rumah tahanan Polres Mataram.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Mataram AKP Agus Dwi Ananto saat ditemui wartawan, Senin, menuturkan pihaknya telah mengamankan tersangka yang juga Satpam Bandara Internasional Lombok pada Sabtu (15/11), sekitar pukul 14.00 WITA di Kantor Pos Cabang Mataram.
"Tersangka ditangkap dengan cara dijebak. Korban sengaja membuat janji untuk bertemu dengannya di Kantor Pos Mataram," katanya, seperti dikutip Antara, Senin (17/11).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
Ia mengatakan tersangka diamankan oleh anggota tim operasional lapangan Polres Mataram yang berada di lokasi penjebakan. Saat mengetahui tersangka menghampiri korbannya, anggota opsnal menangkap dan mengamankannya ke Mapolres Mataram.
"Identitas tersangka diketahui setelah polisi menyelidiki keterangan dari korbannya yang melaporkan pada akhir Oktober lalu," katanya.
Korban yang melaporkan tindak pelecehan seksual tersebut adalah FA (14), warga kelurahan Punia, Kota Mataram. FA adalah seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang duduk di bangku kelas tiga, dia melaporkannya sepekan setelah kejadian tersebut.
"Pengakuan korban, tersangka telah melakukan pelecehan seksual itu pada 20 Oktober 2014, sekitar pukul 13.30 WITA di sebuah lahan kosong, tepatnya sebelah SMP Negeri 8 Mataram. Modus tersangka ingin mengukur tinggi badan korbannya," kata Agus.
Menurut Agus, korban pertama kali bertemu dengan tersangka di KFC Airlangga. Dengan modus ingin mengukur tinggi badan korban, tersangka mengajaknya ke sebuah lahan kosong, samping SMPN 8 Mataram.
Di lokasi tersebut, tersangka mengukur tinggi badan korban dengan cara menelanjanginya, kemudian karena tergiur melihat korbannya, tersangka ikut menelanjangi dirinya dan melakukan pelecehan seksual kepada korban.
Berdasarkan hal itu, Agus menuturkan bahwa tersangka memang tertarik melakukan hubungan dengan sesama jenis. Selain itu, tersangka mengaku bahwa dirinya mulai menyukai sesama jenis sejak ditinggal oleh kekasihnya.
"Karena putus cinta dengan kekasihnya, dia mengaku stres dan mencoba untuk menyukai sesama jenis," ucapnya.
Tersangka juga mengaku bahwa dirinya telah melakukan modus yang sama dengan beberapa pria normal. "Hingga saat ini, ia mengaku telah melakukan hubungan seksual sesama jenis dengan tujuh korbannya, satu di antaranya adalah anak di bawah umur," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangtua VEC menjemput korban di Jepara, selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca SelengkapnyaSaat digerebek, pelaku sedang melancarkan aksi tak terpujinya.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca Selengkapnya