Suara rakyat Papua: Hampir setiap hari saya dengar tembakan
Merdeka.com - Suara letusan senjata api tak asing lagi di telinga Mathius. Entah dari pistol anggota TNI, polisi atau dari kelompok bersenjata. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Kabupaten Puncak Jaya ini seolah sudah terbiasa hidup berdampingan dengan suara tembakan.
Konflik sosial berkepanjangan dan tak kunjung terselesaikan. Kelompok pemberontak bersenjata bersembunyi di antara rimbunnya pepohonan di tengah hutan. Warga harus mengamankan diri sendiri agar tak menjadi korban penyanderaan atau terkena peluru tak bertuan.
"Hampir tiap hari saya mendengar tembakan. Tapi itu dulu. Sekarang sudah berkurang," ungkap Mathius saat ditemui di Kabupatem Puncak Jaya, Papua, Senin (20/11).
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Dimana kontak senjata terjadi? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
Dulu yang dimaksud Mathius adalah sekitar dua bulan terakhir. Artinya belum terlalu lama. Sasaran kelompok bersenjata adalah aparat dan warga pendatang. Mereka mengambil senjata api serta amunisi aparat. Penduduk asli Puncak Jaya tak luput dari intaian kelompok bersenjata. Mereka menyasar warga lokal untuk mengambil logistik.
"Mereka mengambil senjata anggota. Warga pendatang juga menjadi sasaran," ucap Mathius yang sudah sekitar 10 tahun bertugas di Puncak Jaya.
Mathius tidak bisa menyembungikan rasa ketakutannya. Tiap kali suara tembakan mampir ke telinganya, dia langsung mencari perlindungan dan memanjatkan doa. Penduduk lainnya melakukan hal sama.
"Berserah saja sudah," tuturnya.
Yoria, warga Kota Wamena, merasakan hal sama. Teror kelompok bersenjata juga masuk ke ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Sasarannya sama, anggota polisi dan TNI serta warga pendatang. Yoria khawatir konflik sosial akan semakin meruncing ketika memasuki masa Pilkada. Kelompok yang aspirasinya tidak sejalan dengan bakal calon, praktis mereka akan protes.
"Situasi yang begitu nanti dimanfaatin provokator. Sehingga terjadi kerusuhan. Makanya kan kerusuhan di sini (Papua) panas-panasnya pas pilkada," ungkapnya.
Minimnya lampu penerangan jalan ternyata kerap dimanfaatkan kelompok bersenjata untuk beraksi menyisir warga.
"Mencekam kalau sudah malam. Lampu jarang, jadi warga suka ketakutan," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaPotret anggota polisi yang bertugas di Pos Puncak Jaya, Papua.
Baca SelengkapnyaCerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaMomen persahabatan TNI dan Melson anak papua curi perhatian. Mulai dari bermain hingga diantar ke sekolah.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit nampak berjaga dan mengintai sekitar saat rekannya akan mengibatkan Sang Merah Putih.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca Selengkapnya