Gara-Gara Tak Boleh Lihat HP, Suami di Bengkulu Bunuh Istri yang Sedang Hamil
Merdeka.com - ES (29), warga Jalan Irian, Kelurahan Tanjung Jaya, Kota Bengkulu, tewas dibunuh oleh suaminya sendiri berinisial RS (30), Kamis (21/2). Diduga motif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran kesal tidak tidak dibolehkan melihat isi handphone. Korban yang dalam kondisi hamil, meninggal setelah lehernya ditebas parang oleh pelaku.
Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku dan korban sempat cekcok hingga pelaku keluar rumah untuk meminjam sebuah parang ke tetangga dengan alasan untuk membelah kelapa.
Lalu pelaku masuk kembali ke dalam kamar, dan menaruh parang tersebut di atas kasur dengan ditutupi selimut. Saat melihat pelaku masuk dan membuka pintu kamar, sontak korban bangun dari tidur.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Di saat korban bangun, kembali terjadi cekcok yang diduga menjadi penyebab pelaku gelap mata sehingga mengambil parang yang telah diletakkannya di atas kasur lalu menebas leher korban.
Pelaku tidak hanya membunuh istrinya, tetapi juga membelah perut korban dan mengambil anak yang ada di dalam perut korban serta meletakkannya di sebelah jendela rumah.
Salah seorang saksi, FA mendengar jeritan tangisan anak bayi baru lahir di sekitar rumah korban. FA kemudian memanggil SS dan melapor ke ketua RT dan ketua RT langsung menyarankan untuk memanggil bidan.
Kasatreskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan mengatakan kasus tersebut sedang ditangani Mapolres Bengkulu. "Untuk motifnya belum kita ketahui secara pasti, sebab pelaku masih kita pemeriksa," katanya. Dikutip dari Antara.
Tetangga pelaku, Tuti, korban ES dan suaminya memang sering bertengkar dan adu mulut, hingga pasangan tersebut pernah berpisah tetapi akhirnya rujuk kembali.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca SelengkapnyaKronologi Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Bermula dari Pelaku Ingin Rampas Harta Korban
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku pembunuhan RN, wanita hamil yang ditemukan tewas di ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara merantau ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku menyesali atas perbuatannya menghabisi nyawa menantunya.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaTernyata korban dan pelaku baru saja kenal beberapa saat sebelum kejadian.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaIbunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaTeriakan korban ini, rupanya memicu kepanikan tersangka akan ketahuan atas upaya pemerkosaannya.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca Selengkapnya