Stres kangen orang tua, ibu 3 anak di Samarinda milih pakai sabu
Merdeka.com - Eva (30), warga Pelita III Sambutan, Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, memilih nyabu untuk meredakan stres kangen dengan orang tua di kampung. Atas perbuatannya, kini Eva meringkuk di sel tahanan Mapolresta Samarinda, bersama iparnya, Muslimin (31).
"Iya, saya nyabu di rumah. Suami saya tidak tahu karena kerja buruh bangunan," kata Eva, saat berbincang bersama merdeka.com, di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi 01, Rabu (25/5).
Selain sebagai pengguna, Eva juga diduga sebagai kurir sabu. Berdasarkan pengakuannya, dia memilih mengisap sabu hanya gara-gara kangen orang tuanya di kampung. Sudah bertahun-tahun dia tidak bisa pulang ke kampung lantaran tak punya biaya. Menurutnya, uang dari suami hanya cukup menghidupi keperluan ketiga anaknya.
-
Mengapa Shandy Aulia tidak bisa pulang? Seharusnya Shandy Pulang ke Indonesia, Namun Pesawatnya Dibatalkan, Membuatnya Melanjutkan Liburan Hingga Izin Terbang Diberikan.
-
Mengapa Nenek Satikem tidak pulang ke Kebumen? 'Jika kangen paling lihat foto. Di sana saya kan harus kerja dan uangnya belum cukup untuk pulang. Jadi hanya bisa lihat foto yang dibawa dari kampung,' ujar Nenek Satikem dikutip dari Liputan6.com.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Bagaimana cara pulang kampung? Teruskan sampai usahamu berhasil. Namun, pulanglah saat kamu sudah mendapatkan tujuanmu. Mari kita mudik lebaran 2024.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Dimana suami pengangguran ini tinggal? Sudah dilaporkan bahwa ia pindah ke Jepang sekitar delapan tahun yang lalu dan menikah dengan wanita bernama Fenghua.
"Saya masih menyusui anak ketiga saya. Awalnya saya pakai sabu ikut-ikutan teman. Nyabu untuk mengobati kangen orang tua di kampung," ujarnya.
Eva, ikut membantu Muslimin yang juga kerja serabutan dan tinggal serumah. Muslimin, memang bisnis jual beli sabu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Saya ketangkapnya sore kemarin sekitar jam 5. Waktu itu saya naik motor saya simpan 1 poket sabu seperempat gram yang baru saya ambil harganya Rp 400 ribu. Itu sabu pesanan kakak ipar saya (Muslimin)," ungkapnya.
Dia mengaku, menggunakan sabu tersebut lantaran terpengaruh oleh temannya. Setiap kali punya uang, Eva menghabiskannya untuk membeli sabu.
"Diajari teman (cewek) nyabu, karena kangen orang tua. Ya gimana pengaruh teman. Memang uang yang ada kalau tidak dibelikan sabu bisa pulang ke kampung. Tapi mau bagaimana?," terang Eva.
Kasat Reskoba Polresta Samarinda, Kompol Belny Warlansyah mengatakan, Eva terlebih dulu diamankan menyusul Muslimin. Dari tangan keduanya, petugas menyita 3 poket berisi 1,6 gram sabu senilai Rp 1,5 juta.
Masih di hari yang sama, lanjut Belny, petugas juga menangkap Sapta (33), warga Jalan Lambung Mangkurat, yang diduga sebagai pengedar. Di rumahnya, petugas menyita 0,48 gram sabu senilai Rp 500 ribu, yang disembunyikannya di bawah bantal.
"Teman Sapta, melompat ke sungai waktu kita geledah rumahnya (Sapta)," pungkas Belny.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKisah wanita depresi karena tertekan di pekerjaan curi perhatian. Wanita ini mengurung diri selama 3 tahun.
Baca SelengkapnyaBM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaKesehatan nenek ST (73), menurun akibat kelelahan menghadapi masalah dengan anak angkatnya
Baca SelengkapnyaSariyani (62) hidup dengan begitu pilu. Di usianya yang kini telah senja, dia tak lagi hidup bersama sang suami sejak belasan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaDari sebuah rekaman CCTV terlihat anak itu dibawa seorang laki-laki dan perempuan yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 47 detik itu memperlihatkan emak-emak di kursi roda hendak naik mobil pickup bersama seorang pria.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca Selengkapnya