Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Stres, penunggak pajak di Banyumas dirawat di Rumah Sakit jiwa

Stres, penunggak pajak di Banyumas dirawat di Rumah Sakit jiwa Ilustrasi pasien di rumah sakit. ©Shutterstock.com/Tyler Olson

Merdeka.com - Penunggak pajak yang disandera di rumah tahanan Banyumas Jawa Tengah, saat ini dirawat di bangsal kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. DW (33) disandera oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) II Jawa Tengah setelah tak mampu membayar tunggakan pajak senilai Rp 3,9 miliar.

Kuasa hukum DW, Djoko Susanto membenarkan kliennya saat ini sudah berada di ruang perawatan jiwa RSUD Banyumas.

"Selang beberapa hari, setelah masuk Rutan Banyumas klien kami alami tekanan psikis karena sudah tidak memiliki aset untuk melunasi tunggakan pajak tersebut," katanya saat dihubungi, Rabu (5/8).

Dia mengemukakan, kondisi keuangan kliennya sudah tidak mampu lagi membayar tunggakan pajak senilai Rp 3,9 miliar.

"Mungkin klien kami memikirkan cara membayar utang, karena sudah tidak punya aset lagi untuk membayar tunggakan pajak tersebut," ucapnya.

Lebih jauh, Djoko menjelaskan saat ini pihaknya sudah mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Purwokerto kepada Kementerian Keuangan, Dirjen Pajak, Kantor Pajak Pratama Purwokerto.

"Menurut kami, proses penyanderaan cacat hukum karena penyanderaan tidak melalui mekanisme yang diketahui ketua pengadilan," ucapnya.

Sementara itu, suami DW, Muhammad Bagir (34) membenarkan istrinya sedang dirawat di bangsal kejiwaan blok Arjuna RSUD Banyumas. Setelah disandera di Rutan Banyumas, kata Bagir, istrinya sempat beberapa kali pingsan dan shock.

"Sebenarnya keluarga sudah berupaya untuk melunasi tunggakan pajak tersebut, dan kondisi kami bangkrut. Saat ini kami tinggal di rumah kontrakan," jelasnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan awalnya mereka menjalankan usaha dagang dengan menjadi pemasok barang ke toko modern dan juga ke pedagang tradisional. Pada tahun 2007, modal mereka berkembang dari Rp 200 juta menjadi Rp 1 miliar.

Dia mengemukakan faktur pajak transaksi dengan toko modern lancar, tetapi untuk pedagang tradisional bermasalah dalam transaksinya.

"Masa mbok-mbok pedagang pasar punya faktur pajak, nggak mungkin kan," ujarnya.

Perusahaannya diakui bangkrut sekitar tahun 2012-2013 karena banyak piutang pedagang tradisional yang mencapai Rp 1,8 miliar. Dia mengatakan beberapa asetnya sudah diserahkan ke pihak kantor pajak, namun ditolak karena meminta pembayaran tunai.

"Kami sekeluarga sebenarnya sudah beritikad baik agar tidak terjadi gizjeling dengan meminta agar dipailitkan, tetapi terbentur biaya," tuturnya.

Sebelumnya, pihak Kanwil DJP II Jawa Tengah mengatakan pihak penunggak tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan tunggakan tersebut.

"Penyanderaan dilakukan karena DW dinilai mempunyai kemampuan untuk melunasi utang pajak, namun tidak mempunyai itikad baik untuk melunasi utang pajaknya," kata Kepala Kantor DJP II Jawa Tengah, Yoyok Satiotomo beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan, penyanderaan sudah memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Dalam keterangannya, penyanderaan dilakukan setelah serangkaian proses penagihan aktif yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Purwokerto tidak membuat wajib pajak mau melunasi utang pajaknya.

"Penyanderaan dilakukan setelah mendapatkan izin untuk melakukan penyanderaan dari Menteri Keuangan. Penyanderaan terhadap wajib pajak DW akan diakhiri apabila wajib pajak telah melakukan pelunasan utang pajak," ujarnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DJP Jateng II Nilai Janggal Pengakuan Pramono soal Tagihan Pajak Rp2 M, Tantang Tunjukkan Bukti-Bukti
DJP Jateng II Nilai Janggal Pengakuan Pramono soal Tagihan Pajak Rp2 M, Tantang Tunjukkan Bukti-Bukti

Kepala Kantor Wilayah DJP Jateng II, Etty Rachmiyanthi menilai apa yang disampaikan Pramono tidak masuk akal dan janggal.

Baca Selengkapnya
Jateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit buat Tampung Caleg Stres Gagal Nyalon
Jateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit buat Tampung Caleg Stres Gagal Nyalon

Jateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit buat Tampung Caleg Stres Gagal Nyalon

Baca Selengkapnya
Cerita Pramono Pengusaha Susu, Rutin Bayar Pajak Rp10 Juta Mendadak Ditagih Rp2 Miliar: Tidak Masuk Akal
Cerita Pramono Pengusaha Susu, Rutin Bayar Pajak Rp10 Juta Mendadak Ditagih Rp2 Miliar: Tidak Masuk Akal

Pramono bingung apa yang terjadi, karena sejak 2015-2017 dirinya selalu rutin membayar pajak dengan besaran Rp10 juta.

Baca Selengkapnya
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tangis Pegawai BUMN di DPR, Tak Bisa Beli Beras Akibat Indofarma Nunggak Gaji Rp95 Miliar
VIDEO: Tangis Pegawai BUMN di DPR, Tak Bisa Beli Beras Akibat Indofarma Nunggak Gaji Rp95 Miliar

Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI

Baca Selengkapnya
Tahanan Ini Mengaku Dipersulit Tunaikan Salat Jumat jika Belum Setor Uang Pungli ke Petugas Rutan KPK
Tahanan Ini Mengaku Dipersulit Tunaikan Salat Jumat jika Belum Setor Uang Pungli ke Petugas Rutan KPK

Dono bercerita kala itu dirinya sedang bersama teman satu kamar tahanan, yakni Wawan Ridwan, yang merupakan terpidana kasus suap pajak.

Baca Selengkapnya
Anggota KPPS di Pati Depresi Usai Pencoblosan, Begini Penjelasan KPU
Anggota KPPS di Pati Depresi Usai Pencoblosan, Begini Penjelasan KPU

Petugas KPPS Pati mengalami gangguan jiwa usai pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah
Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah

Caleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Timses Caleg Stres Kalah, Sudah Ngutang Jual Harta Hingga Sebar Amplop Rp 20 Ribu
VIDEO: Timses Caleg Stres Kalah, Sudah Ngutang Jual Harta Hingga Sebar Amplop Rp 20 Ribu

Padepokan Anti Galau milik ustaz kondang asal Cirebon, Jawa Barat, Ujang Bustomi belakangan ramai didatangi caleg dan tim sukses yang gagal di masa pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa
Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa

Perjalanan Pengemis yang Kerap Marah-Marah Terhenti di Bogor, Diciduk Satpol PP dan Dikirim ke RS Jiwa

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Lapor SPT Tak Lengkap, Wajib Pajak Ini Terancam Pidana 6 Tahun
Gara-Gara Lapor SPT Tak Lengkap, Wajib Pajak Ini Terancam Pidana 6 Tahun

Karena melaporkan SPT tidak benar, wajib pajak ini dianggap merugikan negara Rp1 miliar.

Baca Selengkapnya