Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suami Tewas di Tahanan, Septiyani Mengadu ke LBH Solo Raya

Suami Tewas di Tahanan, Septiyani Mengadu ke LBH Solo Raya kekerasan . ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Septiyani (28), warga Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Solo Raya, setelah sang suami Ali Mahbub (28) tewas di tahanan Polres Klaten, Selasa (27/10). Kematian Ali dinilai tidak wajar, karena beberapa hari sebelumnya terlihat sehat dan bugar.

Kuasa hukum keluarga Ali Mahbub, I Gede Sukadenawa Putra mengatakan kliennya tersebut ingin meminta penjelasan terkait penyebab kematian suaminya. Karena diduga ada keterlibatan aparat dalam peristiwa tersebut.

"Tuntutan dari yang bersangkutan ini adalah, supaya pihak Polres Klaten dan Polsek Wonosari, juga pihak Kejaksaan Negeri Klaten, membongkar atau mengusut sampai tuntas penyebab kematian almarhum suaminya. Pada saat dia sebagai tersangka dalam tindak pidana penggelapan sepeda motor," ujar Gede saat memberikan keterangan pers di LBH Solo Raya, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (3/11).

Menurut Gede, kepolisian telah memberikan penjelasan kepada keluarga, bahwa sebelum meninggal Ali Mahbub dipukuli oleh 15 orang narapidana maupun tahanan saat ditahan di Polres Klaten. Namun pihak keluarga masih meragukan keterangan tersebut.

"Keluarga tetap menuntut pengusutan secara tuntas dan siapa saja yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut. Kami juga akan mengirimkan surat ke seluruh instansi yang berwenang," katanya.

Sebelum meninggal Selasa (27/10) lalu, korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan. Keluarga hingga saat ini belum menerima hasil autopsi yang semula dijanjikan 1 hingga 2 hari.

"Hasil autopsi menurut informasi belum keluar. Janjikan 1 hari 2 hari, Tapi ditunda lagi seminggu 2 minggu," jelasnya.

"Kau bisa kami mohon kepada pihak yang berwenang, untuk dibongkar lagi jenazahnya. Dan itu sudah diizinkan oleh pihak keluarga," katanya.

Menurut keterangan keluarga, ada beberapa luka memar di sekujur tubuh korban. Di antaranya leher, kepala, pantat dan dada.

"Kami selaku kuasa hukum mohon supaya ini diusut tuntas. Para pelaku ini dituntut sesuai hukum yang berlaku, dihukum semaksimal mungkin. Karena ini termasuk penganiayaan berat," tandasnya.

Gede menambahkan, sebelumnya Ali terjerat kasus penggelapan sepeda motor, dia ditangkap dan ditahan di Polsek Wonosari, dan dipindahkan ke Polres Klaten. Meski peristiwa penggelapan tersebut sudah terjadi sejak 2019, namun ia baru ditangkap 2 bulan lalu.

Ali meninggalkan seorang istri dan empat anak yang masih berusia 5 tahun ke bawah. Sementara Septiyani kini bekerja sebagai buruh pabrik tekstil.

Terpisah, Septiyani membenarkan telah memberi kuasa kepada LBH Solo Raya untuk menangani kasus tersebut. Ia berharap kasus penganiayaan suaminya ditangani secara profesional.

"Saya minta kasus ini ditangani secara profesional. Pelakunya dihukum seberat-beratnya. Beberapa kali saya jenguk baik-baik saja, tiba-tiba kok meninggal," pungkas dia.

Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu membantah adanya keterlibatan polisi dalam kasus tersebut. Meninggalnya korban, dikatakannya, akibat penganiayaan sesama tahanan. Sebelumnya korban merupakan tahanan Polsek Wonosari yang terlibat kasus penggelapan yang sudah lengkap atau P21. Tahanan tersebut kemudian oleh Kejaksaan Negeri dititipkan di Polres Klaten.

"Pada saat dititipkan di Polres Klaten, kemudian terjadi penganiayaan sesama tahanan," katanya.

Dari kejadian tersebut, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya menetapkan 10 orang sebagai tersangka. Saat ini pihaknya juga memeriksa terhadap kemungkinan adanya kelalaian anggota.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Suara Meninggi Anggota DPR Depan Kapolda Sulteng, Cium Kejanggalan Tahanan Tewas di Palu
VIDEO: Suara Meninggi Anggota DPR Depan Kapolda Sulteng, Cium Kejanggalan Tahanan Tewas di Palu

Supriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.

Baca Selengkapnya
Perut Masih Tertancap Celurit, Sekuriti Ditemukan Tewas Berlumuran Darah
Perut Masih Tertancap Celurit, Sekuriti Ditemukan Tewas Berlumuran Darah

Diduga sebagai korban pembunuhan, Jenazah seorang sekuriti ditemukan warga. Sebuah cerurit juga masih menancap di perutnya.

Baca Selengkapnya
Sadis! Suami Tega Aniaya Istrinya hingga Tewas, Ada Luka Sayatan Pisau di Leher
Sadis! Suami Tega Aniaya Istrinya hingga Tewas, Ada Luka Sayatan Pisau di Leher

Polisi tengah menggali motif FA tega menghabisi nyawa istrinya

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Sadis Sekdes Tuban, Pelaku Sewa Mobil untuk Tabrak Korban usai Lihat Chat di Ponsel Istri
Kronologi Pembunuhan Sadis Sekdes Tuban, Pelaku Sewa Mobil untuk Tabrak Korban usai Lihat Chat di Ponsel Istri

Seorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.

Baca Selengkapnya
Sadis! Waria Aniaya Korban Kecelakaan di Bekasi hingga Tewas, Gasak Barang Berharga Lalu Pergi
Sadis! Waria Aniaya Korban Kecelakaan di Bekasi hingga Tewas, Gasak Barang Berharga Lalu Pergi

Waria diduga menganiaya korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas di Tambun Bekasi.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Pembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki

Pembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki

Baca Selengkapnya
Pembunuh Bocah SMP Dihabisi Teman Satu Sel di Lapas, Motifnya Sepele
Pembunuh Bocah SMP Dihabisi Teman Satu Sel di Lapas, Motifnya Sepele

Korban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior

Baca Selengkapnya
Kronologi Anggota Polda Banten Aniaya Warga Hingga Tewas
Kronologi Anggota Polda Banten Aniaya Warga Hingga Tewas

Pelaku JS bersama seorang temannya yang merupakan warga sipil berinisial BA telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

Baca Selengkapnya
Ini Aktivitas Terakhir Bos Akseseoris Bareng Keluarga Sebelum Dibunuh Istri, Anak & Pacar Anaknya
Ini Aktivitas Terakhir Bos Akseseoris Bareng Keluarga Sebelum Dibunuh Istri, Anak & Pacar Anaknya

Keluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya
Terbakar Cemburu, Pria di Bekasi Tikam Teman Istrinya hingga Tewas
Terbakar Cemburu, Pria di Bekasi Tikam Teman Istrinya hingga Tewas

Saat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Pria di Bali yang Tewas dengan Luka Jeratan Dibunuh Selingkuhan
Terungkap, Pria di Bali yang Tewas dengan Luka Jeratan Dibunuh Selingkuhan

Tersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.

Baca Selengkapnya