Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suara pemuda Ansor dan Muhammadiyah untuk calon pemimpin Jawa Tengah

Suara pemuda Ansor dan Muhammadiyah untuk calon pemimpin Jawa Tengah Diskusi di markas Perjuangan Merah Putih Jateng. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemuda Jawa Tengah dinilai mulai kehilangan identitasnya karena tidak mendapat tempat berkreasi dan kurang diberdayakan dalam pembangunan. Padahal, peran serta pemuda diyakini mampu meningkatkan daya saing bangsa. Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Sholahudin menuturkan, Jawa Tengah tak perlu malu meniru Jakarta dan Bandung dalam pemberdayaan masyarakat.

"Jawa Tengah harus belajar dari Jakarta dan Bandung. Perkembangan kelas menengah di dua daerah itu saat ini dikuasai generasi milenial," katanya dalam diskusi Reboan di tempat pemenangan Sudirman Said, Markas Perjuangan Merah Putih, Jalan Pamularsih 95, Rabu (7/2).

Dalam percaturan politik, keberadaan pemuda terkadang masih belum dianggap faktor penting. "Jika jadi caleg, saya lebih memilih mendekati ibu-ibu muslimat daripada mahasiswa. Tapi saya tidak bisa meninggalkan mahasiswa atau pemuda begitu saja," terangnya.

Dia melanjutkan, saat ini perubahan terjadi karena faktor teknologi. "Nah, siapa pemegang kendali dalam ranah teknologi? Pemuda, generasi milenial," katanya.

Di tempat sama, Ketua Pemuda Muhammadiyah Jateng Zaenudin menambahkan, untuk memperoleh tempat yang layak dan bisa diberdayakan, pemuda harus membangun kompetensinya sekaligus mampu menyesuaikan diri.

"Jangan seperti dinosaurus. Memiliki kemampuan dan kekuatan yang luar biasa namun hanya dikenang karena tidak bisa beradaptasi dengan iklim dan lingkungan. Maka kita harus menyesuaikan diri," katanya.

Menurutnya, saat ini Jawa tengah menjadi barometer pergerakan nasional. Dalam hal apapun. Mulai dari kepemudaan sampai pemerintahannya. Namun, menurut dia, konektivitas organisasi kepemudaan di Jawa Tengah tidak pernah diperhatikan pemerintahan saat ini.

"Kalau ingin pemuda Jawa Tengah mengejar ketertinggalan ini, solusinya harus ganti pemimpin, ganti seng anyar," katanya.

Minimnya perhatian pemerintah terhadap pemuda juga ungkapkan Abdul Walid, pegiat Santren Delik, Semarang. Dia pernah menjabat Jetua UMKM Jateng.

"Orang Jawa Barat, Jawa Timur, ketika keluar bangga menyebut daerahnya. Orang Jawa Tengah bawa nama Jawa Tengah, percaya diri atau tidak? Sangat sedikit. Kejadian itu nyata. Bahkan banyak orang Jateng yang lari ke Yogyakarta. Apakah kejadian ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah? Sangat berkaitan. Bahwa perhatian pemerintah sangat rendah pada akselerasi yang dilakukan pemuda," katanya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar Sebut Banyak Pemuda Tidak Tertarik pada Partai Politik, Begini Respons Jaringan Aktivis 98
Ganjar Sebut Banyak Pemuda Tidak Tertarik pada Partai Politik, Begini Respons Jaringan Aktivis 98

Ganjar anak-anak muda saat ini lebih tertarik untuk memilih menjadi presiden dibandingkan masuk dalam partai politik.

Baca Selengkapnya
Kenang Pilgub Jateng 2013, Ganjar Ungkap Kesolidan Partai Jadi Kunci Kemenangan Andika Perkasa
Kenang Pilgub Jateng 2013, Ganjar Ungkap Kesolidan Partai Jadi Kunci Kemenangan Andika Perkasa

Ganjar mengatakan, kunci kemenangan itu karena partai pendukung sama-sama solid.

Baca Selengkapnya
Anies Yakin Jateng Bukan Lagi 'Kandang Banteng': PKB Punya Kekuatan Tidak Kalah Besar di Jateng
Anies Yakin Jateng Bukan Lagi 'Kandang Banteng': PKB Punya Kekuatan Tidak Kalah Besar di Jateng

"PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. Jadi kami makin optimis

Baca Selengkapnya
PKB Tak Percaya Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng
PKB Tak Percaya Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng

Survei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng.

Baca Selengkapnya
Ratusan Anak Muda Siap Bergerak Untuk Lutfi-Yasin, Masif Sosialisasi di Media Sosial
Ratusan Anak Muda Siap Bergerak Untuk Lutfi-Yasin, Masif Sosialisasi di Media Sosial

Gerakan dor to dor juga akan semakin mempererat hubungan emosional yang akan memengaruhi para pemilih.

Baca Selengkapnya
Ditanya Suara PDIP usai Gibran Dampingi Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Kecil, Jateng Kandang Banteng
Ditanya Suara PDIP usai Gibran Dampingi Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Kecil, Jateng Kandang Banteng

Bahwa ada beberapa daerah yang kiranya bukan basis PDIP yakni Rembang dan Pekalongan.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pemuda Kota Semarang Siap Menangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin
Ratusan Pemuda Kota Semarang Siap Menangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Agus menekankan bahwa Lutfi-Yasin adalah pemimpin yang berkomitmen untuk kesejahteraan rakyat Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Ganjar Minta Pejabat Cuti Jika Ikut Kampanye
Ganjar Minta Pejabat Cuti Jika Ikut Kampanye

Ganjar mengatakan, pihaknya memiliki tiga pilar untuk menjaga agar suara di Jawa Tengah tidak direbut pihak lain.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Di Pilgub Jateng Tak Lagi Tertinggal, Andika-Hendi Ucapkan Terima Kasih
Elektabilitas Di Pilgub Jateng Tak Lagi Tertinggal, Andika-Hendi Ucapkan Terima Kasih

Eektabilitas Andika-Hendi pada simulasi pertanyaan terbuka adalah sebesar 48,7%, unggul dari Luthfi-Yasin dengan 28,4%.

Baca Selengkapnya
Pemuda Solo Deklarasi Dukungan untuk Luthfi-Taj Yasin
Pemuda Solo Deklarasi Dukungan untuk Luthfi-Taj Yasin

Abdul Musawir Yahya mengatakan, pentingnya keterlibatan aktif anak muda dalam menentukan masa depan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Reaksi Andika Perkasa soal Perang Bintang di Pilkada Jateng 2024
Reaksi Andika Perkasa soal Perang Bintang di Pilkada Jateng 2024

Muncul narasi perang bintang di Pilkada Jawa Tengah usai PDIP mengusung Andika melawan Ahmad Luthfi.

Baca Selengkapnya
Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Pusing Soal Survei Kaesang Tinggi di Jateng
Punya Kader Mumpuni, PDIP Tak Mau Pusing Soal Survei Kaesang Tinggi di Jateng

Menurut Djarot, PDIP punya banyak kader mumpuni dan tak mau ambil pusing soal putra bungsu Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya